Seiring telah diluncurkannya Dana Ventura Sembrani Nusantara 24 Juni 2020, dalam kesempatan berikutnya BRI Ventures mengadakan acara Market Outlook Digital Startup & Venture Capital Industry dengan tujuan memberi edukasi lebih lanjut terhadap masyarakat dan calon investor potensial tentang Industri digital & startup di Indonesia.
semarak.co– Direktur Konsumer Bank Rakyat Indonesia (BRI) Handayani memastikan bank pelat merah ini akan selalu hadir untuk mendukung dan memajukan UMKM. Terlebih, jumlah UMKM saat ini sudah sangat banyak dan telah menghidupi 90 persen tenaga kerja di Indonesia.
“Kami di BRI akan selalu ada untuk para pelaku UMKM untuk bisa mengakses kebutuhan permodalan mereka,” ujar Handayani dalam acara Market Outlook Digital Startup & Venture Capital Industry secara online melalui fasilitas platform Zoom, Selasa siang kemarin (21/7/2020).
Tak hanya siap memberikan pinjaman modal saja, Handayani memaparkan, BRI sejauh ini juga telah berperan dalam memudahkan akses digital para UMKM dengan mengandeng startup. BRI juga telah memberikan pendampingan pelatihan kepada para UMKM binaannya.
“BRI juga bekerjasama dengan teman-teman di startup. Kami di BRI juga menjahitkan ekosistem, kadang seorang UMKM ini bagus produknya, tetapi dia enggak bisa jualan, kadang produknya bagus tapi kemasannya kurang menarik, ini juga kami bantu,” serunya.
Karena itu Handayani juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam memajukan UMKM Indonesia supaya perekonomian juga mulai bangkit dan bergairah lagi.
“Sinergi dengan fintech juga diperlukan, BRI enggak mungkin bangun sendiri, untuk itu maka perlu melakukan kolaborasi dengan fintech. Kolaborasi bersama-sama untuk memajukan Indonesia lewat UMKM, karena kalau bergantung terus sama pemerintah, pemerintahkan kan ada batasnya juga,” cetusnya.
Pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 telah memberi dampak yang cukup besar ke berbagai sektor, termasuk dunia usaha. Merebaknya pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan baru yang mesti dihadapi perusahaan untuk tetap menjalankan bisnisnya.
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan, tak terhindarkan bagi banyak perusahaan rintisan atau startup. Bahkan, kata Nicko, startup sekelas unicorn turut dibuat babak belur.
“Industri sekarang short-term-nya, some win some will lose, kalau kita lihat Traveloka kemarin ada di berita kalau valuasinya itu sudah jauh berkurang. Dan itu banyak sekali di-shaver banyak unicorn yang lain seperti Gojek, Grab bahkan atau bahkan startup yang belum ke atas sampai ke level unicorn,” jelas Nicko dalam acara yang sama.
Kendati demikian, Nicko juga mengakui ada banyak juga perusahaan yang justru pendapatannya meningkat akibat pandemi. Menurutnya perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan, ritel, agrikultur, hingga kesehatan justru mengalami peningkatan yang signifikan.
Namun, ia menilai, tak menutup kemungkinan sektor-sektor tersebut bisa mengalami ketidakpastian juga ke depannya. Mengingat belum jelasnya kapan penyebaran COVID-19 akan berakhir serta belum ditemukannya vaksin.
“Nah ini bukan berarti sektor yang grow ini akan grow terus. Kalau misal pandemi ini berakhir sampai akhir tahun atau awal tahun depan, mungkin dampaknya tidak terlalu parah. Tapi kalau sampai tahun depan belum ada vaksin semuanya pasti akan terganggu,” jelasnya.
Kondisi tersebutlah yang kemudian melatarbelakangi BRI Ventures meluncurkan program Sembrani Nusantara. Dengan tujuan, program tersebut bisa memfasilitasi permodalan hingga menciptakan ekosistem untuk sektor-sektor yang tengah berkembang tersebut.
Program pendanaan yang diluncurkan pada akhir Juni 2020 itu, menargetkan pengumpulan dana investasi senilai Rp 300 miliar dari para investor. Dana tersebut nantinya disalurkan dalam bentuk penyertaan saham kepada startup di Indonesia.
Startup ini terimbas dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menyebabkan aktivitas maupun travelling menjadi terbatas. “Nah kalau lihat Traveloka di Bloomberg, valuasinya sudah banyak berkurang,” tuturnya.
Akan tetapi, pada saat yang bersamaan, lanjut Nicko, beberapa startup justru cukup resilience (tahan) dengan pandemi ini. Utamanya startup yang bergerak di sektor pendidikan, kesehatan, ritel makanan. Kebijakan bekerja dan belajar dari rumah menjadi katalis positif bagi startup di sektor ini.
Nicko melanjutkan, melalui Dana Ventura BVI Saham Alokasi Sembrani Nusantara, perseroan fokus memberikan pendanaan bagi startup digital di Indonesia serta dapat mengumpulkan dana sampai dengan Rp 300 miliar.
Dana ventura ini tidak hanya akan fokus pada sektor financial technology (fintech) melainkan di sektor Education, Agro maritim, Ritel, Transportasi, kesehatan (Health), atau EARTH.
Saat ini BRI Venture sedang mengincar sekitar 10-15 startup di early stage, yang dinahkodai oleh founder lokal. Apalagi Indonesia memiliki peran penting dalam ekosistem ekonomi digital di Asean, terutama dengan pasarnya yang besar.
“Fundraising kali ini Rp 300 miliar, kami sudah ada komitmen dari institusi pendanaan yang lain. Ini bisa mencapai 10-15 dengan sektor EARTH yang dicanangkan, nanti 2-3 tahun buat deployment karena ini early stage jadi tidak bisa cepat juga time line-nya,” kata Nicko saat peluncuran, Rabu (24/6/2020).
Kehadiran Dana Ventura Sembrani Nusantara diharapkan bisa mengakselerasi startup lokal dengan menghadirkan produk atau jasa yang berbasis digital baik secara online maupun offline. Pendanaan akan difokuskan untuk seed-growth stage yang terdiri dari seed funding dan pendanaan awal Seri A (Series A).
PT BRI Ventura Investama (BRI Ventures) meluncurkan kelolaan baru bernama Dana Ventura Sembrani Nusantara. Pengumpulan dana investasi dari pemilik modal tersebut akan disalurkan pada UMKM rintisan berbasis teknologi alias startup tahap awal, khususnya perusahaan non fintech.
“Nama Sembrani kami ambil dari mitologi Wayang Jawa yakni kuda tunggangan Batara Wisnu. Sedangkan Nusantara adalah nama lain yang menjadi tujuan produk investasi ini yaitu di Indonesia,” ujar Nicko dalam konferensi pers daring Rabu (24/6/2020).
Setelah resmi diluncurkan, pihaknya akan melakukan roadshow kepada target investor yaitu dari berbagai institusi seperti pengelola dana investasi, perusahaan swasta dan juga perusahaan negara atau pelat merah.
Dana ventura pertama ini ditargetkan mampu meraup modal sampai Rp300 miliar yang akan selanjutnya disalurkan ke berbagai startup nasional. Namun dia mengatakan akan ada serangkaian proses seleksi sebelum modal disuntikkan.
Adapun sektor yang menjadi fokus utama Sembrani Nusantara adalah 5 sektor dengan sebutan EARTH, yaitu sektor Pendidikan (Education), agro-maritim (Agro-Maritime), ritel (Retail), transportasi (Transportation) dan Kesehatan (Health) di seluruh Indonesia. (berbagai sumber net/smr)