Bangkitkan Pariwisata, Kolaborasi BUMN Hadirkan Dua Institut Baru IATRI dan IATLI

Salah satu ruang dari pusat kajian serta pelatihan ilmu dan kompetensi atau Centre of Excellence (CoE) bagi karyawan di 9 BUMN klaster sektor pariwisata dan pendukung. Foto: humas AP II

Pertama kalinya di Indonesia, BUMN klaster pariwisata dan pendukung meluncurkan Indonesia Aviaton & Tourism Research Institute (IATRI) dan Indonesia Aviation & Tourism Learning Institute (IATLI) di Jakarta, Jumat (28/5/2021).

semarak.co-Kedua institut tersebut didirikan sebagai pusat kajian serta pelatihan ilmu dan kompetensi atau Centre of Excellence (CoE) bagi karyawan di 9 BUMN klaster sektor pariwisata dan pendukung.

Bacaan Lainnya

BUMN itu terdiri dari PT Angkasa Pura II, PT Survai Udara Penas, PT Angkasa Pura I, PT Garuda Indonesia, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Hotel Indonesia Natour, PT Sarinah, Perum LPPNPI (AirNav Indonesia), dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.

Sekretaris Kementerian (Sesmen) BUMN Susyanto menuturkan keberadaan IATRI dan IATLI untuk mendukung peningkatan daya saing Indonesia, Visi Indonesia Emas 2045 dan Rencana Jangka Menengah Nasional 2020 – 2024.

“Tujuan jangka pendek adalah membangkitkan pariwisata menjadi sumber devisa, yang saat ini terdampak pandemi. IATRI dan IATLI akan mewujudkan hospitality khas nusantara untuk mendorong pariwisata Indonesia, bahkan menjadi kekuatan bangsa Indonesia,” ujar Susyanto dalam rilis humas AP II by email [email protected].

President Director AP II sekaligus Ketua Koordinator BUMN Center of Excellence Klaster Pariwisata dan Pendukung Muhammad Awaluddin  menuturkan, pembentukan kedua institut ini berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-1/MBU/02/2021 sebagai dasar pelaksanaan Transformasi fungsi Learning Center/Corporate University, Research Center, dan Innovation Center BUMN.

“Transformasi pada Learning, Research, dan Innovation Center tersebut untuk mencapai 5 prioritas yang ditetapkan Kementerian BUMN yaitu Nilai Ekonomi dan Sosial, Inovasi Model Bisnis, Kepemimpinan Teknologi, Peningkatan Investasi dan Pengembangan Talenta,” jelas Awaluddin.

Adapun AP II ditunjuk menjadi koordinator untuk IATRI, sementara Garuda Indonesia koordinator untuk IATLI. “IATRI dan IATLI akan membentuk world class leaders & talents, world class management practices, world class digital capabilities, dan world class technology & innovation capabilities, yang akan membawa sektor pariwisata Indonesia unggul di kancah global,” ujarnya.

Pembelajaran, Riset & Inovasi atau Learning, Research & Innovation (LRI), nilai Awaluddin, adalah pondasi prioritas Kementerian BUMN untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.

Sejalan dengan itu, pendirian IATRI dan IATLI diharapkan dapat meningkatkan level kompetitif Indonesia (Indonesia’s competitive rank) terkait inovasi, keahlian, pasar, tenaga kerja dan lain sebagainya.

IATRI sendiri akan menjalankan fungsi bridging (menjembatani), connecting (menghubungkan) dan accelerating (memacu) antara bidang penelitian dengan operasional di lapangan.

Hal ini dilakukan dengan tiga program yakni:

– Innovate, untuk menemukan apa inisiatif yang bisa dikembangkan di sektor pariwisata dan pendukung

– Develop, untuk mengimplementasikan inisiatif-inisiatif dari konsep ke ekosistem pariwisata dan pendukung

– Commercialize, untuk memperluas skala penerapan inisiatif ke pasar

Sementara itu, IATLI akan membangun kompetensi serta kapabilitas SDM melalui pembentukan 4 sekolah, yaitu:

– Aviation School

– Hospitality School

– Airport Personnel Operation School

– Tourism Business School

Awaluddin menuturkan seluruh kegiatan IATRI dan IATLI ini akan terintegrasi serta saling mendukung dengan juga menerapkan konsep pentahelic. “Melalui pentahelic, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas program dengan melibatkan 5 sektor,” ujarnya sambil merinci.

Yakni Pelaku Usaha, Komunitas, Pemerintah, Media, dan Akademis. “IATRI dan IATLI juga akan menerapkan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai sektor industri untuk efisiensi dan efektivitas program dengan berlandaskan student based, program based, research based dan sponsorship based,” terang dia.

Adapun AP II telah memiliki infrastruktur dan fasilitas memadai untuk menjalankan IATRI yaitu gedung Airport Learning Center yang berlokasi di kawasan Bandara Soekarno-Hatta dengan fasilitas berupa 10 ruang kelas dengan teknologi modern, auditorium, amphitheater, e-libray, ruang simulasi, VIP lounge dan dining hall. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *