Indra Septiarman alias IS alias In Dragon, terduga pelaku pemerkosaan dan pembunuh gadis manis nan muda penjual gorengan mengaku tidak tahu apakah setelah disekap selama enam menit korban pingsan atau meninggal. Polisi pun masih menyelidiki intensi soal kemungkinan pelaku mengubur hidup-hidup atau sudah meninggal.
semarak.co-Namun polisi menduga korban Nia Kurnia Sari sudah meninggal ketika disekap dan akhirnya dikuburkan oleh pelaku. Kapolda Sumbar Irjen Suhartoyo mengatakan, setelah disekap mulutnya oleh pelaku, korban Nia tidak sadarkan diri. Setelah itu, pelaku membawa korban 300 meter di perbukitan dan memperkosanya.
“Jadi tersangka tidak tahu, apakah selama enam menit disekap itu meninggal atau pingsan,” ujar Suhartoyo saat memberikan keterangan pers, Jumat (20/9/2024) seperti dilansir republika.co.id melalui laman berita msn.com, Jumat sore (20/9/2024).
Usai memperkosa, tersangka yang juga mantan residivis pencabulan itu menguburkan korban di kedalaman satu meter. Kapolda Suhartoyo mengaku belum bisa menyimpulkan secara pasti apakah pelaku menguburkan korban hidup-hidup.
Namun kuat dugaan korban telah meninggal lantaran sesak nafas. Indikasi itu terlihat dari hasil forensik yang memperlihatkan kondisi paru-paru korban bersih. Berbeda jika hidup, maka paru-parunya pasti kotor.
“Tapi kami belum menyimpulka nanti tunggu hasil dari tim forensic yang pasti tersangka tidak tahu apakah saat disekap korban meninggal atau hanya sekadar pingsano. Berdasarkan pengakuan itu, pelaku sejatinya tidak berniat untuk membunuh korban, ia hanya ingin sekadar memperkosanya,” ujarnya.
Saat berjualan, korban dilihat empat orang yang sedang duduk-duduk. Korban lantas dipanggil oleh empat orang itu dan salah satunya merupakan pelaku. Mereka ingin membeli makanan yang dijajajakan Nia.
Menuju petang hari, ternyata sudah ada niat dan gelagat tak baik dari pelaku IS. Setelah tiga kawan lainnya balik kanan, IS justru punya rencana bejat. Tersangka bahkan sempat mengikuti bahkan menghadang korban 200 meter saat korban hendak pulang. Sudah ada niat pelaku untuk memperkosa, terlihat dari adanya tali rafia warna merah.
Indra ditangkap saat bersembunyi di atas plafon rumah warga setelah dalam pelarian selama 11 hari. Selama pelarian, Indra masuk dan keluar hutan untuk menghindari kejaran petugas. Tersangka IS sempat babak belur kena bogem warga. Tidak ada wajah perkasa, apalagi gagah-gagahan.
Setelah berhasil memaksa pelaku keluar dari atas plafon, polisi langsung membawa tersangka ke Polres Padang Pariaman. “Tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan Kayutanam langsung diamankan ke Mako Polres Padang Pariaman, Untuk menghindari amuk massa,” demikian penjelasan Polres Padang Pariman, Kamis (19/9/2024).
Saat ini tersangka sedang menjalani proses introgasi oleh penyidik untuk mendalami motif dan keterangan lainnya. “Terimakasih dari kami Polres Padang Pariaman kepada warga, dan seluruh pihak yang selama ini membantu dalam perburuan pelaku,” ujarnya.
Seperti diketahui tersangka dibekuk polisi saat bersembunyi di atap plafon rumah warga di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kamis sore (19/9/2024) sekitar pukul 15.00 WIB. Pelaku sempat mendapat bogem dari warga ketika diturunkan paksa dari atas plafon.
Saat pelaku dibawa keluar dari rumah tempat bersembunyi, puluhan atau bahkan ratusan warga sudah menunggu di luar. Warga berteriak marah dengan ulah pelaku yang tega membunuh korban.
Pelaku nyaris diamuk massa seandainya petugas tak cepat menaikkan tersangkan ke dalam mobil polisi. Petugas bahkan sempat melepaskan tembakan peringatan ke atas. Sesampainya di Polres Padang Pariaman, tampak leher pelaku yang dikempit oleh petugas.
Anggota polisi itu langsung membawa pelaku yang hanya mengenakan celana pendek hijau itu ke dalam ruangan. Pihak keluarga pun merasa bersyukur dengan penangkapan tersebut. Dalam rekaman video yang beredar, ibu Nia Kurnia Sari mengaku merasa lega.
