Ajakan politikus Partai Gerindra Bambang Riyanto agar tidak main dua kaki langsung direspon honorer K2 pendukung Prabowo-Sandi. Mereka bertekad akan memenangkan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Koordinator Honorer K2 Kalimantan Barat Syarif Feriansyah meminta agar tidak meragukan honorer K2 yang pro Prabowo-Sandi. Mereka akan berjuang dengan mengawal suara di masing-masing TPS agar tidak dicurangi.
“Kami sangat siap memperjuangkan Pak Prabowo jadi presiden. Sebab, harapan kami hanya pada beliau. Jangan ragukan kami apalagi mau bermain dua kaki. Kami hanya ingin mencoblos 02,” kata Ferry, Senin (8/4)
Koordinator Daerah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Bondowoso Jufri mengatakan, yang difokuskan sekarang bagaimana memenangkan 02. Honorer K2 tidak usah membahas masalah silaturahmi nasional (Silatnas). Dia juga menyarankan seluruh honorer K2 agar mengadakan kegiatan demi kemenangan Prabowo-Sandi.
“Ngapain bahas Silatnas, yang ada hanya pencak silat. Fokus kami ajak keluarga dan tetangga agar Prabowo – Sandi menang. Kapan mau kampanye dan mendekati tetangga kalau hanya bahas Silatnas terus,” ucapnya.
Koordinator FHK2I Pamekasan Madura Maskur menegaskan, akan memenangkan Prabowo-Sandi dengan kekuatan yang dimilikinya. “Demi Allah, saya bersumpah akan kami tumbangkan Jokowi 17 April 2019. Jokowi telah melukai, membohongi, dan menghancurkan masa depan honorer se-Indonesia,” tandasnya.
Pengurus Pusat Forum Hononer K2 Persatuan Guru Republik Indonesia (FHK2-PGRI) Riyanto Agung Subekti kembali mengomentari pelaksanaan silatnas. Menurut pria yang karib disapa Itong itu, silatnas yang rencananya dihelat pada 14 April 2019 hanya dijadikan ajang untuk mengeruk keuntungan pribadi oleh para pentolan pengurus forum honorer.
“Rencana silatnas honorer K2 di Gedung Serbaguna Bandung merupakan ide kebohongan besar dari para pentolan pengurus forum honorer yang selalu ingin mencuri kesempatan dalam kesempitan. Tujuannya sudah melenceng dari arah perjuangan honorer selama ini,” tutur Itong, Minggu (7/4).
Itong mengajak seluruh honorer K2 berpikir cerdas dan menggunakan akal sehat. Ada dua alasan yang disodorkan Itong. Pertama, rencana pelaksanaan silatnas hanya terpaut tiga hari dengan Pemilu 2019.
Menurut dia, Jokowi tidak akan bisa mengeluarkan keputusan presiden untuk mengangkat honorer K2 menjadi PNS dalam waktu singkat. Alasan kedua ialah pemerintah selama ini tidak menggubris perjuangan honorer. (lin/jpc)
sumber: jpnn.com