Bank Mandiri Rencana Terbitkan Obligasi Senilai Rp 5 T

Senior EVP Corporate Transformation Bank Mandiri Agus Dwi Handaya (kiri) berbincang dengan Direktur Wholesale Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar (kedua kiri), Dirut Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir (kedua kanan) dan Perwakilan Joint Mandated Lead Arranger Mardy Sutanto (kanan) usai investor gathering penerbitan obligasi Bank Mandiri di Jakarta, Senin (8/5). (Antara/Akbar Nugroho Gumay/AK9)

PT Bank Mandiri tahun ini berencana menerbitkan surat utang (obligasi) senilai total Rp5 triliun. Obligasi bernama Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Tahap II 2017 ini merupakan bagian dari target penerbitan obligasi PUB I senilai total Rp14 triliun.

Direktur Wholesale Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, aksi ini merupakan inisiatif perseroan untuk mendiversifikasi instrumen pembiayaan. Ditambah, melalui penerbitan surat utang ini juga menjadikan Mandiri sebagai bank pertama di Indonesia yang menerbitkan obligasi tanpa kupon.

“Obligasi ini terbagi atas coupon bond dan zero coupon bond. Hasil dana dari penerbitan surat utang ini dimaksudkan untuk memperkuat struktur pendanaan bank dan ekspansi kredit perusahaan, khususnya dalam mendukung ketersediaan infrastruktur nasional,” kata Royke, usai investor gathering di Jakarta, Senin 98/50.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan pada tahun lalu perbankanpelat merah ini telah menerbitkan obligasi sebesar Rp5 triliun melalui Penawaran umum Berkelanjutan (PUB) l Tahap I. Secara keseluruhan, target penerbitan obligasi melalui PUB I akan dilakukan dalam kurun waktu 2016-2018. “Hasil dari penerbitan obligasi ini akan memberikan ruang ekspansi yang semakin besar bagi perseroan untuk mendukung pencapaian target-target pemerintah, khususnya dalam pengadaan infrastruktur dasar,” tambah Royke.

Dalam penerbitan ini, Royke melanjutkan, perseroan telah menunjuk lima perusahaan penjamin emisi, yakni Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas dan Danareksa Sekuritas. “Obligasi berkelanjutan l tahap Il ini akan diterbitkan dalam dua jenis instrument, Coupon Bond dan Zero Coupon Bond. Zero Coupon Bond akan diterbitkan dengan tenor 3 tahun dengan kisaran yield 7.40% hingga 8.15%. Sementara, Coupon Bond Seri A akan memiliki tenor 5 tahun dengan kisaran kupon 7.70% hingga 8.45%, Seri B 7 tahun dengan kisaran kupon 7.95% hingga 8.70% dan seri C bertenor 10 tahun dengan kisaran kupon 8.05% hingga 8.80%,” rincinya.

Sebagai catatan rencananya, penawaran awal obligasi berkelanjutan l tahap II ini akan dimulai pada 5 22 Mei 2017, dengan Penawaran Umum diperkirakan pada 9 hingga 12 Juni 2017. “Hasil dari penerbitan obligasi ini akan memberikan ruang ekspansi yang semakin besar bagi perseroan untuk mendukung pencapaian target-target pemerintah, khususnya dalam pengadaan infrastruktur dasar,” ungkap Royke, di Jakarta, Senin (8/5).

Rencananya, penawaran awal obligasi berkelanjutan l tahap II ini akan dimulai pada 5-22 Mei 2017, dengan Penawaran Umum diperkirakan pada 9-12 Juni 2017. “Inisiatif untuk mendiversifikasi instrumen pembiayaan perseroan ini menjadikan Bank Mandiri sebagai bank pertama di Indonesia yang menerbitkan obligasi tanpa kupon. Target indikatif penerbitan obligasi total Rp 5 triliun,” ungkapnya.

Sementara, Coupon Bond Seri A akan bertenor lima tahun dengan kisaran kupon 7,70%-8,45%, Seri B bertenor tujuh tahun dengan kisaran kupon 7,95%-8,70%, dan seri C bertenor 10 tahun dengan kisaran kupon 8,05%-8,80%. “Penerbitan obligasi ini juga dimaksudkan untuk memperkuat struktur pendanaan bank dan ekspansi kredit perusahaan, khususnya dalam mendukung ketersediaan infrastruktur nasional. Hasil dari penerbitan obligasi ini akan memberikan ruang ekspansi yang semakin besar bagi perseroan untuk mendukung pencapaian target-target pemerintah, khususnya dalam pengadaan infrastruktur dasar,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *