Kemenlu Malaysia Panggil Dubes Swedia, Ribuan Warga Yaman Turun ke Jalan Protes Pembakaran Al-Quran

Demonstran berbaris dalam unjuk rasa mengecam pembakaran Al quran di Swedia di ibu kota Yaman yang dikuasai Huthi, Sanaa, Yaman, Senin (24/7/2023). Foto: AFP di internet

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Malaysia mengecam keras tindakan penodaan Al Quran yang baru-baru ini terjadi di Stockholm, Swedia. Tindakan tersebut telah menimbulkan perasaan kekecewaan dan keberatan yang mendalam dari pihak Malaysia.

semarak.co-Sebagaimana dirilis dalam sebuah pernyataan resmi, Selasa (25/7/2023), Kemlu Malaysia telah memanggil Duta Besar Swedia Joachim Bergström untuk membahas masalah ini.

Bacaan Lainnya

Dalam pertemuan tersebut, Malaysia mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap Pemerintah Swedia yang mengizinkan tindakan merendahkan Alquran terjadi berulang kali di negara tersebut dengan dalih kebebasan berbicara.

Tragisnya, pembakaran Alquran telah terjadi sebanyak tiga kali di Stockholm sejak Januari 2023. Insiden terakhir terjadi, Kamis, 20 Juli 2023. Meskipun upaya pembakaran gagal, namun tindakan menginjak-injak Kitab Suci tersebut telah menyinggung perasaan dan menimbulkan duka bagi jutaan umat Islam di seluruh dunia.

Kemlu Malaysia juga menekankan kepada Duta Besar Swedia bahwa kebebasan berekspresi harus dilakukan dengan tanggung jawab dan dengan memperhatikan kepekaan agama dari komunitas global yang beragam.

“Tindakan yang tidak menghargai agama dapat memicu kebencian agama dan merusak keharmonisan serta hidup berdampingan secara damai di antara pemeluk agama yang berbeda,” demikian Kemlu Malaysia dilansir repelita.com,7/25/2023 08:23:00 PM dari artikel asli inilah.com.

Kemlu mendesak Pemerintah Swedia untuk mempertimbangkan kembali sikapnya terkait kebebasan berbicara dan mengambil tindakan segera untuk menghentikan apa yang disebut oleh Kementerian sebagai Islamofobia terstruktur. Malaysia mengharapkan agar Pemerintah Swedia dapat melakukan penerapan kebebasan berbicara yang setara dan adil bagi semua agama.

Di Yaman ribuan warga berkumpul di Ibu Kota Sana’a untuk berdemo mengecam pembakaran Al-Quran di Denmark dan Swedia, Senin (24/7/2023). Protes itu diorganisir oleh gerakan Houthi yang menguasai sebagian besar daerah barat laut Yaman.

Dari video yang diunggah Reuters, pengunjuk rasa tampak membawa salinan Al Quran milik mereka. Demo ini juga diwarnai arak-arakan Al Quran raksasa. Para pendemo terlihat membawa baliho dan meneriakkan kecaman mereka. Beberapa pengunjuk rasa juga terlihat melambaikan senjata mereka.

Arus protes juga berkecamuk di Iran dan Irak pada Kamis (20/7/2023). Para pengunjuk rasa di Irak bahkan membakar Kedutaan Swedia di Baghdad. Irak juga mengutuk keras pembakaran salinan Al Quran di depan kedutaan besarnya di Denmark pada Senin sebelumnya.

Irak mengeklaim, staf kedutaan Denmark sudah meninggalkan Baghdad setelah aksi demo dilancarkan. Namun Kopenhagen menyanggah hal itu. Tindakan provokatif dan memalukan ini tidak mewakili pandangan pemerintah Denmark.

“Kami menyerukan kepada semua pihak untuk mengurangi ketegangan, tak boleh ada respons kekerasan,” cuit Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen yang mengaku mengutuk keras aksi pembakaran Al Quran dikutip kumparan.com.

Irak meminta agar negara-negara Uni Eropa segera mempertimbangkan lagi apa yang disebut “kebebasan berekspresi” dan “hak untuk berdemonstrasi”. Sebab sebelumnya pembakaran kitab suci diizinkan dengan dalih kebebasan berekspresi. (net/pe/kum/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *