Kemenekraf Apresiasi Byon Combat Genjot Ekspor Konten Kreatif Indonesia

Menekraf Teuku Riefky Harsya saat audiensi dengan CEO Byon Combat Yoshua Marcellos.

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menjajaki kerja sama dengan Byon Combat untuk mengakselerasi industrialisasi konten kreatif Indonesia, menyusul kesuksesan platform hiburan laga digital tersebut mencetak rekor 27 juta views dalam satu panel tayangan.

Semarak.co – Menekraf Teuku Riefky Harsya saat audiensi dengan CEO Byon Combat Yoshua Marcellos, menyatakan, dukungannya terhadap IP lokal seperti Byon Combat yang mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.

Bacaan Lainnya

“Filosofi kami adalah mendorong ekonomi kreatif, baik konvensional maupun baru, untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dari daerah. Atlet-atlet yang tampil pun banyak berasal dari berbagai wilayah,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Kemenekraf siaran Pers, Sabtu (3/8/2025).

Pertemuan ini menjadi ajang penjajakan kerja sama dengan IP lokal yang mengusung pertunjukan pertarungan hiburan bernuansa dramatis dan penuh gaya. Byon Combat menampilkan duel antarkreator digital dan figur publik dalam format tontonan yang menggabungkan aksi laga, narasi visual, serta karakterisasi khas industri hiburan.

Tayangan ini disiarkan eksklusif di Vidio.com dan mendapat sambutan luas di media sosial seperti TikTok dan YouTube. Dengan pendekatan kreatif, Byon Combat berhasil membangun komunitas penggemar yang besar, menjadikannya tontonan alternatif yang bukan sekadar ajang olahraga.

“Kita siap mendukung meski tentu dengan tantangan nya, tapi Kementerian Ekraf akan bisa bantu selama tidak melanggar aturan kita support karena kita bangga memiliki IP lokal yang siap go global kayak seperti ini,” kata Menekraf.

Yoshua Marcellos berterima kasih atas dukungan pemerintah. Ia mengungkapkan, Combat Show Biz ke-5 berhasil mencetak rekor sebagai ajang combat sport dengan jumlah penonton streaming tertinggi, yakni 27 juta views dalam satu panel dan 1,1 juta penonton serentak di YouTube.

“Kami bangga menjadi IP lokal yang masuk jajaran top satu paid per view di Asia dalam waktu singkat, melampaui negara-negara yang sudah lebih dulu maju secara digital,” tutur Yoshua.

Yoshua berharap adanya dukungan lintas kementerian untuk memperkuat legalitas dan daya saing IP lokal secara global. Dia  ingin mengembangkan lebih banyak pertandingan dan membawa IP ini ke level internasional. “Dukungan pemerintah sangat kami butuhkan,” jelasnya. (hms/smr)

Pos terkait