Jadwal Puasa Arafah di Indonesia Rupanya Beda Waktu dengan Wukuf di Arab Saudi, Ini Kata Buya Yahya dan Ustadz Adi Hidayat

Grafis ilustrasi puasa Ramadan 2021. foto: internet

Hari Raya Idul Adha 1445 H sudah di depan mata. Jangan lewatkan menunaikan Puasa Tarwiyah dan Arafah. Ada banyak keutamaan mengerjakannya, terutama Puasa Arafah di bulan Zulhijjah. Mengerjakan puasa sunah ini, satu keutamannya menghapus dosa satu tahun sebelumnya, dan satu tahun ke depan.

semarak.co-Namun, tahun ini, waktu pelaksaan Puasa Arafah di Indonesia bakal berbeda rupanya dengan waktu wukuf di Arafah Arab Saudi yang jadi acuannya. Diketahui, Mahkamah Agung Arab Saudi mengumumkan 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Jumat, 7 Juni 2024.

Bacaan Lainnya

Ini berbeda dengan pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan awal Dzulhijjah 1445 H bertepatan pada Sabtu, 8 Juni 2024. Artinya, waktu Idul Adha di dua negara tersebut juga berbeda.

Arab Saudi akan merayakan Idul Adha pada Ahad, 16 Juni 2024, sedangkan Idul Adha di Indonesia jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. Impikasinya, hari Arafah Arab Saudi lebih awal dibanding Indonesia. Puasa Arafah di Arab Saudi dilaksanakan pada Sabtu, 15 Juni 2024, sedangkan di Indonesia dilakukan pada Ahad, 16 Juni 2024.

Nah, muslim Indonesia ikut waktu puasa Arafah yang mana, waktu Indonesia atau Arab Saudi? Nah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjelaskannya. Menurutnya, dalam jumhur ulama selain mazhab Imam Syafi’i terdapat Ittihadul Mathla’. Ittihadul Mathla’ adalah persatuan tempat melihat hilal tanpa dibatasi oleh perbedaan geografis dan batas daerah kekuasaan.

“Maksudnya gini. Kita boleh saja kalau seandainya (puasa) Arafah ngikut yang di Makkah karena Ittihadul Mathla’ bisa saja 1 Dzulhijjah-nya dilihat di Makkah, maka tanggal 9-nya juga mengikuti Makkah, boleh,” kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Ahad (9/6/2024).

Kemudian, dalam mazhab Imam Syafi’i dikenal Ikhtilaful Mathali. Artinya, umat Islam berpuasa sesuai tanggal di masing-masing wilayahnya. “Dua-duanya boleh. Akan tetapi, ketahuilah kaidah besar yang dihadirkan para ulama hukmul hakim yarfa’ul khilaf, negara memutuskan kayak gimana,” terang Buya Yahya.

Ustadz Adi Hidayat alias UAH dikutip dari tayangan YouTube Zayyan Channel juga memberi penjelasan. Dia mengutip hadis riwayat Muslim nomor 1162 dari Abu Qatadah Al-Ansari. “Puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

UAH mengatakan, hadis tersebut bukan menggunakan kata ‘shiyam Arafah’ yang artinya puasa Arafah. Arafah itu menunjuk pada momentum orang wukuf. “Jadi, kalau bahasanya puasa Arafah, maka tidak ada penafsiran,” terang UAH

“Semua di seluruh negeri ini harus berpuasa bersamaan dengan orang wukuf. Jadi, begitu di Arab Saudi wukuf sekarang, kita ikut puasanya di hari itu. Itu kalau tidak menggunakan kata yaum,” demikian UAH seperti dilansir banjarmasinpost.co.id juga melalui laman berita msn.com, Rabu (12/6/2024).

Sementara dalam hadis tersebut menggunakan kata ‘yaum’. UAH mengatakan, yaum disebut dengan huruf yang melekatkan sesuatu pada waktunya, bukan momentumnya. “Jadi, yaum itu menunjuk pada waktu. Maksudnya apa? Hadis ini ingin menegaskan puasa ini dilakukan bukan mengikuti momentumnya, tapi mengikuti waktunya,” jelas UAH.

Artinya, jika di suatu negara sudah masuk tanggal 9 Dzulhijjah sekalipun tidak sama dengan tempat orang wukuf di Arab Saudi, maka itu sudah harus menunaikan puasanya sesuai waktu negara tersebut. “Jadi, jatuh puasanya pada tanggalnya, bukan pada momentum wukufnya pada tempat tertentu,” tambah UAH.

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah

Bagi Anda yang ingin melaksanakan puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah, dan terbiasa melafazkannya, berikut panduannya. Niat Puasa Sunnah 1-7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala. “Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”

Niat Puasa Sunnah Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala. “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”

Niat Puasa Sunnah Arafah (9 Dzulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala. “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.” (net/msn/ban/smr)

Pos terkait