Keluarga besar Partai Gerindra menyampaikan berbelasungkawa mendalam atas wafatnya Rachmawati Soekarnoputri. Wakil Ketua Umum Gerindra itu dianggap sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan cita-cita bangsa yang digelorakan Bung Karno.
semarak.co-Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto saat ini tidak berada di Tanah Air karena sedang melakukan kunjungan kerja sebagai Menteri Pertahanan.
“Saat ini Pak Prabowo masih berada di luar negeri dalam rangka kunjungan kerja Beliau sebagai Menteri Pertahanan. Sehabis peluang dari luar negeri, beliau akan segera melayat ke kediaman almarhumah,” ujar Muzani, Sabtu (3/7/2021) seperti dilansir liputan6.com/03 Jul 2021, 11:48 WIB.
Semasa hidupnya Rachmawati selalu mengingatkan Prabowo Subianto agar perjuangannya tak melenceng dari semangat juang Soekarno. Ia meminta supaya Prabowo konsisten dengan jalan perjuangan Bung Karno yang juga merupakan ayahnya itu.
“Dia senantiasa mengingatkan Pak Prabowo agar perjuangan kita tidak boleh bergeser dari apa yang diperjuangkan Bung Karno dan pahlawan kemerdekaan lainnya. Selama berdialog dengan Prabowo, Rachmawati senantiasa menegaskan bahwa dirinya merupakan sosok yang menjungjung nilai-nilai persatuan bagi bangsa ini,” kutipnya.
“Beliau adalah orang yang teguh dalam pendiriannya dan terus menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan NKRI. Itulah yang selalu beliau sampaikan di setiap diskusi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto,” demikian Muzani kembali mengutip.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, Partai Gerindara menyebut kepergian Rachmawati Soekarnoputri adalah duka yang mendalam. Rachmawati adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindara.
“Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Bu Rachmawati Soekarnoputri telah berpulang pada pukul 06.15 WIB di RSPAD Jakarta. Kami segenap keluarga besar Partai Gerindra sangat berduka yang mendalam,” kata Dasco di Jakarta, seperti dikutip detikNews.com/Sabtu, 03 Jul 2021 09:34 WIB.
Dasco meminta rakyat Indonesia mengirimkan doa kepada almarhumah, sehingga Rachmawati bisa mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan. “Kepada seluruh rakyat Indonesia. Untuk mendoakan almarhum, semoga husnul khotimah, dan mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya,” kata Dasco yang Wakil Ketua DPR RI.
Selain itu, juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan ucapkan dukacita. Dalam akun Instagramnya, Dahnil menyebut Rachmawati merupakan pejuang politik dan dekat dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Kita kembali kehilangan salah satu tokoh pejuang politik perempuan yang konsisten berdiri bersama @gerindra dan Pak @prabowo selama ini,” kata Dahnil.
“Komitmen kebangsaan beliau tak diragukan. Sebagai putri Bung Karno, beliau tak hanya mewarisi aliran darah Bung Karno, tapi juga api semangat perjuangannya. Beliau salah satu tokoh senior yang sering menjadi teman diskusi bagi anak muda, termasuk teman diskusi Pak @prabowo,” demikian ucapan Dahnil lagi.
Dia mengatakan bahwa Rachmawati selama ini dikenal sebagai sosok yang teguh pada pendiriannya dan menjunjung nilai-nilai persatuan. Adik Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri itu dinilai sering menyampaikan semangat tersebut saat berdiskusi dengan Prabowo.
Rachmawati, juga dinilai sering menyuarakan agar Partai Gerindra dapat mewujudkan kondisi Indonesia yang adil dan makmur. Sehingga, perjuangan politik Partai Gerindra dapat untuk kesejahteraan rakyat.
“Beliau juga tidak lupa mengingatkan agar setiap perjuangan politik yang dilakukan Partai Gerindrai tu semata-mata demi kesejahteraan rakyat yang berdasarkan Pancasila sebagai landasan negara,” imbuh Ahmad Muzani, Sekjen Gerindra dilansir CNN Indonesia | Sabtu, 03/07/2021 14:55 WIB.
Gerindra, kata dia, akan terus memperjuangkan semangat-semangat yang selama ini disuarakan Rachmawati untuk menciptakan masyarakat yang pancasilais, sejahtera, adil dan makmur. Muzani mengatakan, Prabowo akan langsung melayat ke rumah duka usai merampungkan kunjungan kerja ke luar negeri sebagai Menteri Pertahanan.
Mengutip Insertlive/SABTU, 03 JUL 2021 14:30 WIB/Nanda Persada mewakilkan keluarga Didi Mahardika menjelaskan kronologi Rachmawati Soekarnoputri meninggal dunia. Rachmawati disebut menderita penyakit usia lanjut dan COVID-19.
Kondisi Rachmawati satu hari sebelum wafat disebut baik-baik saja. Keluarga bahkan masih bisa berkomunikasi meski tak bisa bertatapan secara langsung. Punya penyakit bawaan juga dan sempat dirawati di ICU.
“Ada banyak penyakit berat, ya. Beliau kan sudah lama pakai kursi roda. Yang terakhir memang terkena COVID. Itu mungkin yang buat makin berat kondisinya. Seperti ruang kaca gitu, masih berkomunikasi, kontak mata masih biasa, melambaikan tangan,” ujar Nanda Persana saat ditemui di rumah duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Sabtu (3/7/2021).
Terkait kemungkinan saudara Rachmawati, seperti Megawati Soekarnoputri dan Guruh Sukarno Putra, menghadiri pemakaman, Nanda belum mengetahuinya. Dia menyebut pihak keluarga masih berkoordinasi.
“Masih koordinasi karena situasi pandemi gini kan. Semua tentu keluarga besar sangat sedih. Sudah dapat kabar, sudah komunikasi juga, nggak tahu apakah langsung ke makam, saya nggak tahu karena ada protokol COVID-19 ini,” ujarnya.
Menurut Nanda, perasan Didi pada malam itu disebut sangat sedih. Dedi bahkan menangis sepanjang perjalanan menuju ke rumah dan enggan turun dari mobil. “Jadi feeling dari mas Didi tuh dari semalam udah nggak enak. Walaupun terakhir pas mas Didi doakan beliau itu udah kondisinya naik tuh, bangun,” beber Nanda.
Perasaan tak enak Didi tersebut pun ternyata benar. Sang ibu berpulang untuk selama-lamanya pada kemudian hari. Rachmawati mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 06.15 WIB. “Tapi nggak nyangka ketika menjelang pagi mendapatkan kabar duka,” jelas Nanda.
Jenazah Rachmawati dimakamkan disamping makam ibu Fatmawati, ibundanya yang meninggal dunia tahun 1980, pada Sabtu sore, sekitar pukul 15.00 WIB di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. “Itu pesan dari almarhumah, wasiat,” tambah Nanda seperti dilansir detikNews Sabtu, 03 Jul 2021 14:35 WIB.
Upacara pemakaman berlangsung singkat dan mengikuti protokol kesehatan karena Rachmawati sebelumnya diketahui terjangkit virus corona. Seperti diketahui, Rachmawati Soekarnoputri yang tutup usia hari Sabtu (3/7) pukul 06.45 WIB di RSPAD Gatot Subroto, kawasan Benhil, Jakarta Pusat.
Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (3/7/2021). Andre mengaku belum mengetahui penyebab meninggalnya Rachmawati.
Namun, kata Andre, pada 26 Juni 2021 lalu, Rachmawati dikabarkan positif Covid-19 dan dilarikan ke rumah sakit. “Benar, Ibu Rachmawati meninggal dunia pagi ini. Pada 26 Juni diinfokan bahwa beliau positif Covid-19 dan di rawat di RS,” kata Andre yang anggota DPR Dapil Sumatera Barat.
Sebagai anak sambung dari Rachmawati Soekarnoputri, seperti dikutip detikTV, detikTV – detikHot/Sabtu, 03 Jul 2021 15:05 WIB, aktor Anjasmara menyebut mendiang ibunya akan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Sabtu (3/7/2021). Ini sesuai permintaan almarhumah, jenazah akan dimakamkan bersebelahan dengan makam Ibu Fatmawati.
Hanya keluarga inti yang datang langsung ke pemakaman, antara lain putra Rachmawati, Didi Mahardhika dan istri. Guntur Soekarnoputra mengutus menantunya Joy Kameron, sementara Megawati Soekarnoputri mengutus putra pertamanya Mohammad Rizki Pratama.
Dengan berbagai pertimbangan, termasuk mematuhi protokol kesehatan dan pembatasan sosial terkait COVID-19, abang dan kakak kandung Rachmawati itu memutuskan mengikuti upacara pemakaman dari rumah secara daring. Ada pula Banyu Biru, putra sahabat keluarga Eros Djarot.
Sekjen PDI-Perjuangan Hasto Kristayanto dalam keterangan tertulis yang dikirimkan kepada voaindonesia.com, menyampaikan duka cita mendalam Megawati dan keluarga besar Soekarno.
“Ibu Megawati Soekarnoputri sangat berduka. Ibu Rachmawati adalah adik beliau, yang tumbuh dan sama-sama besar di Istana Negara, belajar menarik bersama dan juga berjuang guna meneladani keseluruhan pemikiran dan perjuangan Bung Karno, proklamator dan bapak bangsa Indonesia. Semoga husnul khotimah,” demikian Hasto.
Lebih jauh Hasto mengatakan Megawati telah berkomunikasi langsung dengan putra tertua Rachmawati, Rommy Soekarnoputro, untuk menyampaikan belasungkawa dan doa terbaik. “PDI Perjuangan mengucapkan duka cita mendalam. Kami mendoakan Ibu Rachmawati dan Partai memberikan penghormatan terbaik bagi almarhumah.”
Sutradara dan musisi Eros Djarot menambahkan, “Beliau dirawat di RSPAD sepulangnya dari menghadiri dua acara, yaitu haul Bung Karno dan ulang tahun Polisi Militer Angkatan Darat Juni lalu. Ia merasa tidak enak badan, setelah diperiksa diputuskan dirawat di RSPAD.”
“Penyakit bawaannya seperti stroke dan asthma semakin menyulitkan ketika ia terjangkit COVID. Kurang lebih jam 6.45 dipanggilNya,” demikian Eros Djarot, sahabat Rachmawati dan Megawati melanjutkan.
Dikenal Nasionalis Sejati
Diah Pramana Rachmawati Soekarno lahir pada 27 September 1950. Ia merupakan Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Bung Karno dan salah seorang pendiri Universitas Bung Karno. Ia juga pernah mendirikan Partai Pelopor. Anak ketiga dari pasangan Soekarno dan Fatmawati ini memiliki nama lengkap Diah Pramana Rachmawati Soekarno.
Mengutip CNN Indonesia | Sabtu, 03/07/2021 14:55 WIB/pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Rachmawati pada tahun 2007-2009 dipercaya menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Ia pernah bergabung dengan Partai Nasdem pada 2013, namun kemudian berpisah jalan tahun 2014.
Setahun kemudian ia bergabung dengan Partai Gerindra dan hingga September 2020 menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang langsung berada di bawah Ketua Umum Prabowo Subianto. Pertengahan Juni lalu Rachmawati didaulat menjadi Ketua Dewan Pembina Tim Mutiara Hitam oleh Persipura Jayapura.
Masyarakat luas mengenal Rachmawati Soekarnoputri sebagai tokoh politik yang sangat nasionalis dan berbeda haluan dengan kakaknya, Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Perbedaan itu tampak jelas ketika Rachmawati, dalam pendeklarasian Partai Pelopor di Jakarta pada Agustus 2002, secara terang-terangan menyebut “Megawati hanyalah anak biologis Soekarno, bukan anak ideologis.”
Sebagai orang yang dekat dengan Megawati dan juga Rachmawati, Eros Djarot mengatakan sebenarnya keduanya sama-sama sangat mencintai Indonesia, tetapi dengan cara berbeda.
“Yang satu, yaitu Rachmawati, lebih pada menerjemahkan ideologi Bung Karno secara kesumsum – ketulang dan sumsum – begitu ya? Sementara Mbak Mega melihatnya sebagai proses yang perlu diadaptasi dengan keadaan sekarang,” imbuh Eros.
Keduanya, kata Eros lagi, mempunyai langkah dan pandangan berbeda tentang bagaimana mengelola negeri ini. Tetapi keduanya sama-sama sangat mencintai Indonesia. (net/dtc/cnn/voa/l6c/smr)