“Sudah lega rasanya, sudah tidak menangis lagi. Dihukum sampai mati, dihukum seberat-beratnya,” ujar sang ibu geram di Tengah-tengah kerumunan warga dan polisi. Nia sebelumnya sempat dilaporkan hilang Jumat, 6 September 2024.
Barangnya dagangan Nia ditemukan berserakan, namun Nia tidak juga ketemu. Belakangan Nia ditemukan terkubur tanpa busana. Diduga Nia dilecehkan terlebih dahulu sebelum dibunuh. Video ditangkapnya Indra tersebut beredar di media sosial serta menjadi perbincangan oleh warganet yang geram dengan perilaku tersangka.
Dari video tersebut, terlihat tersangka ditangkap oleh kepolisian setempat saat sedang bersembunyi di loteng rumah warga dengan kondisi menggunakan celana pendek, namun tidak menggunakan baju. Di dalam dan luar rumah tersebut telah banyak warga yang geram ingin memukul Indra, sehingga ketika diturunkan melalui tangga warga menarik celana pendeknya hingga hampir terlepas.
Menurut Ahmad Faisol, tersangka ditangkap di sebuah rumah warga di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam sekitar pukul 15.00 WIB tadi. “Alhamdulillah, benar kami mengamankan dan menangkap tersangka yang selama ini kami cari,” kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir.
Tersangka langsung dibawa ke Polres Padang Pariaman untuk pemeriksaan lebih lanjut guna mengembangkan kasus tersebut serta menggali informasi keterlibatan tersangka lainnya. “Selanjutnya kami lakukan penyidikan. Kami kembangkan dulu,” ucapnya.
Sebelumnya IS diyakini masih berada di sekitaran Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumbar. Dalam perburuan, kepolisian telah menyita barang bukti berupa tas tersangka di lokasi diduga tempat ia pernah bersembunyi.
Dalam tas tersebut, polisi Padang Pariaman telah mengamankan perlengkapan pribadi korban berupa dompet berisi data pribadi tersangka dan lainnya. Kepolisian sempat mengimbau kepada IS untuk menyerahkan diri.
Polisi akan menerbitkan status IS, sebagai daftar pencarian orang (DPO) atau buronan jika tak juga menyerah. IS diketahui merupakan mantan residivis. Laki-laki 26 tahun merupakan warga Kampung Korong Pasa Surau, Juha Guguak, Kayu Tanam.
Di bagian diberitakan tribunnewsdepok.com melalui laman berita msn.com, Jumat (20/9/2024), gadis manis Nia Kurnia Sari (18) pergi untuk selamanya dengan cara tragis. Gadis penjual gorengan asal Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padangpariaman yang membantu perekonomian ibunya tewas dirudapaksa dan dibunuh Indra Septiarman (31) residivis pencabulan dan penipuan.
Jenazahnya yang tanpa busana kemudian dimakamkan sekitar 500 meter dari lokasi awal Nia diperkosa dan dibunuh. Tepatnya di perkebunan di Korong Pasa Gelombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar.
Bagaimanakan kisah sebelum Nia Kurnia Sari sebelum tewas dan fakta baru yang terungkap? Sudah menjadi kebiasaan Nia Kurnia Sari berjualan gorengan setelah pulang sekolah di salah satu SMA di Nagari Kayu Tanam.
Nia berjualan mulai pukul 15.30 WIB dan pulang ke rumah selepas magrib atau sekitar pukul 18.30 WIB. Namun, Jumat (6/9/2024) Nia sempat mengutarakan kondisi kesehatannya kepada sang kakak, Rini Wahyuni.
Nia menyebutkan bahwa ia sedang tak enak badan. Meski demikian hal itu tak dihiraukannya. Dengan mengenakan pakaian serba hitam Nia menaruh baskom plastik berwarna pink di atas kepalanya.
Atlet pencak silat itu pun menjajakan gorengan di kampungnya Nagari Guguak dan sekitarnya. Video terakhir yang viral di media sosial memperlihatkan Nia tengah berjalan sambil teriak menjajakan gorengan. “Tahuuu isiii…..bakwan,” teriak Nia.
Dalam menjajakan gorengan, Nia menyusuri jalan setapak kecil yang menghubungi kampung satu dengan kampung lainnya. Jumat sore hujan mengguyur Nagari Kayu Tanam. Indra Septiarman bersama ketiga temannya berteduh di Musala Al Jamilah.
Saat hujan berhenti Nia pun melintas di depan Musala Al Jamillah. Indra dan ketiga temannya memanggil Nia untuk membeli gorengan. Selain membeli gorengan, mereka menggoda Nia.
Dipukul Pakai Batu dan Dianiaya
Dari keterangan ketiga teman Indra, setelah membeli gorengan dan kemudian Nia pergi pulang, Indra membuntuti Nia. Berdasarkan hasil keterangan dari seseorang yang kemasukan jin qorin Nia Kurnia Sari terungkap bahwa Indra membuntuti Nia di jalan setapak menuju rumahnya.
