Hanya Disiplin Kuat Dapat Cegah Corona, Update Positif Tambah Signifikan Lagi 433 Kasus Jadi 10.551 Orang

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam tangkapan layar akun Youtube BNPB Indonesia saat menayangkan jumpa pers penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (21/5/2020). Foto: indopos.co.id

Jumlah orang yang terkonfirmasi positif wabah virus corona jenis baru penyebab Covid-19 bertambah signifikan lagi hingga mencapai 433 kasus sehingga total menjadi 10.551 orang per hari ini Jumat (1/5/2020). Jumlah sembuh pun menurun dengan tambahan 69 orang menjadi totalnya 1.591 pasien dengan meninggal tembus 800 jiwa.

semarak.co -Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, hingga Jumat (1/5/2020) pukul 12.00 WIB, untuk pasien yang meninggal sebanyak 800 orang dari tambahan yang juga turun hanya delapan orang.

Bacaan Lainnya

“Jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak 22.123 orang dan orang dalam pemantauan sebanyak 233.120 orang. Data tersebut menunjukkan penambahan bila dibanding sehari sebelumnya, yaitu jumlah kasus positif bertambah 433 orang,” kata Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta, Jumat (1/5/2020).

Secara rinci penambahan kasus positif tersebut ialah 143 orang di DKI Jakarta, 76 pasien di Jawa Timur, 56 orang di Sulawesi Selatan, 24 orang di Provinsi Sumatera Barat, 22 orang di Jawa Tengah, 15 orang di Kalimatan Utara dan 14 orang di Banten.

Selanjutnya 13 orang positif di Bali, 11 orang di Kalimantan Tengah, sembilan orang di Bangka Belitung, sembilan orang di Yogyakarta, sembilan orang di Kalimantan Selatan, enam orang di Sumatera Selatan, masing-masing lima orang di Papua Barat dan Papua.

Kemudian empat kasus positif baru di Lampung, tiga orang di Kalimantan Barat, dua orang di Kalimantan Timur serta masing-masing penambahan kasus baru di Aceh, Sulawesi Tengah, Riau, Maluku Utara, dan Sulawesi Barat.

Sebelumnya pada Kamis (30/4/2020) terdata 1.522 pasien sembuh dari 10.118 kasus positif dan 792 orang meninggal dunia. Saat ini seluruh provinsi di Indonesia sudah terpapar Covid-19, sedangkan kabupaten/kota yang terdampak sebanyak 318 kabupaten/kota.

Penambahan kasus positif Covid-19 dan kasus meninggal terbanyak terjadi di DKI Jakarta yaitu 142 orang positif dan empat orang meninggal. Sementara untuk penambahan pasien sembuh terbanyak yaitu Provinsi Sulawesi Selatan yakni 13 pasien.

Secara kumulatif, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus positif, sembuh, dan meninggal terbanyak, yaitu 4.317 kasus positif, 488 orang sembuh dan 375 orang meninggal.

Pemerintah telah melakukan pemeriksaan usapan rongga mulut dengan berbagai jenis spesimen mencapai 102.305 spesimen terhadap 76.538 orang. Terhadap pemeriksaan tersebut, 10.551 orang dinyatakan positif COVID-19 sedangkan 65.987 orang dinyatakan negatif.

Setelah DKI Jakarta, provinsi yang menempati posisi kedua dengan jumlah kasus positif terbanyak adalah Jawa Timur dengan jumlah kasus positif 1.034 orang. Sedangkan posisi kedua kumulatif pasien sembuh terbanyak setelah DKI Jakarta adalah Jawa Timur, yaitu 162 orang sembuh.

Penularan virus tersebut, nilai Yurianto, hanya dapat dicegah apabila masyarakat menerapkan disiplin yang kuat. “Disiplin yang kuat untuk memutus mata rantai penularan secara terus menerus,” kata dia.

Ia terus mengingatkan disiplin tersebut meliputi cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, tetap berada di rumah, memakai masker apabila terpaksa keluar rumah untuk kepentingan yang mendesak, menjaga jarak fisik serta menghindari kerumunan.

“Ini menjadi kunci bagi kita. Secara umum Covid-19 bukan permasalahan kesehatan saja, namun sudah multidimensi yang harus disikapi secara bersama dan komprehensif,” terang dia.

Hal-hal tersebut akan menjadi cobaan bagi setiap orang dalam menentukan keberhasilan pengendalian dan melawan COVID-19 di Tanah Air. Kedisiplinan yang kuat tadi, harus disertai pula dengan sikap toleransi, gotong royong serta saling melindungi antarwarga, terutama selama masa pandemi COVID-19.

Di Jakarta, katanya, masyarakat berekonomi lemah yang terdampak COVID-19, terutama tidak memiliki hunian laik, pemerintah telah menyiapkan beberapa fasilitas umum, di antaranya gedung olahraga. “Ini bertujuan agar mereka tidak telantar di luar dan berpotensi tertular penyakit ini,” katanya.

Selain itu terdapat pula beberapa contoh sikap tolong menolong dari para dermawan yang menyediakan tempat tinggal sementara untuk tenaga medis. Hal tersebut, ujar Yuri, perlu ditiru oleh semua masyarakat dalam membantu tenaga medis sehingga penanganan COVID-19 dapat berjalan maksimal. (net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *