Kata Pamit Mendiang Saefullah Saat Derita Covid-19, Wagub DKI: Pejabat Positif Dapat Penanganan Terbaik

Mendiang Sekda DKI Saefullah (kiri) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalan kegiatan kerja bakti pascabanjir Jakarta. foto: Instagram @aniesbaswedan di internet

Masyarakat harus  mengikuti dan juga mendukung kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang berlaku mulai  Senin (14/9/2020).

semarak.co– Rektor Universitas Islam Assyafi’iyah (UIA) Prof Masduki Ahmad mengatakan, kebijakan PSBB harus diikuti masyarakat dengan mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan senantiasa mencuci tangan dengan sabun untuk memutus mata rantai Covid-19.

Bacaan Lainnya

“Saya sudah membaca ketentuan dari aturan baru kebijakan PSBB ketat ini yang tertuang dalam Peraturaan Gubernur (Pergub) 88 tahun 2020 tentang Perubahan atas Pergub 33/2020 tentang Pelaksanaan PSBB di DKI,” terang Masduki yang dihubungi di Jakarta, Minggu (13/9/2020).

Tentu hal ini, lanjut Masduki, diikuti para elit untuk memberikan contoh yang baik dalam menerapkan protokol kesehatan, termasuk dengan mendukung aturan yang tertuang dalam kebijakan PSBB.

Dia menilai apa yang dilakukan Anies dengan menerapkan PSBB dalam dua minggu ke depan, tentu berdasarkan keilmuan, termasuk melihat trennya peningkatan angka Covid -19, khususunya di wilayah DKI Jakarta.

Sebab itu, menurut Masduki, tidak ada lagi serangan atau dengan mempersoalkan kebijakan tersebut, dengan alasan bahwa kebijakan Anies tersebut dapat menghambat perekonomian.

“Saya yakin Pak Anies mengetahui dampak dari penerapan PSBB tersebut. Namun ini menyangkut kesehatan, bahkan menyangkut nyawa manusia yang Harus diselamatkan,” ujarnya.

Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komnas HAM ini mengatakan, karena itulah Anies mengambil kebijakan PSBB karena tidak tidak lain melihat kondisi yang mengkhawatirkan kita semua adanya  kecenderungan peningkatan kasus positif Covid-19.

“Bahkan rumah sakit rujukan untuk menampung mereka terpapar Covid -19 di DKI semakin terbatas. Bahkan, saya mendapat laporan tetangga DKI Jakarta, yakni Bekasi seluruh rumah sakit daerah di daerah tersebut sudah penuh untuk menerima pasien Covid -19,” terang dia.

Dalam penanganan Covid -19, Masduki juga mengatakan bahwa di DKI Jakarta  terbatasnya lahan untuk pemakaman korban Covid -19. Dari persoalan Itu, tentu hal yang tepat yang dilakukan Anies dengan menerapkan PSBB untuk mengekang laju peningkatan Covid -19.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, beberapa pejabat Pemprov DKI yang terpapar Covid-19 sudah mendapatkan penanganan medis terbaik agar sembuh.

Riza mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menambah tenaga medis untuk menangani pasien Covid-19. “Ya ada beberapa pejabat selama ini, dalam penanganan yang terbaik di rumah sakit,” kata Riza di Jakarta, Rabu (16/9/2020).

Gubernur Anies pun, lanjut Riza, menambah tenaga medis terbaik di rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov DKI Jakarta Saefullah meninggal dunia usai gangguan jantung dan asam lambung disertai terpapar Covid-19 di Rumah Sakit Angkatan Daerah (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2020), pukul 12.55 WIB.

Selain Saefullah, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto juga terserang virus COVID-19 sehingga menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Jakarta. Riza menuturkan Gubernur Anies sempat mendatangkan alat tercanggih dari Rumah Sakit Harapan Kita saat Saefullah terserang penyakit jantung.

“Memang kondisinya terus menurun dari hari ke hari, kita memberikan perhatian yang luar biasa agar bisa dibantu dan ditolong semua jajaran Pemprov fokuskan mencari solusi yang terbaik,” ujar Riza yang juga politisi Partai Gerindra.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan kesannya yang mendalam terhadap sosok Almarhum Sekda DKI Saefullah melalui Instagram @aniesbaswedan. Menurut Anies, Saefullah adalah pribadi yang matang tapi jenaka, pekerja keras, tangguh, bersemangat besar, dan tidak pernah mengeluh.

“Hampir tiap hari kita bertemu. Berkerja selalu sepenuh hati tapi suka becanda.  Serius tapi tidak ada suasana tegang. Pribadi yang matang, penuh pengalaman, selalu tenang dalam setiap situasi dan selalu tuntas. Atas semua ide, rencana, dan tugas yang dihadapkan, bila saya tanyakan dan diskusikan maka jawabnya selalu: bisa!,” kutipnya.

Menurut Anies, dirinya dan Saefullah sering berkegiatan bersama hingga lepas tengah malam dan lalu besok paginya sudah ada kegiatan. “Pak Sekda bisa subuh telah ikut serta dalam kegiatan subuhan bersama- sama. Ini bukan soal stamina fisik, ini juga soal semangat yang luar biasa besar,” ungkapnya.

Menurut Anies, sepanjang bekerja bersama, Saefullah belum pernah pamit pulang karena sakit.  ”Senin 7 September 2020, untuk pertama kalinya beliau pamit pulang karena tidak enak badan.  Di tengah-tengah Rapat Paripurna DPRD ia pulang,” kenang Anies yang seolah menandai tanda-tanda kepergian Saefullah.

Bahkan menurut Anies, selama Saefullah menjalani isolasi mandiri, dirinya terus berkomunikasi dengannya. “Tidak ada kesan kondisinya berat. Ia tidak pernah mengeluh. Dalam komunikasi, ia tidak pernah memberikan kesan kondisi menurun,” ujarnya.

Tapi dari laporan pantauan tim Dinas Kesehatan, kata dia, kondisinya menurun dan perlu penanganan intensif.  “Saya terima pembaruan setiap hari. Bahkan saat akan dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto ia masih selalu bernada positif,” ucap mantan Mendikbud itu.

Dikatakan, hingga pada Minggu dini hari (13/9/2020), almarhum menulis pesan melalui WA pukul 01.00 WIB dini hari. “Kira-kira bunyinya, Pak Gub malam ini saya pindah ke RSPAD. Beliau tetap tidak mau menceritakan bahwa kondisinya menurun.  Benar- benar pribadi tangguh!” sebut Anies.

Dirinya juga mengungkapkan, Saefullah sebagai sekda juga menjalankan tugas-tugas perencanaan dan eksekusi semua urusan penanganan COVID-19 di Pemprov DKI. Saefullah yang menyiapkan semua jajaran, menggalang sumber daya, dan memastikan terlaksana sesuai rencana.

“Berbulan-bulan ini kita berkutat dengan urusan COVID bersama-sama. Allah, Sang Maha Pengatur, memanggilnya pulang. Allah telah cukupkan perannya di dunia ini.  Husnul khatimah InsyaAllah,” doa Anies dalam sambutan pelepasan jenazah.

Gubernur Anies melanjutkan, “Ditinggikan derajatnya di sisi Allah. Dimuliakan tempatnya. Diampuni khilafnya dan semua peringatannya selama mengabdi di ibu kota ini sebagai amal jariyah yang akan mengirimkan pahala tanpa henti kepadanya. Al-fatihah.” (net/smr)

Daftar pejabat DKI Jakarta yang masih menjalani perawatan / isolasi Covid-19

– Asisten Pemerintah Setda Provinsi DKI Jakarta Reswan W Soewaryo;

– Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta Premi Lesari;

– Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual Provinsi DKI Jakarta Hendra Hidayat;

– Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzy Marsitawati;

– Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasruddin;

– Kepala Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Afan Adriansyah Idris;

– Ketua TGUPP Amin Subekti; dan

– Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto.

 

sumber: poskota.co.id di WA Group Baznas Media Center/republika.co.id di WA Group ANIES GUBERNUR DKI

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *