Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa bersama Minister of National Development Singapore Desmond Lee menandatangani Memorandum Saling Pengertian (MSP) tentang Kemitraan Bilateral Mengenai Pembangunan Perkotaan dan Perumahan Berkelanjutan.
semarak.co-Berlangsung sebagai bagian dari Leaders’ Retreat yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, MSP antara Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Pembangunan Nasional atau Ministry of National Development (MND) Singapore tersebut menegaskan komitmen bersama untuk menangani isu pembangunan.
“Khususnya tentang pembangunan perkotaan berkelanjutan dan perencanaan tata guna lahan,” ujar Menteri PPN/Bappenas Suharso usai penandatanganan MSP di Istana Kepresidenan Singapura, Kamis (16/3/2023) dirilis humas usai acara melalui WAGroup Bappenas Media, Jumat (17/3/2023).
Kementerian PPN/Bappenas dan MND menyadari, lanjut Menteri Suharso, pentingnya membina kemitraan bilateral atas dasar kedaulatan, kesetaraan, saling menghormati dan saling menguntungkan, serta memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Singapura.
“Indonesia-Singapura menyepakati lima area kerja sama, yakni pembangunan infrastruktur berkelanjutan, regenerasi perkotaan, kebijakan dan manajemen perumahan umum yang cerdas hijau dan terjangkau, pembiayaan inovatif untuk infrastruktur, serta big data dan analitik untuk perencanaan pembangunan,” tutup Menteri Suharso.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, Indonesia dan Singapura berkomitmen untuk memperkuat kerja sama bilateral dalam mengembangkan kebijakan dan program pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan yang dapat mempererat hubungan ekonomi dan politik kedua negara sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar untuk masyarakat.
Indonesia dan Singapura juga berkomitmen untuk melaksanakan diseminasi informasi dan melakukan pengembangan kapasitas melalui pelatihan, seminar, lokakarya, dan konferensi bagi pegawai pemerintah, ilmuan, dan pakar teknis yang melibatkan Pusat Kota Layak Huni Singapura, Otoritas Pembangunan Kembali Perkotaan Singapura dan lembaga terkait lainnya.
Selain itu, masih Amalia, MSP juga mengamanatkan pelaksanaan kemitraan dalam pertukaran pengetahuan dan pelatihan untuk regenerasi perkotaan serta pembangunan kota yang berkelanjutan, dengan wilayah potensial untuk kemitraan tersebut adalah Wilayah Metropolitan Jakarta dan Kota Tanjung Pinang.
Tepatnya Pulau Penyengat, yang memiliki kekayaan sejarah dan budaya Melayu, tetapi memerlukan penataan yang lebih komprehensif agar dapat menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh masyarakat kedua negara.
Selain itu, fokus kerja sama juga mencakup bagaimana strategi mengembangkan pembiayaan inovatif untuk pembangunan infrastruktur perumahan yang cerdas dan berkelanjutan, termasuk di Ibu Kota Nusantara, sebagai percontohan. (smr)