Kemendikdasmen Gandeng Swasta Implementasikan Pembelajaran Koding dan AI untuk Siswa

Kemendikdasmen menggandeng UOB dan Ruang Guru, untuk implementasikan pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial (AI) di sekolah.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggandeng UOB dan Ruang Guru, melalui inisiatif UOB My Digital Space in collaboration with Ruang Guru, untuk implementasikan pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial (AI) di sekolah.

Semarak.co – Mendikdasmen Abdul Mu’ti berterima kasih kepada UOB dan Ruang Guru atas dukungannya dalam menyukseskan kebijakan ini. Kolaborasi ini sejalan dengan upaya pemerintah membangun generasi yang kuat, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini.

Bacaan Lainnya

“Keterampilan digital, termasuk koding dan kecerdasan artifisial, merupakan salah satu dari 10 keahlian utama yang sangat dibutuhkan oleh dunia usaha pada 2030,” ujarnya, pada acara “National Launch UOB My Digital Space in collaboration with Ruang Guru”, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Rabu sore (20/2025).

Dia menyatakan, koding bukan hanya soal teknologi, melainkan juga tentang kemampuan logis, analitis, kritis, dan kreatif yang sangat esensial bagi keberlanjutan masa depan. Mu’ti berharap kerja sama lintas sektor ini dapat berjalan dengan baik serta menjadi bagian dari upaya kolektif mencerdaskan kehidupan bangsa.

Direktur Utama UOB Indonesia Hendra Gunawan menegaskan, peluncuran UOB My Digital Space bersama Ruang Guru merupakan wujud nyata komitmen UOB dalam memperkuat literasi digital di Indonesia.

“Skor literasi digital pada 2024 masih berada di angka 43,34 persen. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan literasi digital secara berkelanjutan. Kami percaya pendidikan dan teknologi adalah kunci untuk menjembatani kesenjangan digital dan mendorong aktivitas ekonomi,” ujar Hendra.

Hendra menjelaskan, selama lima tahun ke depan, program ini ditargetkan menjangkau 90 ribu siswa di seluruh Indonesia, mulai dari SD hingga SMA. Selain itu, peserta juga akan dibekali dengan perangkat dan kurikulum yang mendorong kemampuan berpikir kritis melalui pembelajaran coding dan computational thinking.

Hendra juga menegaskan bahwa inisiatif tersebut sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita poin keempat, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta daya saing bangsa di pasar global.

“Kami percaya keberhasilan bisnis harus berjalan seiring dengan kemajuan masyarakat. Karena itu, kami berharap kemitraan UOB dengan Ruang Guru dapat menjadi katalis perubahan, memberikan kesempatan belajar yang lebih merata, serta membekali generasi muda dengan keterampilan untuk sukses di masa depan,” imbuhnya.

CEO dan Co-Founder Ruang Guru, Belva Devara, menyampaikan bahwa Ruang Guru bangga menjadi mitra program ini. UOB My Digital Space akan hadir di 38 provinsi, mencakup 250 hingga 500 sekolah per tahun di lebih dari 60 kota dan kabupaten.

Ada tiga pilar utama dalam program ini, yaikni programming, computational thinking, dan digital literacy. Untuk SD, fokusnya membuat animasi dan game interaktif sederhana. SMP diarahkan pada pengembangan aplikasi mobile. Sedangkan SMA akan belajar Python Programming dengan tingkat kesulitan lebih tinggi.

Belva menambahkan bahwa penghargaan terbesar bagi Ruang Guru bukan sekadar prestasi Internasional, melainkan dampak nyata pada siswa. “Bagi kami, penghargaan sesungguhnya adalah bisa melihat anak-anak Indonesia mendapatkan kesempatan belajar keterampilan digital yang akan membekali mereka untuk masa depan,” katanya.

Dengan target menjangkau 90 ribu siswa di 38 provinsi dalam lima tahun, program tersebut diharapkan mampu menjembatani kesenjangan digital, memperkuat kualitas pendidikan, sekaligus menyiapkan generasi muda menghadapi persaingan global. (hms/smr)

Pos terkait