Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan memberikan kuliah umum kepada lebih dari 5.000 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hasil rekrutmen tahun 2017, dalam acara yang bertajuk Presidential Lecture di Istana Olah Raga (Istora) Senayan, Jakarta, Selasa (27/3). Acara tersebut merupakan bagian dari latihan dasar (Latsar) CPNS dari berbagai kementerian/lembaga.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur mengatakan, bagi CPNS yang tidak hadir di Istora Senayan, Jakarta, tetap harus mengikuti melalui siaran langsung dan teleconference di tempat diklat masing-masing.
“Selain Presiden, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif, serta Pendiri GO-JEK serta Nadien Makarim ikut memberikan kuliah umum,” ujar Asman Abnur, Menteri PANRB di sela acara gladi resik Presiden Lecture bagi CPNS dengan tema ‘Bersatu dalam Harmony : Menuju Birokrasi Berkelas Dunia 2024’ di Jakarta, Senin (26/3).
Acara tersebut diharapkan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, para Menteri Kabinet Kerja, para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), khususnya yang tahun 2017 lalu melakukan rekrutmen CPNS. Acara tersebut juga akan dimeriahkan dengan permainan angklung kolosal oleh seluruh CPNS dan hadirin yang diperkirakan jumlahnya mencapai 6.000 orang.
Menteri berharap, Presiden Jokowi berkenan bergabung dalam permainan angklung. “Jika kita melakukan pekerjaan untuk bangsa secara bersatu, maka akan mendapatkan hasil capaian yang baik sebagaimana harmony lagu yang indah, sehingga diharapkan melalui kegiatan ini akan menjadi komitmen bersama untuk mencapai birokrasi kelas dunia pada tahun 2024,” imbuh Asman.
Sebagaimana amanat Presiden Joko Widodo untuk segera mewujudkan birokrasi berkelas dunia (world class government) tahun 2024 yang mampu berdaya saing dan dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif.
“Salah satu upaya untuk mewujudkan birokrasi yang berkelas dunia tersebut antara lain dengan menyiapkan SDM Aparatur yang berkualitas. Tahun 2017 ikhtiar terus diupayakan diantaranya melakukan seleksi penerimaan CPNS secara ketat/kompetitif, adil, objektif, transparan, dan bebas KKN,” tutupnya. (lin)