Halodoc Goes to Hospital, Layanan Baru Halodoc di Rumah Sakit Guna Efektivitas Waktu Pasien

kiiri ke kanan, Jonathan Sudharta CEO Halodoc dan dr. Kuntjoro AP, M. Kes, Ketua Umum Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dalam sesi Talk Show peluncuran layanan Halodoc Goes to Hospital. foto: dita hastuti

Solusi kesehatan inovatif yang dapat membantu pasien menghemat waktu tunggu dalam menebus resep obat di rumah sakit diperkenalkan, Halodoc Goes to Hospital. Aplikasi kesehatan terpadu berbasis online.

Halodoc, aplikasi kesehatan terpadu berbasis online diperkenalkan sebagai layanan terbarunya, yakni Halodoc Goes to Hospital (HG2H). Sebuah solusi kesehatan inovatif yang dapat memudahkan pasien menghemat waktu dalam menebus resep obat di rumah sakit, baik racikan maupun non-racikan.

CEO Halodoc Jonathan Sudharta mengatakan, dalam memanfaatkan layanan Halodoc Goes to Hospital adalah saat pasien mendapatkan resep obat dari dokter di rumah sakit sesuai dengan indikasi yang diberikan. Setelah itu pasien dapat melakukan pembayaran atas layanan konsultasi yang diberikan oleh dokter berikut dengan resep obat yang ingin ditebus di kasir.

“Halodoc Goes to Hospital merupakan wujud komitmen kami dalam mempermudah akses kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Sekaligus sebagai upaya kami dalam membangun sinergi positif dengan rumah sakit dalam mendukung RS menghadirkan pelayanan prima bagi setiap pasiennya. Layanan ini dapat diakses oleh setiap pasien, baik pasien umum maupun pasien BPJS, pasien baru maupun pasien yang rawat jalan yang sudah rutin menebus obat di rumah sakit,” tambah Jonathan di Jakarta, Kamis (27/9).

Pada saat proses pembayaran inilah, lanjut Jonathan, pihak rumah sakit akan membantu dengan memberikan penawaran kepada pasien apakah mau menggunakan pengantaran obat melalui layanan Halodoc Goes to Hospital.

Apabila pasien setuju menggunakan layanan ini, maka pasien akan diminta mengisi data tambahan untuk pengiriman obat seraya mendapat penjelasan mengenai aturan pakai oleh apoteker rumah sakit mengenai obat yang ditebusnya.

Setelah semua tahapan tersebut terpenuhi, pasien dapat langsung meninggalkan rumah sakit dan menunggu pihak Halodoc mengantarkan obat ke alamat yang dikehendaki oleh pasien. “Teknologi digital sangat cepat berkembang dan mulai masuk ke komunitas kesehatan salah satunya RS. Hal tersebut akan membantu RS dalam menunjang pelayanan ke pasien secara lebih efisien dan efektif,” imbuhnya.

Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dr. Kuntjoro AP, M. Kes, mengatakan, “Kami mengapresiasi kehadiran Halodoc Goes to Hospital sebagai salah satu aplikasi dalam mendukung hal tersebut. Besar harapan kami, layanan ini dapat meningkatkan kepuasan pasien.”

Halodoc menargetkan untuk menjalin kerjasama dengan 500 rumah sakit hingga akhir tahun 2019 sebagai tahap awal perluasan layanan Halodoc Goes to Hospital. Adapun  hingga pertanggal 19 September 2018,  Halodoc sudah berhasil menjalin kerjasama dengan 76  rumah sakit baik swasta maupun non-swasta yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Karawang, Bandar Lampung, Malang, Ponorogo, Jember, Surabaya, Palembang, Pekanbaru, Padang, Medan, Semarang, Gresik, Bali.

“Kami akan terus menjajaki kerjasama dengan rumah sakit lebih banyak lagi sehingga dengan begitu, akan lebih banyak pula pasien yang terbantu melalui layanan Halodoc Goes to Hospital ini,” tutup Jonathan. (ita)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *