Jumat besok (27/7) malam atau Sabtu dini hari (28/7) kembali akan terjadi gerhana bulan. Namun gerhana bulan total yang diperkirakan terjadi pukul 12.14 itu, menjadi menarik karena gerhana paling lama dengan rentang durasi 1,42 menit 57 detik di abad ini. Jadi gerhana malam nanti merupakan fenomena gerhana yang paling ditunggu. Apalagi bulan pun akan berubah menjadi warna merah. Atau tren disebut blood moon.
Narator Planetarium Jakarta Azis Taz Sunjaya mengatakan, gerhana bulan itu tiap tahun ada. Namun fenomena gerhana bulan total terlama adalah pada abad ini, yang hanya beda 18 tahun dengan abad yang lalu, terjadi di tahun 2000 dengan durasi puncaknya 1 jam 46 menit 24 detik. Soal durasi tahun 2000 lebih lama dari malam nanti, dan gerhana malam ini pun akan lebih lama dari tahun 2123.
“Jadi itu yang menarik dari fenomena ini. Selain pada saat kontak pertama gerhana, posisi bulan sudah tinggi di langit. Di mana pencita fotografi ingin mengabadikan tiap fasa gerhana. Di mulai fasa bulan masuk bayangan gelap bumi hingga bulan meninggalkan bayangan gelap bumi,” ungkap Azis di gedung Planetarium Jakarta, kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
Pada saat gerhana akan ada planet mars di dekat bulan, lanjut Azis, planet mars akan lebih terang dari biasanya karena posisinya yang satu garis dan berlawanan arah dengan Matahari (sedang posisi mars) dengan kata lain, bulan dan Mars sama-sama mengalami oposisi pada tangga ini.
“Jadi betul fenomena gerhana bulan total ini menjadi yang terlama di abad ini dengan durasi puncaknya selama 1 jam 42 menit 57 detik. Lebih singkat bila dibandingkan dengan abad lalu yang terjadi di tahun 2000 dengan durasi puncaknya 1 jam 46 menit 24 detik,” ungkapnya.
Gerhana kali ini merupakan siklus yang berulang setiap 18 tahun, untuk gerhana kali ini sudah memasuki urutan ke 38 dari total 71 perulangan. Jadi kalau melihat dari siklus ini, 18 tahun yang lalu pernah terjadi di tahun 2000 dan itu menjadi gerhana bulan total terlama terjadi pada tanggal 9 Juni 2123. Namun gerhana ini mempunyai urutan siklus yang berbeda dengan gerhana yang sekarang ini.
Siklus Saros 129
“Gerhana sekarang ini dengan siklus saros 129 sementara gerhana pada abad berikutnya memiliki siklus saros 132. Gerhana bulan itu bisa berlangsung lama atau singkat, ini dipengaruhi bentuk lintasan orbit bulan dan bumi yang elips serta factor kemiringan dari kedua lintasan tersebut,” paparnya.
Karena geometri lintasan bumi yang elips ketika mengelilingi matahari dan lintasan bulan pun demikian ketika mengelilingi bumi, lanjut Azis, tentunya bulan bisa saja memasuki area bayangan bumi yang lebih besar atau sempt tergantung dari jauh dekatnya bulan terhadap bumi.
Dan bulan juga tidak selalu lewat melalui titik pusat bayangan bumi pada saat gerhana karena kemiringan dari lintasan orbitnya terhadap orbit bumi. “Jadi gerhana bulan akan lama jika bulan melewati pusat bayangan bumi dan melewati daerah bayangan bumi yang lebih lebar (posisi bumi lebih deka Matahari). Itulah factor-faktor yang membuat berlangsungnya gerhana jadi lama,” ujarnya sambil menunjukkan lembar proses tahapan terjadinya gerhana.
Menanggapi istilah blood moon, Azis mengatakan, kapan pun ketika terjadi gerhana bulan total pda saat memasuki fasa totalnya bulan akan berubah warna menjadi merah atau dikenal dengan istilah red moon atau blood moon. (lin)