BAZNAS Buka Dapur Umum dan Layanan Kesehatan untuk Korban Gempa Sukabumi

Salah satu tenda posko dapur umum Baznas untuk membantu warga yang terdampak gempa di Desa Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020). Foto: humas Baznas

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dan Rumah Sehat BAZNAS (RSB) hingga saat ini terus mendampingi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak gempa di Desa Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020).

semarak.co -Sebanyak 627 orang di Kecamatan Kabandungan terpaksa harus tinggal di pengungsian karena kondisi rumah mereka yang rusak parah akibat gempa. Terbagi menjadi dua titik layanan pengungsi, 9 personel.

Bacaan Lainnya

Tim BAZNAS Tanggap Bencana Pusat Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sukabumi, fokus untuk memberikan layanan tenda darurat, dapur umum, serta pendistribusian logisitik berupa popok bayi, makanan bayi, mie instan, biskuit, dan pembalut di Kampung Cipiciung, Desa Kabandungan.

Sementara satu dokter, dan dua perawat dari Rumah Sehat BAZNAS, memberikan layanan kesehatan untuk pengungsi di kampung Babakan, Desa Kabandungan.

Kepala BAZNAS Tanggap Bencana, Dian Mandana Aditya Putri menyampaikan sejak tiba Selasa lalu. tim terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD, Kelurahan, dan RT/RW terkait dengan proses evakuasi dan pemberian bantuan yang dibutuhkan oleh para pengungsi.

“Kami telah membuka layanan dapur umum dengan kapasitas produksi hingga 600 porsi makanan siap saji dalam sehari. Selain kebutuhan pokok kami juga sediakan penampung air kapasitas 1000 liter, selimut 44 pieces, matras 65 pieces dan terpal 100 meter x 2 meter,” ujar Dian dalam rilis Humas Baznas, Jumat (13/3/2020).

Selain memberikan bantuan logistik, lanjut Dian, sebagian tim juga bergerak melakukan survei lokasi sekolah yang mengalami kerusakan, salah satunya di Sekolah Dasar (SD) Jayanegara.

“Kami juga agendakan pemberian trauma healing untuk para pengungsi di Kampung Cimanggu. Kegiatan ini penting untuk memulihkan kondisi psikologis warga pasca gempa, agar bisa kembali beraktivitas secara normal,” jelasnya.

Sementara itu Direktur Utama BAZNAS, M Arifin Purwakananta menambahkan BAZNAS berkomitmen untuk terus memberikan layanan kepada warga yang terdampak gempa,  baik secara logistik maupun teknis. “Semoga BAZNAS bisa memberikan yang terbaik dalam melayani umat yang terdampak bencana hingga mereka bisa kembali ke kehidupan normal mereka,” pungkasnya.

Sebelumnya gempa yang melanda Sukabumi pada Selasa Sore, berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) teridentifikasi pusat gempa berada pada koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 kilometer arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Sukabumi melaporkan terdapat 202 rumah yang mengalami kerusakan di daerah lokasi pusat gempa kemarin tersebut. Rincian kerusakan rumah di Kabupaten Sukabumi: 48 unit rusak berat, 91 unit rusak sedang dan 63 unit rusak ringan.

Rumah-rumah yang mengalami kerusakan itu tersebar di tiga kecamatan: Kalapanunggal, Cidahu dan Kabandungan.  Data kerusakan terbanyak dari Kecamatan Kalapanunggal, yakni berjumlah 166 unit, dimana 41 rumah rusak berat, 75 rusak sedang, dan sisanya rusak ringan. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *