Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mendorong agar pengelola desa wisata di seluruh indonesia dapat memanfaatkan platform wisata dengan maksimal. Dengan begitu, desa wisata akan berdaya saing untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia.
semarak.co-Mendes PDTT Halim mengatakan, tren ke depan akan sangat bergantung kepada kecepatan kita dalam menyebarkan informasi. Dengan platform wisata digital yang canggih, nanti bisa dimanfaatkan oleh siapapun yang ini tahu desa wisata seperti di Desa Srimulyo ada wisata ini dan itu.
Mendes PDTT Halim juga menekankan untuk mempromosikan wisata desa dengan membuat konten-konten kreatif melalui sosial media dan digital marketing. Menurutnya, platform media sosial mempunyai pangsa pasar yang tidak terbatas, sehingga sangat efektif dimanfaatkan sebagai media promosi.
“Selain website desa, promosikan juga ke dunia luar. Sehingga mudah diketahui banyak orang. Bikin konten kreatif, kalau desa nya terkenal, tentu semua warga desa akan mendapat manfaatnya,” jelas Mendes PDTT Halim saat meresmikan GOR milik Desa Srimulyo, Yogyakarta, Sabtu (4/12/21).
Seperti diketahui, saat melakukan kunjungan ke Desa Srimulyo, Gus Halim mengaku kepincut dengan pengelolaan wisata di Desa Srimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta karena berhasil memanfaatkan potensi desanya dengan maksimal.
Menurut Mendes PDTT Halim, Desa Srimulyo telah memiliki sebanyak 19 destinasi wisata alam yang dikelola dan dikembangkan BUM Desa dan telah berhasil menarik simpati para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Saya memberikan penghargaan khusus kepada Desa Srimulyo sebagai desa yang memiliki destinasi desa terbanyak se Indonesia,” kata Gus Halim, sapaan akrab Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar seperti dirilis humas Kemendes melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Sabtu malam (4/12/2021).
Adapun 19 destinasi wisata yang dimaksud diantaranya Bukit Bintang, Gunung Wangi, Taman Tempuran Cikal, Wisata Watu Amben, Taman Wisata Batu Kapal, Gunung Bangkel, Bukit Tompak, Situs Payak Bantul, Taman Nggirli Bintaran, Teratai Biru Kali Opak, Gerbang Banyu Langit dan lainnya.
Gus Halim juga mengaku terinspirasi dengan desa yang 60 persen wilayahnya terdiri dari perbukitan itu, karena menjadi satu-satunya desa di Indonesia yang telah memiliki mars. Mars itu bukan sekedar lagu dan musik yang diputar setiap acara melainkan mengandung makma dan magic untuk memicu menumbuhkan semangat warganya untuk ikut terlibat dalam pembangunan desa.
Gus Halim berencana akan menggelar lomba mars desa, harapannya semua desa punya mars yang akan memicu semangat warganya masing-masing. “Kalau warga hafal mars desa itu menunjukkan memiliki sense of belonging atau rasa kepemilikan yang tinggi terhadap desa, kalau warga sudah memiliki rasa kepemilikan yang tinggi pasti desa itu akan maju,” pungkas Gus Menteri, sapaan akrab lain dari Gus Halim.
Gus Menteri terus mendorong inovasi dan kreativitas dari warga desa untuk tak menyerah dengan kondisi alam. Seperti warga Desa Srimulyo, Piyungan, Bantul Yogyakarta yang wilayahnya didominasi perbukitan, tapi mampu disulap menjadi berbagai objek wisata alam menarik.
“Saya memberikan penghargaan khusus kepada Desa Srimulyo sebagai desa yang memiliki destinasi desa terbanyak se-Indonesia. Ada 19 destinasi wisata alam yang dikelola dan dikembangkan BUM Desa dan telah berhasil menarik simpati para wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” ujarnya.
Dia mengatakan wilayah perdesaan memang begitu beragam. Ada yang berada di pinggir laut, di tengah rawa, hingga di Kawasan pegunungan. Situasi tersebut terkadang memunculkan tantangan besar bagi perangkat desa dan warga desa untuk mengembangkan potensi wilayahnya.
“Dibutuhkan kreativitas dan inovasi dari perangkat desa maupun warga desa agar kondisi-kondisi tak ideal tersebut bisa dikelola bahkan menjadi daya tarik yang membedakan dengan wilayah lain. Di situasi tidak ideal ini, Desa Srimulyo menjadi contoh bagaimana kondisi tidak ideal wilayah justru bisa dikelola menjadi daya tarik wisata,” katanya.
Ada 19 desa wisata di Desa Srimulyo yang cukup menarik. Di antaranya Bukit Bintang, Gunung Wangi, Taman Tempuran Cikal, Wisata Watu Amben, Taman Wisata Batu Kapal, Gunung Bangkel, dan Bukit Tompak. Selain itu ada Situs Payak Bantul, Taman Nggirli Bintaran, Teratai Biru Kali Opak, Gerbang Banyu Langit dan lainnya.
“Berbagai objek wisata ini jika tidak ada inisiatif dan kreatifitas dari warganya tentu hanya sebatas perbukitan biasa saja. Kemendes PDTT saat ini sedang menyiapkan platform promosi dan pemanfaatan desa wisata.
“Dengan platform itu disiapkan untuk mempermudah calon wisatawan sekaligus untuk menarik investor yang ingin berinvestasi di bidang wisata. “Nanti ini bisa dimanfaatkan oleh siapapun yang ini tahu desa wisata seperti di Desa Srimulyo ada wisata ini dan itu,” kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur.
Gus Halim juga mengaku terinsipirasi dari kreatifitas Desa Srimulyo yang telah menciptakan lagu mars desa. Menurutnya Desa Srimulyo adalah satu-satunya desa yang di Indonesia yang memilki lagu mars.
Mars itu bukan sekedar lagu dan musik yang diputar setiap acara melainkan mengandung makma dan magic untuk memicu menumbuhkan semangat warganya untuk ikut terlibat dalam pembangunan desa.
“Kalau warga hafal mars desa itu menunjukkan memiliki sense of belonging atau rasa kepemilikan yang tinggi terhadap desa, kalau warga sudah memiliki rasa kepemilikan yang tinggi pasti desa itu akan maju,” kata Gus Menteri.
Gus Menteri pun berencana menggelar lomba cipta lagu mars desa se-Indonesia. Harapannya semua desa di Indonesia mempunyai mars yang akan memicu semangat warganya masing-masing. “Kami berharap dengan adanya lagu mars desa, semua warga desa bangga dengan desanya masing-masing,” pungkasnya. (bad/smr)