Klub Liga Jerman Bayern Muenchen sukses menjuarai Liga Champions musim 2019/20 berkat gol tunggal Kingsley Coman yang mengantarkan mereka menang dengan skor tunggal 1-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) dalam partai final di Stadion da Luz, Lisbon, Portugal, Minggu waktu setempat atau Senin dini hari tadi (24/8/2020).
semarak.co– Gol tunggal itu dicetak Coman pada menit ke-59 yang sekaligus memecahkan kebuntuan laga alot tersebut, sekaligus memastikan Bayern meraih trofi kompetisi paling bergengsi di Eropa itu untuk keenam kalinya.
Catatan laman resmi UEFA melaporkan, raihan itu sekaligus melengkapi torehan trigelar kedua Bayern setelah 2013, mengingat Die Bavaria sebelumnya juga sudah menjuarai Bundesliga Jerman dan Piala DFB Pokal musim ini.
Pertandingan babak pertama mempelihatkan Bayern lebih banyak mengendalikan penguasaan bola, tetapi lini belakang mereka sedikit kesulitan membendung kecepatan Neymar dan Kylian Mbappe.
Kiper Manuel Neuer dipaksa melakukan dua halauan beruntun ketika Neymar berusaha menyelesaikan umpan terobosan kiriman Mbappe pada menit ke-19. Lantas tiga menit berselang giliran Bayern hampir membuka keunggulan setelah tembakan Robert Lewandowski sudah tak mampu dijangkau kiper Keylor Navas, tapi PSG diselamatkan oleh tiang gawang.
Lini belakang Bayern sempat dirugikan sebab Jerome Boateng kembali menderita cedera dan harus ditarik keluar digantikan Niklas Sule pada menit ke-25, tetapi lini depan tetap berbahaya dan memaksa Navas melakukan penyelamatan gemilang pada menit ke-32 atas tandukan tajam Lewandowksi.
Permainan kembali seru pada menit-menit akhir babak pertama, ketika David Alaba melakukan umpan blunder tetapi tembakan penyelesaian Mbappe masih mengarah tepat ke pelukan Neuer.
Sebaliknya, di kotak penalti berlawanan Coman terjatuh setelah melewati hadangan Thilo Kehrer tetapi wasit Daniele Orsato bergeming atas tuntutan hadiah tendangan penalti Bayern, menutup babak pertama dalam keadaan nirgol.
Babak kedua diawali dengan pendekatan keras para pemain Bayern, terlihat dengan jegalan keras yang dilakukan Gnabry terhadap Neymar dan Sule kepada Angel Di Maria yang sama-sama berbuah kartu kuning.
Kebuntuan akhirya terpecahkan pada menit ke-59 dan Bayern membuka keunggulan lewat gol Coman. Coman bebas tanpa kawalan untuk menanduk umpan lambung terukur Joshua Kimmich, lantaran Thilo Kehrer harus menutupi pergerakan Lewandowksi yang diakibatkan dua bek tengah PSG luput melakukan pekerjaan tersebut.
Tertinggal satu gol tak membuat PSG patah semangat, tetapi mereka cukup kesulitan keluar dari dominasi penguasaan bola Bayern. Le Parisien berkesempatan membalas pada menit ke-71 ketika Di Maria bisa menjaga keseimbangan di sisi sayap kanan untuk melepaskan umpan tarik di mana Marquinhos menanti tanpa kawalan, tetapi tembakannya masih bisa dihadang oleh Neuer.
Waktu yang semakin menipis dan keadaan yang tak kunjung berubah membuat para pemain PSG tampak frustasi, terlihat dengan kartu kuning yang diterima Neymar, Thiago Silva dan Layvin Kurzawa dalam kurun waktu menit ke-81 hingga ke-85.
Pada menit ke-89, Mbappe gagal menaklukkan Neuer dalam situasi satu lawan satu, tetapi jika bola bersarang ke gawang sekalipun itu tidak akan dianggap gol sebab ia sudah terjebak posisi offside ketika Eric Maxim Choupo-Moting mengirimkan umpan.
Di tengah stamina yang mulai terkuras, PSG mendapat kesempatan bagus ketika Mbappe lagi-lagi bisa mengirimkan umpan terobosan tetapi Neymar tidak dalam posisi bagus untuk melakukan penyelesaian. Neymar memilih mengirim umpan tarik, sayang Choupo-Moting gagal menjangkau bola.
Bayern sukses mempertahankan skor 1-0 hingga lima menit waktu tambahan berakhir dan memaksa PSG memulai dari awal lagi untuk mewujudkan ambisinya menjadi juara Eropa.
Bek Bayern Muenchen Alphonso Davies pun tak bisa menyembunyikan kegembiraannya bisa menjuarai Liga Champions. Kemenangan ini menjadikan Davies pemain Kanada pertama yang meraih medali juara Liga Champions.
“Siapa yang percaya seseorang dari Kanada bisa menjadi juara Liga Champions? Dua tahun lalu, jika seseorang bilang itu ke saya, sedikitpun tidak akan saya percaya,” kata Davies dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi UEFA.
Davies diimpor Bayern dari klub Kanada yang berlaga di Liga Sepak Bola Amerika Serikat (MLS), Vancouver Whitecaps, pada awal 2019. Musim ini, Davies semakin dipercaya mengisi sektor bek kiri Bayern oleh manajer Hansi Flick dan melakoni debutnya di Liga Champions di babak penyisihan Grup B melawan Olympiakos.
Momen terbaik Davies di Liga Champions musim ini tentu terlihat di babak perempat final ketika ia mampu meredam kegemilangan Lionel Messi dan Bayern menang 8-2.
Davies bahkan sempat melakukan aksi menawan ketika melewati Messi, memperdaya Nelson Semedo sembari melakukan tusukan ke dalam kotak penalti sebelum mengirim umpan tarik yang mudah saja diselesaikan oleh Philippe Coutinho.
Di partai final, Davies kembali tampil gemilang untuk mengawal pergerakan Kylian Mbappe, Angel Di Maria, serta Neymar yang bergantian berusaha mengeksploitasi sisi kiri pertahanan Bayern.
Di usia yang belum genap 20 tahun, Davies tentunya punya masa depan cerah mengingat ia musim ini sudah sukses membantu Bayern meraih trigelar Bundesliga Jerman, Piala DFB Pokal dan Liga Champions.
Sementara itu Manajer PSG Thomas Tuchel mengakui timnya tampil kurang klinis di partai final Liga Champions tetapi tak mau mengalahkan siapapun ketika akhirnya mereka kalah 0-1 dari Bayern Muenchen di Stadion da Luz, Lisbon, Portugal, Minggu waktu setempat atau Senin dini hari (24/8/2020).
“Yang kurang dari kami cuma kemampuan mencetak gol pertama. Saya yakin jika bisa meraih gol pertama, kami juga akan menang dengan skor serupa 1-0. Kami kurang klinis. Kami tentu menginginkan Kylian Mbappe dan Nyemar untuk selalu mencetak gol, tetapi hal itu tidak selalu terjadi,” kata Tuchel dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi UEFA.
Neymar lebih dulu memperoleh peluang di awal laga ketika menerima umpan terobosan dari Mbappe, tetapi tembakannya bisa dimentahkan oleh kiper Bayern, Manuel Neuer.
Lantas Mbappe juga mendapatkan kesempatan ketika David Alaba melakukan blunder di area pertahanan Bayern, sayang penyelesaiannya masih tepat mengarah ke pelukan Neuer.
Kegagalan itu harus dibayar mahal sebab, satu kelengahan di lini belakang PSG mengawal pergerakan Kingsley Coman membuat pemain berpaspor Prancis itu mampu mencetak gol dengan menanduk umpan silang kiriman Joshua Kimmich.
“Dalam sepak bola, anda harus menerima terkadang keberuntungan memainkan peranan penting. Kami memiliki beberapa peluang dan gagal mengkonversinya menjadi gol, tapi kami tidak bisa menyalahkan siapapun atas hal itu,” pungkas Tuchel.
Kendati gagal menjadi juara, Tuchel berhasil mengantarkan PSG meruntuhkan tembok mental mereka demi menembus final Liga Champions untuk pertama kalinya. Musim PSG berakhir hanya dengan tiga gelar yakni juara Liga Prancis, Piala Prancis, dan Piala Liga Prancis serta satu trofi laga pembuka musim 2019/20 Trophee des Champions. (net/pos/smr)
Susunan pemain:
Paris Saint-Germain (4-3-3): Keylor Navas; Thilo Kehrer, Thiago Silva, Presnel Kimpembe, Juan Bernat (Layvin Kurzawa); Ander Herrera (Julian Draxler), Marquinhos, Leandro Paredes (Marco Verratti); Angel Di Maria (Eric Maxim Choupo-Moting), Neymar, Kylian Mbappe
Pelatih: Thomas Tuchel
Bayern Muenchen (4-2-3-1): Manuel Neuer; Joshua Kimmich, Jerome Boateng (Niklas Sule), David Alava, Alphonso Davies; Leon Goretzka, Thiago Alcantara (Corentin Tolisso); Serge Gnabry (Philippe Coutinho), Thomas Mueller, Kingsley Coman (Ivan Perisic); Robert Lewandowski
Pelatih: Hansi Flick