Hal itu terungkap dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkait simulasi duet calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Para responden ditanya pilihan pasangan di 2024 jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dukungan ke Ganjar-Airlangga.
semarak.co-Hasilnya, pasangan Ganjar-Airlangga dipilih 29,9% responden, lalu Anies-AHY dipilih 24,6%, dan Prabowo Subianto-Puan dipilih 22,1%. Sementara itu, jika Jokowi mendukung Prabowo-Puan, pasangan ini tetap kalah dari Ganjar-Airlangga. Ganjar-Airlangga dipilih 28,4%, Anies-AHY dipilih 24,6%; dan Prabowo-Puan 23,8%.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menjelaskan, bila Presiden Jokowi nanti menyatakan dukungan terhadap salah satu pasangan, hal itu tidak terlalu berdampak terhadap hasil Pilpres 2024. Efek dukungan Jokowi pada perubahan elektabilitas pasangan capres hanya kurang dari 2%.
“Dukungan Jokowi ke Prabowo-Puan tidak mengubah elektabilitas Anies-AHY (namun, red) dukungan itu menurunkan elektabilitas Ganjar-Airlangga sebesar 1,5 persen,” kata Adjie dalam keterangan tertulisnya dikutip JawaPos.com, Rabu (23/11) dilansir msn.com dari radarsolo.id – Rabu malam (23/11/2022), 20.58 WIB.
Menurutnya, ketika persaingan kompetitif (selisih kurang dari 2%), dukungan Jokowi bisa mengubah pemenang. Kondisi sebaliknya terjadi ketika persaingan margin besar (selisih lebih dari 3%). “Artinya dukungan Jokowi tidak mengubah pemenang,” ujar Adjie.
Sebagai informasi, data dan analisa didasarkan pada survei nasional dan riset kualitatif pada tanggal 10 – 19 Oktober 2022. Survei nasional menggunakan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka.
Meski begitu, survei ini juga memaparkan dukungan Jokowi sebenarnya tak banyak berdampak pada elektabilitas pasangan tertentu. “Efek dukungan atau endorsement Jokowi kepada perubahan elektabilitas pasangan capres tidak besar kurang dari dua persen saja,” pungkasnya. (net/jpg/msn/sol/smr)