India Cetak Sejarah dengan Lockdown Ketat, Gaji PM dan Menteri Selandia Baru Dipotong 20%

Petugas memasang spanduk setelah membuat pemblokiran jalan setelah sebuah perumahan penduduk dinyatakan zona merah oleh pejabat pemerintah di tengah kekhawatiran akan penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Srinagar, India, Selasa (14/4/2020). Foto: internet

Untuk menghambat penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19, pemerintah India memberlakukan penguncian (lockdown) total selama 21 hari sejak pertengahan Maret hingga hari ini Rabu (15/4/2020), yang merupakan sejarah baru bagi negara peradaban ini.

semarak.co -Kedutaan Besar RI (KBRI) India di Jakarta, Rabu (15/4/2020) mengakui, penguncian ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya. Setelah penguncian, banyak buruh migran dari NCT Delhi mulai bermigrasi ke negara asal mereka. Banyak orang mulai berdatangan ke terminal bus antarnegara dan jalan raya antarnegara bagian.

Bacaan Lainnya

Penguncian yang dimaksud mencakup penghentian lebih dari 13 ribu layanan penumpang kereta api sehari, yang untuk pertama kalinya terjadi dalam sejarah India sebagai republik, penghentian semua layanan penerbangan, dan sebagian besar transportasi umum.

Namun, penyediaan layanan penting seperti pasokan listrik, air, energi, produk makanan, perbankan bahkan pengiriman barang-barang penting ke negara-negara tetangga India tetap terjamin.

Banyak yang mulai berjalan kaki dan banyak yang terjebak di perbatasan antarnegara. Pemerintah India beraksi dan sekitar 500 ribu migran dengan aman diangkut ke negara bagian asal mereka.

Protokol terperinci dikembangkan untuk mengelola migran, kemudian pedoman dikeluarkan untuk memastikan pasokan, ransum, dan paket makanan penting untuk orang-orang yang terdampar dipastikan.

Hampir 28 ribu kamp dan tempat penampungan telah didirikan, dengan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Negara Bagian kepada 1,25 juta orang. Selama penguncian, pemerintah India mempercepat upaya untuk strategi manajemen yang efektif dan perencanaan masa depan.

Paket kesejahteraan kaum miskin sebesar 22 miliar dolar AS telah ditetapkan untuk meringankan situasi orang miskin dan rentan, termasuk petani dan buruh. Ini termasuk asuransi untuk 220 ribu pekerja perawatan kesehatan.

Langkah-langkah bantuan pangan sedang dilaksanakan untuk menyediakan biji-bijian dan lentil gratis selama tiga bulan kepada 800 juta orang. LPG disediakan untuk 80 juta rumah tangga miskin. Dana ditransfer melalui skema transfer tunai langsung ke warga miskin lanjut usia, orang-orang dengan kemampuan berbeda, dan kepada janda miskin.

India, negara dengan 1,3 miliar orang, mengklaim mampu mengelola dan menangani kasus COVID-19 dengan infeksi berbasis masyarakat yang dapat diabaikan karena rencana yang dilaksanakan dengan baik dan metodologi pencegahan di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Shri Narendra Modi. Menurut lembaga statistik global Worldometer yang diakses Rabu, 15 April 2020, jumlah positif COVID-19 di India mencapai 11.555 kasus dengan 396 kematian.

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern, para menteri di pemerintahan dan kepala eksekutif layanan publik akan mengalami pemotongan gaji sebesar 20 persen untuk enam bulan ke depan karena dampak ekonomi dari pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

Kantor, sekolah, dan layanan nonesensial di Selandia Baru telah ditutup selama tiga pekan terakhir, dan kegiatan ekonomi terhenti karena negara tersebut melakukan salah satu langkah karantina paling ketat di dunia.

Pemerintah telah memperkirakan bahwa angka pengangguran akan meningkat karena perlambatan ekonomi global dan domestik. “Di sinilah kami dapat mengambil tindakan dan itulah mengapa kami melakukannya,” kata PM Jacinda Ardern dalam konferensi pers untuk mengumumkan keputusan pemotongan gaji itu, Selasa (14/4/2020).

“Kami tahu bahwa ada warga Selandia Baru yang bergantung pada subsidi upah, mengalami pemotongan gaji, dan kehilangan pekerjaan karena pandemi global ini,” ujar Ardern dikutip Reuters, Rabu (15/4/2020).

Selandia Baru pada Rabu (15/4/2020) mencatat 20 kasus baru COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, sehingga jumlah total kasus menjadi 1.386, dan sejauh ini telah tercatat sembilan kematian akibat COVID-19.

Pemerintah pada pekan depan diharapkan untuk memutuskan apakah akan memperpanjang masa karantina wilayah Level 4 yang masih berlangsung saat ini.

Dalam pidatonya kepada komunitas bisnis Selandia Baru pada Rabu pagi, menteri keuangan Grant Robertson mengatakan bahwa pemerintah memutuskan untuk melonggarkan pembatasan dalam masa karantina.

Hal itu ditekankan untuk mengizinkan kegiatan ekonomi yang aman untuk dimulai kembali. Robertson juga mengatakan bahwa anggaran tahunan, yang akan diumumkan pada 14 Mei, akan fokus pada upaya pemulihan ekonomi.

“Anggaran tahunan itu akan mencakup pendanaan untuk tekanan biaya yang merupakan bagian penting untuk menjaga agar ekonomi negara kita terus berdetak. Namun, kita akan mencurahkan banyak sumber daya kita untuk memulai pemulihan ini,” kata Robertson dalam pidatonya yang disampaikan kepada para pemimpin bisnis di Selandia Baru. (net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *