PT Pertamina dan PT Pegadaian siap menampung minyak jelantah masyarakat. Minyak jelantah tersebut akan dijadikan bahan baku biodiesel. Sebagai kompensasinya, penyetor minyak jelantah tersebut akan diberikan tabungan emas.
semarak.co– Sekretaris Perusahaan (Sekper) Pertamina Tajudin Noor mengatakan, kegiatan tersebut merupakan duet program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) antara Pertamina dengan PT Pegadaian.
Penukaran minyak jelantah melalui Bank Sampah Pertamina maupun Bank Sampah Pegadaian ini, terang Tajudin, wujud dari program bertema Memilah Sampah Menabung Emas.
“Dengan inovasi ini, diharapkan bisa menanggulangi permasalahan sampah dan lingkungan, sekaligus juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mendapatkan nilai ekonomi lebih tinggi,” ungkap Tajudin Noor di Jakarta, Jumat (2/10/2020).
Program tersebut diharapkan dapat mendukung pemerintah untuk pencapaian SDGs terutama poin tujuih energi bersih dan terjangkau, poin delapan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Begitu pula pada poin ke-12, kutip Tajudin, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab serta pencapaian SDGS poin 17 revitalisasi kemitraan global.
“Diharapkan ke depan selain lebih peduli terhadap lingkungan, masyarakat juga semakin sadar bahwa sampah juga memiliki nilai ekonomi, sekaligus kami ingin mengedukasi masyarakat untuk bisa lebih ramah lingkungan dengan mengelola sampah,” ujarnya.
Sementara Vice President (SVP) Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, Bank Sampah yang menjadi binaan Pertamina berhasil mengolah minyak jelantah menjadi bahan bakar biodiesel. Bahkan pengolahan tersebut mendapatkan sertifikasi.
“Sehingga kegiatan tersebut menjadi peluang untuk mendukung gerakan energi baru terbarukan. Kolaborasi ini diharapkan akan menarik minat masyarakat untuk mengumpulkan minyak jelantah, terutama ibu-ibu rumah tangga, untuk ditukar dengan tabungan emas,” ujarnya.
Di lain sisi, SVP Kemitraan Bina Lingkungan Pegadaian Hertin Maulida berharap kerja sama tersebut bisa semakin memaksimalkan potensi pengelolaan bank sampah yang dikelola Pertamina maupun Pegadaian.
“Indonesia adalah negara nomor dua penyumbang sampah terbesar di dunia, karena itu kita perlu meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat akan sampah. Selain itu sampah juga ternyata bisa bermanfaat secara ekonomi terhadap mereka,” ungkapnya.(net/smr)