Dalam rangka memperingati Hari Ayah Nasional, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ BKKBN menggelar webinar “Ayah Hadir, Keluarga Tangguh: Bicara Cinta Tanpa Gengsi atau Canggung”.
Semarak.co – Kegiatan ini menjadi ruang hangat bagi orang tua, khususnya Ayah, untuk memahami pentingnya hadir secara emosional dalam kehidupan anak bukan hanya sebagai pencari nafkah, tetapi figur penopang kasih sayang, pendengar yang empatik, serta pembimbing.
Direktur Bina Ketahanan Remaja Edi Setiawan menegaskan bahwa webinar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua, khususnya ayah, terhadap dinamika perkembangan remaja di era digital yang sarat tantangan psikologis dan sosial.
“Untuk membangun hubungan yang positif dan relasi yang kuat dengan remaja, bukan hanya ibu, tetapi juga ayah dalam membentuk karakter remaja yang sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan dan moral,” kata Edi, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemendukbangga/BKKBN, Kamis (13/11/2025).
Masih ada stigma bahwa ayah mengasuh dengan diam, ayah itu jarang bicara dan ada banyak sekali postingan yang menyatakan bahwa ayah sebenarnya ingin bicara tapi tidak tahu caranya. Banyak ayah ingin dekat, ingin terlibat, tetapi tidak tahu bagaimana memulainya, bingung mengekspresikannya.
“Ada rasa canggung yang diwariskan budaya patriarki, yang membuat ayah tumbuh dengan keyakinan untuk menahan emosi, sementara remaja justru membutuhkan ayah yang mau mendengar, hadir secara emosional, dan membuka ruang dialog yang hangat,” ujar Edi.
Dr. Edi juga memperkenalkan program GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), sebuah inisiatif dari Kemendukbangga/BKKBN yang menyediakan portal dan layanan konseling bagi para ayah agar dapat saling berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan melalui portal www.gati.kemendukbangga.go.id.
Jurnalis dan aktivis sosial Andi F. Noya berbagi pesan menyentuh tentang pentingnya tidak menunda menunjukkan kasih sayang kepada orang tua dan anak. Ia membuka hatinya tentang perjalanan hidup dan pertemuannya kembali dengan sang ayah di Jayapura setelah lama berpisah.
Meski tumbuh dalam keterbatasan, Andi mengaku ayahnya meninggalkan warisan berharga yaitu nilai kejujuran, kerja keras, dan kasih tanpa pamrih.
“Pesan penting buat siapapun yang masih punya orangtua, banyak anak take it for granted (menyepelekan), dia tahu orang tuanya sayang sama dia. Banyak anak berkonflik dengan orangtua. Tapi apakah kita tahu berapa lama Tuhan memberikan kehidupan untuk orangtua? Sehingga jangan berfikir orangtua akan hidup selamanya,” pesannya.
Ia juga berbagi tentang tips membangun hubungan yang baik dengan anak-anak, dengan menjadikan mereka sahabat dan mendengarkan pendapat mereka. Andi mengingatkan bahwa orang tua harus memberikan cinta dan perhatian yang sama kepada semua anak, menghindari konflik, dan selalu mengungkapkan kasih sayang.
Ia juga menyoroti pentingnya pelukan dan ungkapan cinta dalam keluarga, serta bagaimana hal tersebut menjadi investasi kenangan yang akan terus hidup dalam diri anak. Pesan utamanya adalah untuk selalu menciptakan momen bahagia dengan orang-orang tercinta dan tidak menunda-nunda untuk menunjukkan kasih sayang. (hms/smr)





