Menurut Anies, dukungan dari setiap warga negara, siapapun itu, adalah penting dan amanah. Karena itu Anies akan menjaga sebaik-baiknya amanah tersebut. Anies-Sandi selalu terbuka untuk berkomunikasi dan bekerjasama dengan semua.
Atas dukungan tersebut, menurut Anies, tak lantas membuat seluruh keluarga Cendana mendukungnya. Keluarga Cendana, nilai dia, bukan sebuah organisasi yang mewajibkan setiap orang di dalamnya mendukung calon pemimpin yang sama.
“Saya rasa keluarga Cendana bukan organisasi ya? Tapi dukungan dari tiap warga negara tentu penting dan kami anggap sebagai amanah. Maka kami pegang sebaik-baiknya,” katanya usai menghadiri peringatan Supersemar Soeharto di masjid At-Tin, Jakarta, Sabtu (11/3).
Ia sendiri mengaku diundang bersama calon wakilnya, Sandiaga Uno dan calon wakil gubernur DKI nomor urut dua, Djarot Syaiful Hidayat, untuk memperingati peringatan Supersemar, tak terkait dengan dukungan dalam pilkada DKI.
Di sisi lain, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menilai banyak pelajaran yang bisa diambil dari Soeharto, sebagai mantan kepala negara. Menurut Anies, Soeharto merupakan salah satu pemimpin yang banyak membicarakan soal pembangunan. “Banyak pelajaran yang bisa diambil dari Pak Harto. Kita sebagai generasi penerus harus ambil hikmahnya, bukan sekadar menengok ke belakang,” katanya.
Dalam peringatan Supersemar Soeharto, Djarot tak mengikuti acara sampai selesai, setelah sempat mendapat penolakan dari para jamaah. Pada acara tersebut sejumlah ulama, termasuk pentolan FPI Rizieq Shihab juga ikut mengisi ceramah. (lin)