Israel Bunuh 9 Ahli Nuklir Iran Lewat Operasi Narnia, Presiden Prabowo Kecam Keras Eskalasi Konflik Global seperti di Timur Tengah

Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran merilis video terkait rudal yang dilepas saat Gelombang ke-18 Operation True Promise 3 tanpa diketahui dari mana atau di mana TKP, Jumat malam (20/6/2025). Foto: internet

Dunia sedang tidak baik-baik saja, khususnya di Timur Tengah (Timteng). Nyaris tiap hari perang terjadi, setelah Israel menggempur Palestina, kini giliran Iran. Karena mendapat lawan sepadan, perang Israel-Iran pun seru.

semarak.co – Kedua negara saling serang dan menghancurkan objek vital yang dimiliki masing-masing negara. Laporan terbaru, Israel lewat Operasi Narnia membunuh 9 ahli nuklir Iran. Israel tahu bahwa nuklir Iran sangat berbahaya, bisa bikin dunia lumpuh sepanjang masa jika diledakan.

Bacaan Lainnya

Dalam misi rahasia ini, beberapa ilmuwan nuklir kunci Iran dilaporkan tewas secara bersamaan di lokasi berbeda, tanpa adanya jejak militer konvensional. Menurut The Jerusalem Post dan Times of Israel, para korban merupakan tokoh penting dalam program pengayaan uranium Iran.

Mereka berperan mengembangkan sentrifugal generasi baru dan sistem pengayaan tingkat tinggi yang dipantau oleh IAEA. Beberapa sumber menyebut penggunaan senjata nonkonvensional, termasuk racun biologis, ledakan tersembunyi, atau alat mikroelektronik.

Sejauh ini, identitas ilmuwan tidak disebutkan secara resmi, namun laporan menyebut korban berasal dari kalangan senior teknokrat. NDTV melaporkan bahwa operasi ini berlangsung dalam koordinasi lintas wilayah, dengan tim bayangan yang telah menyusup lebih dulu ke dalam jaringan lokal Iran.

Para target tidak dibunuh dalam satu lokasi, namun secara bersamaan di berbagai kota Iran—menunjukkan sinkronisasi tingkat tinggi. Beberapa media menyebut metode yang digunakan adalah varian baru dari taktik Mossad.

Seperti yang digunakan dalam pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh tahun 2020. Dalam beberapa kasus, kematian korban tampak seperti kecelakaan biasa atau akibat penyakit mendadak menyulitkan penyelidikan awal otoritas Iran.

Hingga berita ini diturunkan, pemerintah Iran belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kabar tewasnya ilmuwan mereka. Israel juga tidak memberikan komentar sesuai kebijakan nonkonfirmasi untuk setiap operasi intelijen di luar negeri.

Para analis menyebut, jika laporan ini benar, maka Israel telah mengalihkan fokus dari serangan rudal ke perang rahasia berpresisi tinggi. Menurut analis militer Israel Ron Ben-Yishai, operasi ini menunjukkan Israel tetap konsisten menjaga garis merah terhadap program nuklir Iran.

“Meski dunia sedang terfokus pada konflik di Gaza dan Ukraina. Ini adalah sinyal bahwa Israel tidak akan menunggu negosiasi gagal atau IAEA lamban bergerak,” ujar Ben-Yishai kepada Times of Israel seperti dilansir wartakotalive.com laman berita msn.com, Sabtu sore (21/6/2025).

Operasi Narnia juga memunculkan kembali ingatan atas strategi Mossad sebelumnya:

– 2007: Serangan ke reaktor Suriah di Deir ez-Zor

– 2010–2012: Pembunuhan ilmuwan Iran seperti Mostafa Ahmadi Roshan dan Majid Shahriari

– 2020: Pembunuhan Fakhrizadeh menggunakan senjata otomatis robotik

Serangan tersembunyi ini muncul di tengah ketegangan terbuka antara Israel dan Iran pascaserangan 13 Juni 2025. Iran membalas serangan udara Israel dengan rudal dan drone ke wilayah selatan Israel, termasuk Beersheba.

Kini, selain serangan militer terbuka, publik juga menyadari bahwa medan konflik diam-diam di dunia intelijen pun terus berkembang. Jika terbukti, Operasi Narnia menjadi bab terbaru dari perang bayangan Israel-Iran—perang yang dijalankan dalam sunyi, tetapi berdampak besar pada stabilitas regional.

Sementara Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia mengecam keras eskalasi konflik global khususnya di Timur Tengah. Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia ingin menjalin kerja sama dengan semua negara, khususnya Rusia.

Presiden berharap eskalasi menurun dan terciptanya perdamaian. Hal itu disampaikan Presiden Prabowo pada St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, Jumat, (20/6/2025). “Berharap penyelesaian damai segera terwujud,” kata Presiden.

Presiden menantikan partisipasi Rusia dalam ekonomi Indonesia. Presiden mengatakan, pertumbuhan ekonomi semester pertama Indonesia sudah melebihi 5% dan diperkirakan bisa mencapai hampir 7% akhir tahun ini.

“Indonesia ingin menjadi mitra yang baik dan kuat. Indonesia juga menargetkan dalam 4 tahun terwujudnya swasembada pangan. Menjadi pengekspor beras dan jagung,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia telah membentuk Badan Pengelola Investasi Danantara. Lembaga tersebut memiliki aset US$ 1 triliun dan anggaran investasi US$ 18 miliar tahun.

“Ini terbuka untuk kerjasama strategi sama sekali bukan mencari bantuan atau sumbangan, melainkan ingin berkolaborasi sejati untuk kemakmuran bersama,” pungkasnya. (net/msn/wtc/smr)

Pos terkait