Akses para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah semakin mudah. Menyusul PT Pegadaian meluncurkan produk tersebut dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja sama Pembiayaan (PKP) antara Pegadaian dan Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM di Bogor – Jawa Barat, Jumat (10/6/2022).
semarak.co-PKP ditandatangani Deputi Bidang Usaha Mikro Eddy Satriya dan Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan. Kesepakatan ini merupakan rangkaian acara yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan FGD sebelumnya bersama Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekenomian dan Kementerian Keuangan.
PT Pegadaian ditetapkan sebagai salah satu lembaga yang ditunjuk untuk menyalurkan KUR dengan menggunakan akad syariah. Penandatangan perjanjian kerja sama dilakukan dalam rangka pembiayaan skema subsidi bunga/marjin Kredit Usaha Rakyat.
Pada acara tersebut turut hadir Komisaris Utama P Pegadaian Loto Sirinita Ginting yang sangat antusias dan berharap dengan penyaluran KUR di Pegadaian ini memberikan warna tersendiri dalam mengambil peran pengembangan UMKM. Hadir Pejabat Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, Bank BRI, dan Jamkrindo Syariah sebagai salah satu perusahaan penjamin.
Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan, KUR Syariah Pegadaian merupakan fasilitas pembiayaan untuk masyarakat yang memiliki usaha produktif untuk pengembangan usahanya dalam jangka waktu tertentu.
“Alhamdulillah apa yang ditunggu-tunggu para pelaku usaha kini datang juga. Pegadaian kini resmi menyalurkan KUR Syariah dengan nominal pinjaman sampai Rp10 juta dengan Marjin atau Mu’nah sebesar 6% per tahunnya,” terang Damar dirilis humas Pegadaian melalui WAGroup Kawan Bicara dan Media Pegadaian, Sabtu (11/6/2022).
“Kami berharap ikhtiar ini dapat menjadi solusi bagi pelaku usaha Ultra Mikro untuk naik kelas. Pengajuan KUR Syariah Pegadaian dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang dan Unit Pelayanan Cabang Pegadaian di seluruh Indonesia,” ujar Damar di sela acara penandatanganan dan peluncuran.
Masyarakat, kata Damar, dapat memilih jangka waktu pembiayaan mulai 12, 18, 24 atau 36 bulan dengan minimal usaha yang telah berjalan selama 6 bulan. “Berbagai sektor usaha dapat dibiayai dengan kredit ini, yang terpenting calon nasabah memiliki usaha dan dilihat dalam usahanya berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Biaya yang dipungut dari produk ini, klaim Damar, relatif terjangkau sehingga tidak akan memberatkan masyarakat karena Pegadaian mendapatkan subsidi dari pemerintah. “Apalagi ada pihak penjaminan. Jadi nasabah lebih aman dan nyaman,” ungkapnya,
Sedangkan Eddy Satriya dalam sambutannya mengharapkan agar PT Pegadaian sebagai lembaga penyalur KUR Syariah pertama nonbank agar dapat mengembangkan amanah ini dengan baik dan tepat sasaran. Tahun ini, kata Eddy, Pegadaian mendapat jatah Rp5,9 triliun untuk menyalurkan KUR super mikro dari pemerintah.
“Diharapkan penyaluran ini dapat membantu sekitar 1 juta pelaku usaha. Kami berharap Pegadaian terus memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan makro ekonomi nasional melalui sektor UMKM,” kata Eddy dipenutup rilis humas Pegadaian. (smr)