Persoalan ketahanan pangan nasional telah menjadi perhatian berbagai pihak khususnya, kebijakan tentang pembangunan pertanian untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Sehingga setiap warga negara tidak lagi mengalami kesulitan untuk mengakses pangan.
Anggota Komisi IV DPR Fadholi mengatakan, upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan dan menuju kedaulatan pangan harus dilakukan secara terencana dengan baik, dan dipersiapkan secara matang.
“Perlu waktu, karena ini bukan diproduksi seperti pabrik. Kalau pabrik kan bisa diambil secara alam begitu saja, kemudian dipacu produktifitasnya,” kata Fadholi di Jakarta, Senin (26/3).
Anggota Fraksi Partai NasDem itu mencontohkan jika petani menanam padi, sejak ditanam perlu waktu tiga bulan hingga panen. Berbeda dengan pabrik yang bisa dipacu lebih cepat. “Maka perlu ada suatu konsep yang terencana dan terintegrasi melibatkan semua pihak untuk mempersiapkan ketahanan pangan ini,” tegasnya.
Adapun konsep terencana yang dibutuhkan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional menurut Fadholi harus melihat realitas di lapangan. Berapa luas lahan yang masih bisa digarap petani yang bisa ditanami padi, berapa yang bisa ditanam jagung, bawang merah, bawang putih. Apakah selamanya ditanam itu atau juga harus ada fariasi?
“Ketika perluasan lahan yang ditanami ini juga digunakan untuk produktivitas lain kan output lahan semakin berkurang. Karena ketersediaan lahan saat ini kan bukan cenderung bertambah tapi berkurang,” ungkapnya.
Untuk itu lanjut Anggota DPR Dapil Jateng I itu Perluasan lahan untuk pertanian musti dipertahankan. “Kemudian harus ada penataan alokasi lahan pertanian, berapa yang ditanami padi, berapa yang ditanami jagung dan berapa lahan yang bisa ditanami kedelai. Ini kalau bisa jangan saling serobot, jadi melestarikan tanaman yang memang sudah ditentukan,” tandasnya.
Fadholi juga menekankan pentingnya suatu pendampingan bagi para petani seperti dalam konteks menanam secara serentak dan saling menunggu. “Karena kalau tidak serentak serengan hama kan lebih terasa, karena hama akan terfokus pada petak sawah yang lebih dulu menanam,” jelasnya.
Baca : Bulog Klaim Sudah Lakukan Konsep Tiga Pilar dari Ketahanan Pangan
Sekretaris Fraksi NasDem MPR itu mengatakan, peran alsintan (alat mesin pertanian) sehingga petani bisa melakukan tanam secara serentak dan mempercepat penggarapan lahan agar bisa segera ditanami. “Maka idealnya setiap kelompok tani harus punya satu traktor. Dimana problemnya saat ini ketersediaanya masih terbatas,” tukasnya.
Fadholi berharap kedepan alokasi dana untuk mendukung ketahanan pangan nasional ini harus menjadi skala prioritas. “Ada di beberapa negara itu, orang yang konsisten di pertanian itu tidak hanya dibantu di alatnya saja, tetapi di modalnya. Misalnya di belgia petani itu juga dikasih modal,” katanya.
Sementara terkait dengan perlunya irigasi untuk membuang dan menampung air maka diperlukan infrastruktur yang mumpuni yang dibangun dan disediakan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. “Tentu harus ada kerja sama antara pemerintah daerah, pemerintah pusat dan dana alokasi daerah yang disalurkan ke desa langsung,” pungkasnya. (lin)