Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 (P4G) Indonesia National Platform bekerja sama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Perencanaan Pembanguan Nasional (PPN/Bappenas) mendukung inisiatif Women’s Livelihood Bond (WLB) Series yang berhasil menarik minat investasi terkait pemberdayaan wanita di sektor energi dan pertanian.
semarak.co-Dimana P4G melalui Impact Investment Exchange (IIX) telah berhasil meraih pendanaan senilai USD27,7 juta atau setara Rp389,5 miliar melalui penerbitan obligasi Women’s Livelihood BondTM 3 (WLB3).
Pendanaan yang digalang melalui WLB3 bertujuan mendukung sejumlah perusahaan yang menitikberatkan pada pemberdayaan perempuan dan secara bersamaan membantu memulihkan kondisi ekonomi para wanita terdampak pandemi Covid-19 di beberapa negara, termasuk Indonesia, India, Kamboja, dan Filipina.
WLB3 adalah obligasi ketiga yang telah berhasil diterbitkan dari serangkaian emisi yang seluruhnya bernilai USD 150 juta melalui inisiatif Women’s Livelihood BondTM Series (WLB Series). “Indonesia menyambut positif atas inisiatif WLB3 yang merupakan bentuk nyata upaya mencapai tujuan nasional terkait kesetaraan gender.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, ini merupakan komitmen kuat dalam mendukung pemberdayaan wanita. Instrumen pendanaan inovatif seperti ini adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia.
“Sebagai anggota, Indonesia akan terus mendukung P4G Partnership untuk semakin meningkatkan cakupan dan hasil yang positif ini,” ujar Suharso dalam rilis humas Kementerian PPN/Bappenas melalui WAGroup Bappenas Media, Rabu malam (20/1/2021).
WLB Series mengembangkan struktur pendanaan kredit yang inovatif untuk menciptakan penghidupan berkelanjutan bagi tiga juta wanita di berbagai negara berkembang.
Selain mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs), WLB juga memenuhi prinsip International Capital Market Association’s Social Bond Principles dan mendukung pemulihan dan ketahanan 180 ribu wanita kurang mampu yang terdampak pandemi Covid-19 di wilayah Asia Pasifik.
Private Sector Co-Chair P4G Indonesia National Platform Shinta Kamdani mengatakan, P4G partnership seperti WLB Series ini contoh keberhasilan kemitraan sektor publik dan swasta. Kami menyambut baik inisiatif WLB3 yang mendorong pertumbuhan yang inklusif di Indonesia dan untuk terus meningkatkan dampak positifnya.
WLB3, terang Shinta, merupakan lanjutan dari penerbitan WLB2 senilai USD 12 juta pada Januari 2020 yang menjadi bukti instrumen pendanaan inovatif dan tepat sasaran dapat menarik minat para investor, meskipun berada dalam kondisi perekonomian global yang negatif.
Sebelumnya, pada 2017, IIX pertama kali meluncurkan obligasi dalam inisiatif WLB Series ini yang bernama Women’s Livelihood BondTM 1 dan merupakan instrumen impact investment pertama yang dicatat di bursa efek.
“WLB1 juga merupakan obligasi berorientasi gender multinegara pertama yang melaporkan dampak sosial dan keuntungan finansial. Penerbitan obligasi ini pun terus meningkat dan diharapkan dapat menjangkau negara dan sektor yang lebih luas. IIX berencana untuk menerbitkan obligasi selanjutnya pada kuartal empat 2021,” ujarnya.
Pendiri dan CEO IIX Dureen Shahnaz menambahkan, “Kami berhasil meraih pendanaan yang cukup besar di masa pandemi dan menunjukkan ke dunia bagaimana menciptakan suatu produk keuangan yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan menghubungkan seluruh lapisan masyarakat dengan sistim keuangan global.”
Global Director P4G Ian de Cruz menyatakan wanita memiliki peran yang besar dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. “Di saat kita semua menghadapi tantangan yang besar dalam menghadapi pandemi global ini, solusi inovatif yang diprakarsai inisiatif ini sangat menginspirasi,” ujarnya.
Di mana investasi dari sektor swasta, nilai dia, sangat dibutuhkan negara-negara berkembang. Kami akan terus mendukung upaya untuk meningkatkan pencapaian ini di Indonesia dan juga mereplikasinya di Kenya,” ujarnya. (smr)