Kebutuhan Tempat Tinggal di Serpong Tinggi, Properti Triniti Land Hampir Terjual 90%

Chief Executive Officer (CEO) Triniti Land Ishak Chandra. foto: istimewa

Tingginya kebutuhan tempat tinggal dan mobilitas di wilayah Serpong, ini terlihat dari tingginya penjualan serangkaian proyek properti Triniti Land yang telah mencapai hampir 90%. Serpong telah menjadi kota satelit dan tempat tinggal idaman bagi kaum urban selain Jakarta.

Dikelilingi berbagai fasilitas, seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan berupa mal, perkantoran, sekolah, dan universitas bertaraf internasional, wilayah Serpong terus tumbuh berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.

Chief Executive Officer (CEO) Triniti Land Ishak Chandra mengatakan, proyek properti Triniti Land seperti Brooklyn Apartment, Yukata Suites telah terjual 90%. Proyek Apartemen The Smith telah terjual di atas 80%. Sementara Collins Boulevard telah terjual 70%.

“Ada tiga faktor yang kami cermati ketika orang membeli unit apartemen di proyek-proyek Triniti Land.  Pertama, karakter dan profil para pembeli yang berbeda. Kedua, konsep dan keunikan dari proyek properti Triniti Land yang tak memiliki tandingan dengan proyek properti lainnya. Ketiga, dari segi cara pembayaran,” ujar Ishak di acara konferensi pers Triniti Land, di Serpong, Tangsel, Rabu (17/10).

Karakter dan profil dari pembeli selama tiga tahun terakhir, nilai Ishak, sudah berbeda. Tiga tahun lalu, satu pembeli bisa membeli dua-tiga unit apartemen. “Sementara saat ini, investor atau pembeli cenderung dari kaum milenial dengan umur dari 24 tahun hingga 37 tahun, atau umumnya disebut middle investor,” ungkap Ishak.

Generasi milenial umumnya tertarik dengan gaya hidup dan travelling, dan tren yang instagrammable. Triniti Land pun menghadirkan proyek-proyek properti yang membuat para penghuni merasa ‘betah’ untuk tinggal di apartemen.

Misalnya, Yukata Suites yang hadir dengan konsep ala Jepang yang memiliki pemandian air panas, Zen Garden hingga private lift. Apartemen Brooklyn yang memiliki konsep SOHO yang terinspirasi dari kota Brooklyn, Amerika Serikat.

Cara pembayaran proyek properti Triniti Land pun juga disesuaikan dengan kemampuan generasi milenial. Misalnya, program PatunganDP selama 6 bulan, dimana investor hanya membayar 7,5% uang muka.

Sisanya ditanggung pengembang. Sehingga, uang muka bisa dicicil hanya sekitar Rp 3,5 juta per bulan.  Sementara Springwood Residence ditujukan untuk akomodasi anak muda, terutama mahasiswa yang kuliah di Tangerang Selatan.

Bangun Magnet Perkotaan

Tak hanya membangun proyek properti di wilayah Serpong, Tangerang. Triniti Land juga memiliki visi untuk membangun proyek strategis lainnya seperti di Medan, Surabaya, Yogyakarta, dan Batam.

Di tahun 2019, Triniti Land akan segera memasarkan proyek properti seluas 20 hektar yang berdekatan dengan  Batam Centre Ferry Terminal, kota Batam. “Bisa dibayangkan bagaimana trafik atau mobilitas di daerah sana. Kami akan segera membangun kawasan mixed-use, seperti mal, apartemen, perkantoran di sana selama 7-8 tahun, dalam tiga fase,” ungkap Ishak.

Ia menyatakan, nilai Gross Development Project (GDP) Triniti Land berkisar Rp 5 triliun. Triniti Land akan menggandeng perusahaan lokal untuk membangun kawasan properti di Batam. (ita)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *