Jaga Harmoni Gelar Pekan Budaya dan Permainan Tradisi

Lia tidak sedang berolahraga, malainkan sedang bermian permainan tardisional anak-anak Indonesia, bertajuk lompat tali. Lia tak sendiri. Sejumlah orang tua siswa bersama anak-anaknya juga melakukan hal yang sama.

Lia mengaku senang dengan adanya acara ini, ia seperti diingatkan pada permaiann masa kecilnya. Melalui festival sejenis, anak-anaknya juga mendapat pengetahuan tentang permainan tardisional, sehingga anaknya sejenak dapat melupakan gadget.

“Saya berharap ini dapat disebarluaskan, dan anak-anak saya dan anak-anak yang lain terhindar dari gadget,” ucapnya saat ditemui, di sekolah Surya Bangsa, di Tangerang, Sabtu (4/3).

Adalah Sekolah Umum Surya Bangsa dan One Two Three Preschool, di kawasan Jalan Palem Raja Utara Raya, No. 123, Palem Semi Karawaci, Tangerang, Banten, yang memberi kesempatan siswa dan orang tua siswa kembali memainkan permainan-permainan tradsional anak-anak Indonesia, seperti lompat tali, engklek, gopak sodor (galasin), congklak dan bola bekel, serta lomba bakiak dan balap karung, melalui pekan budaya Indonesia dengan thema Aku Cinta Budaya Indonesia.

Erwinando Ketua Panitia Pekan Budaya Indonesia Sekolah Surya Bangsa dan One Two three preschool Palem Semi mengungkapkan, latar belakang festival permainan tradisional ini merupakan bentuk lain upaya sekolah mereka merajut harmoni, serta membangun semangat persaudaraan yang lebih erat.

Pasalnya kata Erwin, Anak-anak sekarang, lebih sering bersama gadget, membuat yang jauh lebih dekat namun sementara yang dekat malah menjadi jauh.

“Individualistis,” Ujarnya.

Selain itu isu-isu intoleransi dan perpecahan belakangan ini menurut Erwin cukup meresahkan. Bertolak dari itu, pihaknya berupaya memungut kembali tradisi lokal Indonesia yang terserak dan terpendam demi menjaga persatuan bangsa.

“Merajut kembali Harmoni,” ucanya.

Sekolah Surya Bangsa sendiri kata dia memang menekankan pendidikan karakter kebangsaan, enterpreunership, dan kepemimpinan berintegritas. Sekolah umum ini tidak di dominassi oleh etnis dan agama tertentu. Semua suku dan agama berbaur dalam sekolah sejak jenjang pra sekolah hingga SLTA.

Maka menurutnya, mengenalkan budaya, seperti pakaian adat tradisional, lagu-lagu nasional dan lagu daerah, permianan-permianan tradisional merupakan salah satu teknik pembangunan karakter anak-anak di sekolah Surya Bangsa.

Sekolah Surya Bangsa sendiri berdiri sejak tahun 2004. Sudah 10 tahun dewasa ini mereka melakukan tradisi perayaan hari keluarga di sekolah. Yaitu mempertemukan keluarga para siswa dengan guru dan yayasan, serta mempertemukan antar orang tua sisiwa untuk menjalin persaudaraan antara sisiwa dan orang tua siswa, orang tua siswa dengan orang tua siswa maupun sekolah dengan orang tua siswa.

Sekolah ini sudah memiliki 3 cabang di Tangerang, Tangerang Selatan, di antaranya Ciledug, BSD City dan Palem Semi. Sekolah ini menekankan pada pendidikan karakter berintegritas, lkepemimpoinan berkarakter dan enterpreuner. (lum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *