Generasi baru dari crypto asset exchange BIIDO diluncurkan untuk para penggemar crypto dan teknologi Blockchain di Indonesia, tadi malam. BIIDO merupakan salah satu platform crypto exchange paling ditunggu di dunia blockchain dan crypto Indonesia.
CEO BIIDO Aditia Kinarang Mokoginta mengatakan, platform ini bertujuan untuk menjadi Crypto Exchange Platform terbesar di Indonesia dengan berbagai macam keunggulan yaitu Fee Trading yang rendah, Levelling untuk para pengguna dan tampilan ya ng indah. BIIDO tidak hanya akan menjadi exchange crypto biasa namun akan menjadi lifestyle exchange.
“Teknologi Blockchain dan Crypto Assets sedang menjadi topik hangat di seluruh dunia setelah Bitcoin Mania. Kedua teknologi ini menjanjikan cara baru untuk masyarakat bisa berinteraksi dan kemungkinan besar akan menjadi teknologi yang sangat inovatif dan berguna saat masyarakat luas sudah dapat menggunakannya,” ujar Aditia dalam rilis, Kamis (11/10).
Di tengah perkembangan teknologi yang cepat, Biido dibentuk tahun 2017 dengan tujuan untuk mempercepat perkembangan dan adopsi crypto asset di masyarakat. Biido muncul sebagai solusi jual beli atau marketplace crypto asset bagi masyarakat yang mudah dan ramah digunakan bagi pengguna baru ataupun yang sudah ahli.
“Biido adalah The New Generation Crypto Exchange, yaitu sebuah platform marketplace untuk aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, dll yang dilengkapi dengan tampilan antarmuka yang indah, fitur yang canggih dan biaya yang rendah. Sehingga akan sangat mudah digunakan oleh pengguna baru maupun pengguna yang sudah expert,” ujarnya.
Dengan menggabungkan semua fitur tersebut, klaim dia, Biido diharapkan bisa mempercepat adopsi digital asset di masyrakat Indonesia dan menjadikan digital asset sebagai mainstream aset (aset untuk semua orang).
“Target produk Biido bukan hanya para penggemar crypto dari market yang sudah ada namun kami juga fokus ke segmen yang benar-benar baru pertama kali memiliki crypto asset. Awalnya Biido akan menyasar para pengguna Internet dan penyuka teknologi (para milenial) sebelum menyasar ke segmen market lainnya,” tutupnya. (zaa)