Kisah Sutradara Hanung Buat Film dari Handycam hingga Kamera Ponsel

Ponsel Anda memiliki kemampuan menghasilkan kualitas video yang sangat baik bila digunakan dengan benar. Foto: sindonews.com

Sutradara film Hanung Bramantyo memanfaatkan kecanggihan kamera pada telepon selular (ponsel) pintar atau smartphone untuk membuat film.

semarak.co -Sutradara berusia 44 tahun itu ternyata tidak cuma mengandalkan kamera besar untuk berkarya, di masa lalu ia pernah membuat film dengan kamera handycam dan kamera telepon selular (ponsel) untuk filmnya.

Bacaan Lainnya

“Misalnya adegan naik sepeda atau motor, saya harus tangkap gambar jeruji. Kalau saya pakai kamera besar, sepedanya pasti akan oleng,” jelas Hanung di Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Pada saat yang sama, dia juga bisa mengambil adegan tersebut dengan kamera besar dari jarak jauh (long shot) karena ukuran smartphone yang kecil takkan terlihat dari jauh. “Jadi bisa mendapat dua gambar sekaligus dalam sekali bidik,” kata dia.

Hanung pun memanfaatkan ponsel untuk adegan ledakan di film Soekarno yang rilis pada 2013 lalu meski fungsinya bukan kamera utama. “Biasanya second camera, third  camera atau fourth camera. Saya takjub dengan keunggulan fitur ponsel pintar masa kini yang bisa dimanfaatkan untuk membuat film layar lebar,” pujinya.

Salah satunya fitur slow motion yang menurut Hanung bisa dipakai untuk adegan perang, seperti sayatan pedang atau baku hantam. “Teknologi sekarang membuat kita tidak punya alasan untuk membuat film itu susah atau ribet,” katanya.

Hanung mengenang masa lalu ketika dia mulai membuat film bermodalkan  handycam pinjaman. Dia harus bersusah payah mencari peralatan karena belum ada ponsel pintar yang menyediakan fitur canggih.

Video direkam di kaset yang ia beli dari teman yang berbisnis membuat video pernikahan. “Editnya di mana? Di studio kawinannya dia,” kenang Hanung, suami artis Zaskia Mecca.

Ketika film rampung, ia tak punya banyak pilihan seperti saat ini. YouTube belum jadi pilihan, dan yang bisa dilakukan Hanung adalah mengirimnya ke festival film dari Dewan Kesenian Jakarta. Karyanya keluar jadi juara pertama.

Festival film tak hanya menumbuhkan motivasi berkat hadiah yang didapat, tetapi juga koneksi menuju industri sehingga bisa mengembangkan sayap di dunia film.

Tips Buat Film dengan Smartphone

Smartphone adalah perangkat multiguna powerful yang bisa digunakan untuk membuat film pendek. Entah untuk kemudian diunggah ke YouTube, Instagram, atau Twitter. Sedikit menambah aksesori, ponsel yang Anda miliki mampu menghasilkan kualitas video yang sangat baik. Nah, bagaimana caranya?

– Gunakan smartphone dengan kamera minimal 5 MP. iPhone 4 sudah memiliki kamera yang cukup oke. Bagi pengguna Android pilihannya semakin luas, antara lain Xiaomi Mi 4, keluarga Sony Xperia Z, serta Samsung Galaxy S5.

– Posisi terbaik untuk merekam video adalah landscape. Dengan posisi ini, gambar yang dihasilkan cakupannya lebih luas, dan hasilnya akan lebih baik ketika ditonton di layar lebih besar.

– Usahakan untuk tidak melakukan zoom, karena justru mengurangi kualitas video. Lebih baik gunakan teknik zoom in atau out dengan mendekatkan dan menjauhkan objek dari kamera.

– Gunakan tripod ketika mengambil gambar, agar lebih stabil dan nyaman.

Mic penting agar suara dapat direkam lebih jernih.

– Perangkat mikrofon eksternal banyak tersedia di pasaran dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Salah satunya iRig MIC bagi pengguna iPhone yang kualitasnya sangat baik.

– Jaga jarak agar pengambilan video tidak terlalu jauh. Karena kemampuan menangkap suara smartphone terbatas. Selain itu, tempat untuk pengambilan gambar juga harus hening dan tidak berisik, karena akan sangat mengganggu hasil suara rekaman film.

– Ada dua jenis pencahayaan alami (natural) dan pencahayaan buatan (artificial). Jika smartphone, disarankan untuk menggunakan pencahayaan alami.

Usahakan pengambilan gambar dilakukan siang hari. Namun, sangat disarankan untuk tidak mengambil gambar dari jam 11 hingga 1 siang. Matahari tepat di atas objek akan menimbulkan bayangan.

– Jika terpaksa menggambil gambar pada malam hari, gunakan lampu seadanya. Seperti lampu belajar atau senter LED. Usahakan tidak memakai lampu senter warna kuning karena hasilnya gelap.

– Ada juga alat penerangan seperti Pocket Spotlight, yakni LED yang menggunakan baterai atau tersambung ke perangkat smartphone.

– Setelah selesai syut, tinggal mengedit. Aplikasi video editing di smartphone ada banyak pilihan, di antaranya iMovie, FiLMiC Pro, hingga iScope. Sementara untuk pengguna Android pilihannya ada Meipai, VidTrim, VideoShow, Magisto, Kinemaster, CuteCut, Vidstitch, Flipagram, dan VivaVideo. (sindo/net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *