Guru Besar UI Bilang Semua Rusak Akibat Dosen UI Jadi Buzzer, Amien Rais Salahkan Buzzer: Indonesia Chaos

Dalam tangkapan layar aplikasi YouTube Amien Rais curiga ada scenario presiden bisa terpilih 3 periode. Foto: internet

Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais angkat bicara terkait penanganan pandemi covid-19 oleh pemerintah pusat. Menurut Amien, saat ini pemerintah pusat pontang-panting mengatasi covid-19 di masa kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

semarak.co-Menurutnya, pemerintah pusat beberapa kali memiliki perbedaan pendapat dengan pemerintah daerah dalam menangani pandemi covid-19. Selain itu, kata Amien, keberadaan buzzer di media sosial juga membuat situasi makin gaduh.

Bacaan Lainnya

“Bangsa kita sekarang masuk ke dalam chaotic situation, situasi chaos. Situasi acakadut, simpang siur,” kata Amien dalam konferensi pers peluncuran Buku Putih TP3 yang digelar virtual di Jakarta, Rabu (7/7/2021) seperti dilansir wartaekonomi.co.id/Kamis, 08 Juli 2021, 13:50 WIB.

Amien pun mengajak semua pihak untuk berusaha dan berdoa agar terhindar dari pandemi covid-19. “Mudah-mudahan, ya, PPKM Darurat yang dilaksanakan pemerintah bisa mencapai tujuannya,” ujar pendiri Partai Amanat Nasional (PAN).

Dia juga mengingatkan agar jangan ada pihak yang berupaya mengambil keuntungan di masa pandemi covid-19, termasuk para koruptor. “Jangan juga jadikan wabah sekarang ini jadi kesempatan emas, bagi siapa? Buat koruptor dan predator. Itu terkutuk,” katanya.

Mengutip mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com/ 7 Juni 2021, 05:58 WIB/Guru besar Universitas Indonesia (UI), Profesor Ronnie H Rusli menanggapi beberapa urusan yang diakibatkan oleh Dosen UI.

Prof Ronnie menilai beberapa urusan terkait kebijakan pada perguruan tinggi disebabkan oleh Dosen UI yang menjadi Buzzer. Menurut Prof Rusli, sebagai upah dukungan, Dosen UI tersebut bertujuan ingin menjadi Komisaris BUMN.

“Akibat dosen UI jadi buzzer supaya bisa jadi Komisaris BUMN sebagai upah dukungan akibatnya yaa ini,” cuit Prof Ronnie seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan akun twitter @Ronnie_Rusli pada Senin, 7 Juni 2021.

“Dan kampus PT dengan orientasi penelitian selanjut dihadiahi “Pembubaran Kemenristekdikti” semua pendidikan+ristek yang dianggap tidak perlu oleh pemilik Gojek tidak akan ada lagi dana penelitian,” lanjut tulisannya.

Selanjutnya, Prof Ronnie juga menuturkan bahwa sejak 2014 hingga sekarang semua rusak, termasuk peringkat kampus. “Sejak 2014-sekarang semua rusak termasuk peringkat kampus,” ujarnya.

Tak hanya itu, sambung Prof Ronnie, investor pun enggan untuk invest bahkan parahnya melirik pun tidak sama sekali. “Investor jangankan meng-invest, melirikpun tidak akibatnya,” tuturnya.

Saat ini BUMN hampir mau mati, katanya, tinggal menunggu waktunya saja. Belum lagi utang luar negeri yang semakin bertambah. “BUMN hampir semua tunggu waktu saja, utang LN semakin bertambah, mimpi pun semakin meningkat ga tau dari mana Mbak Sri musti korek uang Rp1.670T untuk Dephan saja,” jelas Prof Ronnie. (net/war/smr)

 

sumber: WAGroup RAPAT📌FANS✈ANIES♻️RI🇲🇨1 (post Sabtu 10/7/2021/wisanggeni Antasena Wira)/ mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com di internet

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *