Bersama MES, BNI Syariah Perkenalkan Wakaf Hasanah Inovasi Baru Pengelolaan Wakaf Produktif

Kepala Divisi Dana Ritel BNI Syariah Bambang Sutrisno (kiri) dan Wakil Ketua Forum Wakaf Produktif Nanda Putera Setiawan.

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bersama Bank BNI Syariah menggelar Topi Diksi Spesial Ramadhan dengan tema Mengenal Wakaf Hasanah Inovasi Baru Pengelolaan Wakaf Produktif di kantor MES, kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (28/5) petang. Hadir sebagai pembicara Kepala Divisi Dana Ritel BNI Syariah Bambang Sutrisno dan Wakil Ketua Forum Wakaf Produktif Nanda Putera Setiawan.

Menurut Bambang, wakaf hasanah BNI Syariah itu adalah membuat wakaf melalui uang dengan cara memberikan proyek yang jelas dan dilakukan dengan cara yang mudah. Hasanah itu adalah nama brand BNI syariah. Inti dari wakaf hasanah adalah kebaikan. Jadi berwakaf itu, nilai Bambang, pasti kebaikan.

“Supaya kebaikan itu terjadi, maka dibuatlah cara yang mudah. Semua orang bisa melakukan wakaf dengan cara uang yang sedikit dan cukup download aplikasi setiap saat, maka bisa berwakaf. Jadi isi download itu adalah proyek yang akan dibiayai, yang kita mau wakafkan. Lalu siapa saja nadir yang mengelola wakafnya,” ujar Bambang saat dicegat semarak.co usai berbuka puasa.

Setelah itu, lanjut Bambang, dipilih menu wakaf hasanahnya. Setelah muncul, bisa langsung mewakafkan sekian rupiah dari rekening yang ada di BNI Syariah. “Jadi dalam wakaf hasanah ini, BNI Syariah ingin melakukan semacam market place wakaf,” imbuhnya.

Program aplikasi yang namanya Wakaf Hasanah ini diakui Bambang base-nya masih android. Di android itu, nasabah bisa mencari aplikasi wakaf hasanah. “Itu hanya untuk wakaf. Nanti objek wakafnya sudah ada juga. Misalnya, rumah sakit di Lampung, tower apa dan di mananya. Jadi ibarat kita mau ikut membangun rumah sakit itu, berapa pun nilai rupiahnya yang diwakafkan, bisa saja. Kalau dulu, kita punya uang hanya Rp 5 juta, maka tidak bisa berwakaf. Apalagi 1 juta. Karena harga tanahnya di atas Rp 5 jutaan. Ini inovaatif karena dengan Rp 1 juta pun, bisa berwakaf,” imbuhnya.

Benefit Wakif

Dalam program wakaf hasanah ini, kata dia, BNI syariah tidak hanya mengitung untung dalam pengertian langsung berapa rupiah yang akan diperoleh. “Tapi program ini sesuai tagline kami, hasanah banking partner. Jadi seorang nasabah itu mulai dari belum lahir sampai dia meninggal, kita harus sediakan produknya. Wakaf ini benefitnya buat si wakif (pewakaf) itu terjadi ketika sudah meninggal,” ungkapnya.

Ke depannya, kata dia, dari sisi jumlah akan semakin banyak dan kemudahannya kita dipikirkan sebuah cara yang paling ekfektif. Biar lebih menarik minat lagi. “Pastinya cara-cara promosi harus lebih pas, segmentasinya kita detailkan lagi. Misal, wakif ini yang paling dominan ini dimana. Cara komunikasinya disesuaikan,” paparnya.

Adapun maksud dari wakaf produktif itu, sebut Bambang, selama ini orang berwakaf tanah dengan menyerahkan ke lembaga wakaf. Lalu tanahnya hanya jadi kuburan. “Sudah selesai sampai di situ. Manfaatnya berhenti sampai di situ saja. Kalau tanah wakaf satu hektar itu, bisa diisi seribu jenazah, jadi berhenti sampai menunggu atau pas seribu itu. Nah, ada cara lebih inovatif dengan wakafnya yang produktif,” ujar Bambang sambil memberi contoh.

Tanah satu hektar tadi dijadikan mal saja, misal Bambang, maka ketika ada mal, pasti ada keuntungan dari mal. “Untungnya inilah untuk beli tanah kuburan. Jadi, malah setiap tahun bisa nambah tanah untuk kuburan. Jadi di sini BNI Syariah menjembatani inovasi itu dengan cara market place. Makin banyak orang yang bisa berwakaf dengan sederhana,” tuntasnya. (lin)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *