Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berperan penting dalam pembinaan, pengembangan, pelindungan, dan pemartabatan bahasa serta sastra Indonesia.
Semarak.co – Sejak Juli 2025, melalui Majalah Liris, Badan Bahasa Kemendikdasmen secara berkala menerbitkan Majalah Liris sebagai ajang berkreativitas dan menuangkan ide dalam bersastra untuk anak-anak dan para guru.
Liris adalah sebuah majalah sastra sebagai wadah inspirasi dan aspirasi bagi komunitas literasi dan sastra karena masih terbatasnya ruang kreativitas bagi siswa dan guru untuk menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk karya sastra.
Melalui media ini, terang Kepala Badan Bahasa Hafidz Muksin, harapannya masyarakat terdorong untuk terus menulis karya sastra dan menumbuhkan kebanggaan dalam memperkenalkan sastra kepada anak-anak sejak dini.
Dialog ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengenal berbagai program dan kebijakan kebahasaan dan kesastraan yang dijalankan Badan Bahasa sekaligus menjadi ruang diskusi dan penyampaian masukan terkait perkembangan kebahasaan dan kesastraan terkini,
“Termasuk berbagai keresahan masyarakat terhadap isu-isu bahasa dan sastra,” tutur Hafidz dalam Dialog Publik bertajuk Kecakapan Bahasa, Keterampilan Literasi, dan Apresiasi Sastra dalam Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di ruang baca Baca di Tebet, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Selain itu, Badan Bahasa juga berkolaborasi dengan Komisi X DPR RI untuk memperkuat bidang kebahasaan dan kesastraan bagi guru, komunitas literasi, serta komunitas sastra melalui program bantuan pemerintah.
Pada 2025 bantuan pemerintah untuk komunitas literasi telah disampaikan senilai Rp5 miliar untuk 50 komunitas literasi dan Rp5,4 miliar untuk 35 komunitas sastra dan 65 tokoh sastra di seluruh wilayah Indonesia.
Bantuan tersebut digunakan untuk meningkatkan kompetensi SDM, mengembangkan berbagai kegiatan literasi, dan apresiasi di bidang sastra.
Badan Bahasa memiliki 4 program prioritas terkait kecakapan literasi, menjaga kedaulatan bahasa Indonesia sebagai pilar penting mempersatukan bangsa Indonesia melalui Bahasa. Pelestarian bahasa daerah sebagai sumber kekayaan Indonesia, serta penginternasionalan bahasa Indonesia.
Berbagai program Badan Bahasa diharapkan mampu memberikan manfaat luas serta mendorong sinergi dengan berbagai pihak sebagai upaya meningkatkan fungsi bahasa Indonesia secara sistematis dan keberlanjutan.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah menekankan, Komisi X DPR RI akan mendukung program pendidikan dari segi apapun untuk kebaikan rakyat.
DPR berkomitmen menjalankan undang-undang terkait kebahasaan dan kesastraan. “DPR mendukung upaya kedaulatan bahasa dengan mengutamakan bahasa Indonesia,” ujar Himmatul di hadapan 100 orang yang hadir secara luring
Kesempatan sama, Ketua Umum Perhimpunan Literasi Indonesia Wien Muldian menyampaikan bahwa kekuatan berbahasa sangat dekat dengan dunia informasi dan pengetahuan sebagai wujud identitas diri.
“Intervensi teknologi yang begitu cepat memengaruhi cara kita berkomunikasi, sehingga kemampuan berbahasa menjadi penting agar dapat dipahami oleh manusia di seluruh dunia dan diterima sebagai bahasa internasional,” ujar Wien dirilis humas Kemendikdasmen juga.
Bahasa Indonesia maupun bahasa daerah dikenal dunia karena munculnya kreativitas dalam cara berkomunikasi dan berbahasa yang unik. Bahasa merupakan kekuatan besar untuk mendorong perubahan, tidak hanya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan,
Tapi juga dalam membangun kapasitas masyarakat Indonesia. Setiap individu perlu memiliki kapasitas identitas dalam berbahasa itu sendiri. Kegiatan diseminasi kebahasaan dan kesastraan ini merupakan wujud nyata perhatian terhadap pengembangan kebahasaan dan kesastraan bagi masyarakat.
Pemanfaatan kegiatan dan pengelolaan sumber daya manusia yang baik tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah sebagai pembuat kebijakan, komunitas sebagai penggerak, maupun masyarakat umum sebagai penerima manfaat. (hms/smr)