Capres Anies Baswedan Tunjuk Pengamat Politik dari KedaiKopi Hendri Satrio Jadi Juru Bicara

Pengamat Politik dari Kedai Kopi Hendri Satrio di ILC TVOne. Foto: internet

Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan terdiri Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai NasDem menunjuk Pendiri Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (kedaiKopi) Hendri Satrio sebagai juru bicara.

semarak.co-Hendri menceritakan, capres Anies menunjuknya sebagai juru bicara ketika ramai isu utang piutang. Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies, klaim Hendri, meminta dirinya sebagai pihak yang menjelaskan ke publik.

Bacaan Lainnya

“Iya, jadi juru bicara ABW (Anies Baswedan). Jadi waktu itu mas Anies yang minta menjelaskan isu utang piutang,” kata Hensat, sapaan akrab Hendri Satrio melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (7/3/2023) seperti dilansir liputan6.com, 07 Mar 2023, 16:30 WIB.

Adapun isu itu mencuat ketika Februari 2023 lalu. Hendri memang tampil ke publik menggelar konferensi pers menjelaskan isu utang Anies Baswedan. Sejak itu, Hendri menjadi salah satu juru bicara resmi Anies. “Jadi itu awal-awal dia minta jadi jubir,” kata dia.

Sebelumnya, Hendri Satrio mengungkapkan apresiasi terhadap pertemuan Anies dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Kamis 2 Maret 2023. Menurutnya ini menunjukkan sikap AHY yang setia pada garis perubahan.

“AHY dalam usia yang sangat muda dan mendapatkan dukungan menjadi calon presiden, namun memberikan tiketnya kepada Anies Baswedan. Hal ini menunjukkan kedewasaan berpolitik atas janji dan komitmen dirinya pada perubahan,” ujar Hensat kepada wartawan, Kamis (2/3/2023).

Menurut Hendri pertemuan antara Anies Baswedan dan AHY telah memberikan standar baru dalam pencapresan di Indonesia, karena dalam pertemuan tersebut banyak membicarakan ide, gagasan dan pokok pikiran untuk kemajuan Indonesia. Selain itu, keduanya saling menghargai dan menghormati.

“Keduanya justru banyak bicara mengenai ide dan gagasan secara terus terang. Sangat jauh dari diskusi sempit terkait seperti angka elektabilitas ataupun pengukuran popularitas di media sosial,” ujar Hensat.

Hal tersebut sejalan dengan hasil disertasi doktoral Hendri Satrio terkait aktivitas media sosial yang tidak berkontribusi signifikan dalam menopang elektabilitas. “Malah kandidat menjadi terjebak dalam level popularitas,” katanya.

Saat ditanya wartawan apakah pertemuan ini akan memiliki dampak signifikan, ia mengatakan, “Hari ini, Anies dan AHY memberi contoh bagaimana ide dan gagasan bermula, yakni dari kata-kata. Dari sanalah tercipta implementasi gerakan untuk Indonesia yang lebih baik ke depan. Saya kira ini dapat menjadi teladan yang perlu dicontoh kandidat lainnya.” (net/l6c/smr)

 

sumber: liputan6.com di WAGroup DPD SAN JAKBAR (postSelasa7/3/2023/ali)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *