Kementerian PPN/Bappenas kembali menggelar Acara Puncak Scaling Up Nutrition Annual Meeting (SUNAM) 2024 di Jakarta, Senin (16/12/2024). Agenda tahunan ini untuk menjalin jejaring SUN sebagai bentuk refleksi, sarana pembelajaran, serta penguat kerja sama, kolaborasi, dan integrasi pemerintah dan nonpemerintah.
semarak.co-Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Amich Alhumami menekankan, pentingnya peran seluruh pihak untuk melaksanakan transformasi pembangunan gizi secara berkelanjutan.
“Pendekatan pentahelix dan mutual trust perlu dilanjutkan dan diperkuat ke depan untuk memastikan kita semua on track dalam mengatasi berbagai pembangunan gizi yang ada,” jelas Deputi Amich dirilis humas usai acara melalui WAGroup Bappenas Media, Senin sore (16/12/2024).
Ditambahkan Amich, sejalan dengan Undang-Undang Nomor 59 tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, transformasi pembangunan gizi menjadi langkah strategis untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.
Upaya percepatan perbaikan gizi dilakukan untuk mencapai target pembangunan nasional dengan indikator penurunan stunting menjadi 14,2% di 2029 dan 5% di tahun 2045 serta peningkatan usia harapan hidup menjadi 75,4 di 2029 dan 80,0 di 2045.
Kebijakan dan strategi serta praktik baik pembangunan gizi yang telah disusun akan diterjemahkan ke dalam program dan kegiatan. Jejaring SUN di Indonesia terdiri dari pemerintah (SUN Government), organisasi masyarakat madani (SUN CSA).
Akademisi dan organisasi profesi (SUN Academia and Organizational Profession), sektor swasta (SUN Business), serta mitra pembangunan (SUN Donor and UN Country Network on Nutrition). Kontribusi jejaring SUN di Indonesia bertujuan untuk melakukan penguatan.
“Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, hingga evaluasi kebijakan pemerintah, termasuk dalam memberikan saran kebijakan untuk penguatan perbaikan pembangunan gizi Indonesia ke depan,” tutur Amich merinci.
Pembelajaran kunci pembangunan gizi dimulai dari penguatan modalitas melalui kerja sama multisektor, terutama pelibatan masyarakat Indonesia dan didukung dengan penguatan strategi komunikasi untuk diterapkan dalam penyusunan kebijakan pembangunan gizi, hingga menerapkan strategi pembangunan gizi di seluruh siklus kehidupan manusia.
“Ke depan, kolaborasi dan dukungan dari seluruh jejaring SUN secara berkelanjutan perlu diperkuat guna terus mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan untuk pencapaian Visi Indonesia Emas 2045,” pungkas Deputi Amich. (smr)