Kementerian PPN/Bappenas Luncurkan Indeks Desa, Indikator Tunggal Pembangunan Desa

Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Teni Widuriyanti memberi sambutan peluncuran Indeks Desa yang diselenggara Kementerian PPN/Bappenas, Kemendagri, Kemenko PMK, Kemendes dan BPS. Foto: humas Bappenas

Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan Peluncuran Indeks Desa sebagai indikator tunggal dalam mengukur capaian pembangunan desa, sesuai amanat Presiden Joko Widodo di Gedung Bappenas Kawasan Menteng Jakarta Pusat, Senin (4/3/2024).

semarak.co-Peluncuran dilaksanakan bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Keuangan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Sekretariat Kabinet.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Teni Widuriyanti mengatakan, amanat ini ditindaklanjuti Kementerian PPN/Bappenas bersama seluruh pemangku kepentingan sehingga terwujud satu pengukuran terhadap tingkat kemajuan atau pembangunan desa di Indonesia.

Indeks Desa menjadi indikator kinerja pembangunan desa yang universal, sejalan dengan implementasi pemerataan pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 yang mengamanatkan penyelesaian ketimpangan untuk mencapai salah satu Visi Indonesia Emas 2045.

“Yakni kemiskinan menuju nol persen dan ketimpangan berkurang. Di 2023, BPS mencatat kemiskinan perdesaan mencapai 12,22 persen, di atas kemiskinan perkotaan yakni sebesar 7,29%,” ujar Teni dirilis humas usai acara melalui WAGroup Bappenas Media, Selasa (5/3/2024).

Untuk itu, lanjut Teni, mewujudkan pembangunan yang merata tidak hanya menargetkan pengurangan ketimpangan antara Kawasan Barat Indonesia dengan Kawasan Timur Indonesia, tetapi juga menekan ketimpangan antara perkotaan dan perdesaan.

“Pembangunan desa dalam Indonesia Emas 2045 dititikberatkan pada pengarusutamaan pembangunan desa yang bersifat lintas sektor dan lintas aktor, menuju kemandirian desa. Desa harus mau dan mampu tumbuh dan maju bersama dan selaras dengan kota,” tutur Teni.

Indeks Desa mengukur pembangunan desa melalui enam dimensi, yakni Layanan Dasar, Sosial, Ekonomi, Lingkungan, Aksesibilitas dan Tata Kelola Pemerintahan Desa. Indeks Desa dapat menjadi acuan utama penyusunan kebijakan pembangunan desa di berbagai dokumen perencanaan di tingkat pusat, daerah, hingga desa.

Hasil perhitungan Indeks Desa akan digunakan secara resmi pada 2025, dengan basis data pengukuran Indeks Desa berasal dari hasil pendataan yang dilakukan oleh Kementerian Desa PDTT dalam rentang April/Mei hingga Juni 2024.

Pentingnya kolaborasi pemangku kepentingan, terutama kementerian/lembaga, untuk mengawal Indeks Desa dan memastikan pemerataan pembangunan daerah. “Semangat dan kolaborasi adalah syarat mutlak kesuksesan bersama pembangunan desa,” tuturnya.

“Untuk itu, dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya mengajak Bapak/Ibu semua yang hadir pada hari ini untuk bersama-sama meluncurkan penggunaan Indeks Desa, demi desa yang maju dan mandiri, menuju Indonesia Emas 2045,” demikian Teni dipenutup rilis humas Bappenas. (smr)

Pos terkait