BSM Bukukan Laba Rp325,4 M Sepanjang 2016

Direktur Utama BSM Agus Sudiarto menyampaikan perolehan laba bersih selain berasal dari perbaikan kualitas aktiva produktif dan juga ditopang oleh meningkatnya pendapatan bersih, pengendalian biaya overhead serta penghematan biaya CKPN.

“Total pendapatan bersih BSM per Desember 2016 naik sebesar 12,72% menjadi Rp4,96 triliun dari semula Rp4,40 triliun per Desember 2015,” ujar Agus di Jakarta, Rabu (1/3).

Ia katakan, untuk aspek efisiensi Perseroan mampu menekan biaya operasional diindikasikan dengan BOPO menjadi 94,12% per Desember 2016 dibanding 94,78% pada periode yang sama tahun sebelumnya, serta Cost to Income Ratio (CER) mencapai 61,19% membaik dibandingkan periode sebelumnya sebesar 61,77%.

Agus Sudiarto juga mengungkap per Desember 2016 aset BSM mencapai Rp78,8 Triliun, naik 12,03% (yoy) dari Rp70,4 Triliun pada Desember 2015 dan tetap menjadi bank syariah dengan aset terbesar.

“Peningkatan aset antara lain ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 12,62% (yoy) dari Rp62,1 Triliun per Desember 2015 menjadi Rp69,9 Triliun per Desember 2016. Sekitar 49,58% atau sebesar Rp34,7 Triliun dari total DPK merupakan Low Cost Fund (Giro dan Tabungan) atau dana murah,” kata dia.

Sementara, Senior Executive Vice President BSM, Ade Cahyo Nugroho mengatakan, kinerja positif lainnya adalah pembiayaan yang tumbuh 8,8% (yoy) atau meningkat Rp4,5 triliun dari Rp51,1 Triliun per posisi Desember 2015 menjadi Rp55,6 Triliun per Desember 2016. Pembiayaan tersebut tumbuh secara selektif fokus kepada segmen pilihan.

‘’Kami senantiasa konsisten untuk terus menumbuhkan pembiayaan dengan penjagaan kualitas agar perusahaan bisa menghasilkan profit yang optimal,’’ kata Ade Cahyo.

Selain itu, sambung dia, dari sisi jumlah nasabah, total rekening BSM untuk Dana Pihak Ketiga mencapai 6,47 juta rekening dan 360 ribu rekening untuk Pembiayaan sehingga BSM masih tetap mempimpin pangsa pasar bank syariah dengan market share per Desember 2016 untuk aset 22,11%, dana pihak ketiga 25,04%, pembiayaan 22,41% dan tabungan 32,58%. (wiy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *