Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) menggelar puncak perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-48 di kawasan, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (21/7). Perayaan dilaksanakan dalam suasana semarak dan dikemas dalam kumpul keluarga (family gathering) Jamkrindo.
Berbagai acara dilaksanakan dalam rangka HUT ke-48, antara lain Gerakan Jamkrindo Peduli Pendidikan (GJPP), operasi katarak gratis kepada 70 orang di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, donor darah, pemberian bantuan 4.800 paket sembako, dan santunan untuk 3.470 anak yatim, serta beberapa acara sosial lainnya. Selain itu, Jamkrindo juga menggelar kompetisi usaha rintisan bertajuk Jamkrindo Startup Challange (JSC).
Direktur Utama Jamkrindo Randi Anto mengatakan, GJPP ini sangat surprise karena bisa mengumpulkan 53 ribu item yang terkait pendidikan yang disumbangkan ke seluruh lembaga pendidikan. Ini dinilai pula oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan berhasil memecahkan rekor untuk kategori pembagian alat sekolah kepada pelajar terbanyak dengan jumlah bantuan 30 ribu, paket 53 ribu barang secara serentak pada Selasa (17/7/2018) di seluruh unit kerja Jamkrindo.
Ini terdiri dari kantor pusat, 9 kantor wilayah, KCK Jakarta, dan 56 kantor cabang. Khusus untuk bantuan melalui kantor pusat, diserahkan bantuan berupa 6.000 paket penunjang pendidikan. Secara simbolis, kantor pusat Perum Jamkrindo menyalurkan bantuan di SD dan SMP Al Irsyad Al-Islamiyah, Jakarta.
Perayaan HUT ke 48 ini digelar di tengah pencapaian kinerja bisnis perusahaan pelat merah yang menjanjikan. Per semester I-2018, volume penjaminan kredit tercatat sebesar Rp 75,7 triliun. Atau tumbuh 22,1% dibanding periode sama 2017, sebesar Rp 62 triliun. Volume penjaminan pada semester I-2018 itu terdiri dari penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) Rp 27,3 triliun dan nonKUR Rp 48,4 triliun. Pertumbuhan ditopang ekspansi bisnis, terutama dari program nonKUR yang tumbuh lebih besar.
“Untuk menjaga momentum pertumbuhan kinerja bisnis, Jamkrindo menetapkan tagline: Lets Change and Growth. Perubahan difokuskan pada sistem operasional, cara pandang bisnis, pola bisnis, sikap kerja, dan perubahan di hampir di semua aspek. Sementara itu, pertumbuhan difokuskan pada produk bisnis nonkonvensional atau produk di luar penjaminan untuk KUR,” ujar Randi Anto dalam sambutannya.
Change and Growth
Kita,sambung Randi Anto, harus punya tagline Lets Change and Growth. “Artinya, kita mutlak harus tumbuh dan mutlak harus berubah. Kita sudah merasakan bahwa perubahann itu memaksa Jamkrindo untuk melakukan inovasi dan memaksa seluruh jajaran Jamkrindo untuk merubah pola pikir dan pola kerja. Karena pola bisnis dunia sudah berubah, kita sudah tidak bisa mengandalkan captive market yang selama ini yang bisa dinikmati Jamkrindo dengan nyaman. Tapi muncul pesaing-pesaing baru, apa itu sesama BUMN maupun perusahaan swasta,” ujar pria ramah.
Sebelum acara puncak ini, lanjut dia, Jamkrindo sudah melaksanakan sejumlah acara baik bersifat internal maupun eksternal. “Beberapa kegiatan eksternal yang mungkin kita ingin dirasakan masyarakat adalah operasi Katarak di Jawa Barat, donor darah, dan paket sembako. Kegiatan menarik yang menunjukkan solidaritas seluruh jajaran keluarga besar Jamkrindo adalah JIPP,” ungkapnya.
Dari sisi usaha, kata dia, sejalan dengan fenomena yang ada. Di mana struktur ekonomi Jamkrindo kembali dituntut untuk selalu berimprovisasi. “Tidak sekadar melakukan kerja sama dengan informasi technology company, tapi juga Jamkrindo menyelenggarakan kompetisi Jamkrindo Startup Challenge. Ini suatu event yang kita coba menyampaikan pada komunitas startup bahwa Jamkrindo tahu dan Jamkrindo proaktif untuk bisa meng-drive atau berkolaborasi dengan bisnis-bisnis startup yang sekarang sangat diminati para generasi muda atau milenial,” imbuhnya.
Ini, masih Randi Anto, untuk menunjukkan bahwa Jamkrindo melakukan perubahan adaptatif terhadap perubahan. “Karena itu, saya minta pada seluruh jajaran Jamkrindo bahwa perubahan-perubahan ini bukan seremonial yang cukup dilakukan sekali, tapi suatu hal yang terus menerus dilakukan,” ungkapnya.
Apresiasi disampaikan Randi Anto, pada para pendahulu Jamkrindo. “Kita sudah punya Dewas dan dari sisi volume jaminan kita harapkan tahun ini bisa tumbuh 30 persen. Semoga itu nanti tercemin dari angka laba rugi perusahaan, dan semoga laba yang baik akan tercermin pada kesejahteraan karyawan,” harapnya.
Pemilik MURI Jaya Suprana menyebut prestasi Jamkrindo bukan sekadar nasional, tapi sudah rekor dunia. Alasan dia, karena apa yang dilakukan Jamkrindo dalam catatan MURI, belum pernah ada. “Saya tadinya menolak memberikan rekor MURI ini. Karena dalam penilian kami, rekor yang diberikan bukan rekor nasional, tapi dunia,” ujar Jaya Suprana disambut tepuk tangan riuh. (lin)