
Ketua Forum Sandi Uno (FSU) Ariefanda mengatakan, tidak mempan dengan skenario A, diambil skenario B, dan jika B tidak mempan juga, maka dipakai skenario C. Skenario lawan, lanjut Arief, saat ini adalah setelah isu penerapan hukum Islam tak mempan, mereka menggunakan isu pribumi dan nonpribumi. Sekarang sudah banyak muncul “sticker pribumi” di beberapa mobil, seperti laporan dari tim relawan FSU yang memotret di depan gedung MOI, Kelapa Gading Jakarta Utara, dan nanti akan meningkat sampai Pilkada DKI selesai.
“Bahkan di antara mereka ada menyamar menggunakan baju yang seolah-olah bagian dari tim Anies Sandi, pas dicek bajunya, memang terdapat bacaan seperti “Hidup Mulia Atau Mati Syahid”. Ini yang disebut strategi menzolimi diri sendiri sehingga orang kasihan alis play victim. Strstegi play victim ini sering dilakukan partai, termasuk partai lawan diberbagai Pilkada. Yang fenomen, salah satunya kasus Tabloid OBOR saat Pilpres 2014. Isu mereka buat sendiri, Disebarkan sendiri, Dihebohkan sendiri, lantas di counter sendiri,” ujar Arief yang cucu penyair kondang Amir Hamzah. (lin)
Untuk itu, Arief menyerukan:
JANGAN TERJEBAK!
JANGAN TERPROVOKASI!
JANGAN IKUT-IKUTAN MASANG STICKER DI KENDARAAN!
JANGAN MAU DIADU DOMBA DAN DIKOTAK-KOTAK!
KEPADA SELURUH MUSLIM CYBER ARMY DAN SAUDARA SAUDARIKU PEMBELA AGAMA DAN NEGARA. MULAI SEKARANG KITA HANYA VIRALKAN FOTO/VIDEO CALON GUBERNUR ANIES SANDI SAJA!!!