Kemudian saat suasana mulai gelap, dari arah belakang Indra memukul tengkuk Nia dengan batu. Hal itu membuat Nia terjatuh. Meski demikian Nia mampu bangkit dan melakukan perlawanan saat Indra ingin memukulnya.
Mengetahui Nia merupakan atlet silat dengan sabuk coklat, Indra kemudian mengeluarkan alat pertahanan diri cincin taktis survival self defense jari atau disebut tinju besi. Pukulan yang berulang kali ke arah wajah membuat Nia tak berdaya dan tersungkur ke tanah.
Dalam kondisi tak berdaya, Nia diseret ke perkebunan. Rupanya di perkebunan tersebut Nia sadar. Melihat hal itu, Indra memukul wajah Nia dengan batu hingga meregang nyawa.
Dalam kondisi tersebut Indra kemudian melucuti pakaian Nia dan memperkosanya. Indra kemudian meminjam cangkul ke rumah terdekat. Dia kemudian dia menggali tanah dengan cangkul dan menguburkan Nia.
Tiga Hari Kemudian Jenazah Nia Ditemukan
Usai membunuh dan memperkosa Nia, Indra masih berada di rumahnya di Korong Pasa Surau, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Sedangkan keluarga Nia resah. Sebab, Nia yang menjadi tulang punggung keluarganya tak pulang.
Keesokan harinya keluarga bersama para tetangga mencari keberadaan Nia. Namun, Nia tak kunjung ketemu. Keluarga kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Padang Pariaman. Aparat kemanan dan Tagana Padang Pariaman turut serta mencari keberadaan Nia.
Ditemukan baskom dan toples plastikan yang biasa digunakan Nia berjualan gorengan. Tak hanya itu, ditemukan juga gorengan yang belum terjual. Minggu (8/9/2024) sekitar pukul 16.00 WIB ditemukan gundukan tanah yang mencurigakan di area perkebunan Korong Pasa Gelombang.
Gundukan tanah tersebut ditutupi dedaunan. Setelah digali ternyata ditemukan ada tubuh manusia berjenis kelamin perempuan tanpa busana dan wajah yang sulit dikenali. Setelah dilakukan identifikasi akhirnya diketahui mayat tersebut adalah Nia Kurnia Sari sang penjual gorengan.
Kemudian jenazah dibawah Polres Padang Pariaman untuk di autopsi di RS Bhayangkara Polda Sumbar. Senin (9/9/2024) sekitar pukul 16.00 WIB, jenazah Nia tiba di rumahnya. Selanjutnya, almarhumah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum, Korong Pasar Baru, Nagari Guguk, Kayu Tanam, Padang Pariaman.
Indra Kabur Ke Hutan
Usai kuburan Nia ditemukan, Indra memperlihatkan gelagat aneh. Dia kemudian kabur. Polres Padang Pariaman kemudian melakukan penyelidikan. Polres Padang Pariaman melakukan penyisiran untuk mencari barang bukti.
Tim Unit Satwa dari Polda Sumbar dikerahkan. Berbekal jilbab Nia yang ditemukan akhirnya pakaian Nia yang berwarna hitam ditemukan. Baju Nia ditemukan di aliran air di pinggir sawah.
Tiga teman Indra Septiarman alias In Dragon akhirnya buka suara. Mereka menyebutkan bahwa usai membeli gorengan Indra membuntuti Nia yang pulang ke rumahnya. Kemudian Indra kabur ke hutan.
Berdasarkan keterangan tersebut dan barang bukti Polres Padang Pariaman pun melakukan pengejaran Indra. Bersama tim dan warga polisi mencari Indra ke hutan hingga ke gubuk tempat Indra berteduh.
Polisi kemudian menemukan tas Indra. Tas tersebut berisikan alat isap narkoba sabu yakni bong, plastik sabu bekas pakai, dompet, baju, dan tinju besi. Melansir dari akun X @dhemit_is_back, terlacak lokasi terakhir Indra Septiarman dekat dengan Air Terjun Lembah Anai.
Sementara Irat warga setempat sempat melihat Indra ingin ke luar hutan. Namun, ada dua anjing yang menggonggongnya. Kemudian Indra balik arah dan lari ke atas. “Dia pakai baju hitam dan celana jeans pendek berwarna biru donker.
Warga di sini ketakutan, terutama para gadis. Makanya saat malam tiba pintu rumah dikunci. Irat bersama warga pun berharap pelaku segera ditangkap. Sempat muncul kabar adanya dugaan Indra Septiarman kabur menuju ke Cikarang untuk bertemu saudaranya. (net/rep/msn/tbc/smr)
Dari berbagai sumber