Dinilai Punya Kekuatan Lebih Dasyat dari TNI, Polri Diminta Jaga Netralitas

Margarito Kamis (paling kanan) dalam diskusi. foto: faqih

Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis menilai, Polri memiliki kekuatan lebih dahsyat dibanding TNI. Karena itu, Margarito menuntut Polri untuk menjaga netralitas dan tidak ikut kompetisi Pemilu 2019.

Menurutnya, tidak ada institusi dalam pemerintahan yang tak tertandingi kekuatannya kecuali organisasi bersenjata seperti polisi dan tentara. Antara kedua institusi tersebut, dikatakannya, yang memiliki kekuatan paling dahsyat adalah aparat kepolisian karena memiliki guns (senjata) dan law (hukum).

“Anda bisa bayangkan orang berpolitik hanya pakai kata-kata dengan orang berpolitik menggunakan kata-kata dan senjata serta institusi yang bersifat nasional,” ujar Margarito dalam diskusi bertajuk ‘Jaga Netralitas : TNI-POLRI Jangan Ikut Kompetisi’ di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (5/4).

Luar biasa berbahaya ini, kata Margarito, tidak usah pusing-pusing kalau anda punya suatu kepentingan cukup pegang pucuk pimpinannya. “Karena itu, agar negara ini sehat, maka kita harus membuat mereka itu berada dalam posisi netral,” ujar Margarito.

Selain itu, ia juga menyoroti kasus mantan Kapolsek Pasirwangi, AKP Sulman Aziz yang baru-baru ini menghebohkan masyarakat karena membuat pengakuan bahwa dirinya diperintah oleh Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna, untuk mengampanyekan salah satu pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2019.

Di suatu sisi Margarito Kamis mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang sebelumnya menggelar konferensi pers untuk menegaskan posisi polri yang netral dalam Pemilu 2019.

Namun di sisi lain, kasus AKP Sulaman Aziz yang kemudian mencabut pernyataannya telah mencederai netralitas POLRI yang telah ditegaskan oleh Jendral Tito Karnavian.

“Saya berpendapat bahwa netralitas institusi itu sangat tergantung pada sikap nyata para pimpinannya. Akan lain kalau misalnya Propam memanggil dan memeriksa AKP Sulman Aziz agar tidak berkembang wacana di masyarakat bahwa polisi tidak netral. Selain itu tindakan ini juga akan menguatkan kredibilitas institusi POLRI,” tutur Margarito Kamis.

Sebagai informasi, pada hari yang sama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian kembali mengingatkan jajarannya untuk menjaga netralitas dalam Pemilu 2019 saat menghadiri Apel Kesiapsiagaan Pengamanan Pemilu 2019 di Lapangan Dirgantara Lanud Adi Sumarmo, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (5/4). (qih)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *