Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Creative Hub Semarang Jawa Tengah sebagai upaya membangkitkan laju ekonomi kreatif di tengah pandemic Covid-19.
semarak.co-Menparekraf Sandi Uno saat meresmikan Creative Hub Semarang bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, di Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/3/2021).
Keberadaan Creative Hub di kota itu, kata Menparekraf, sangat penting untuk mengembangkan industri kreatif yang khas di Kota Lama Semarang yang masuk dalam proyeksi pengembangan nasional Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang).
“Saya mengapresiasi putra-putri terbaik Semarang, Jawa Tengah. Ini adalah tempat berkumpul para disainer yang akan mengisinya dengan karya-karya terbaik. Saya titipkan Creative Hub ini agar diisi dan dijadikan sebagai tempat produk kreatif kelas global,” ujar Sandi Uno dalam rilis humas melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf.
Ia menjelaskan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak bisa dipisahkan maka harus berjalan seiring, apalagi Kota Lama menjadi wajah Semarang yang menjadi tujuan favorit wisatawan. Maka dengan adanya Creative Hub diharapkan akan menjadi simpul yang menghubungkan ekonomi kreatif dan pariwisata di dalamnya.
“Pandemi ini harus mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk mengambil peluang, dan dengan keberadaan Creative Hub ini diharapkan akan semakin mudah sekaligus membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” ujar Sandi, sapaan akrab Sandiaga Salahuddin Uno.
Sandi mengajak para pelaku bisnis agar tetap kreatif untuk berinovasi. Dengan berinovasi maka produk-produk desainer yang ada di Kota Semarang dapat terus update dan tak ketinggalan zaman.
Selain inovasi, hal lain yang ditekankan oleh Sandiaga adalah adaptasi. Menurutnya, beradaptasi dengan keadaan seperti apapun kondisinya sangat penting agar produk industri kreatif tetap hidup di tengah pandemi.
“Pelaku industri kreatif itu harus selalu berinovasi agar bisa mengupdate produknya, kemudian dapat beradaptasi dengan keadaan itu penting agar industri kreatif tetap hidup,” katanya.
Terakhir adalah kolaborasi, dengan berkolaborasi misalnya antara pelaku industri kreatif dengan pemerintah. “Kolaborasi itu sangat penting agar pelaku bisnis kreatif dan pemerintah dapat terkoneksi dalam melangkah,” katanya.
Setibanya di Kota Lama Semarang, Menparekraf bertemu para pelaku industri kreatif dan meninjau produk-produk kreatif mereka di Makerspace. Ia juga menonton pertunjukan fashion show Komunitas Fesyen asal Semarang yang mengusung tema TREND 2021 di Gedung Oudetrap.
Dan terakhir Menparekraf bersama rombongan mengunjungi Kampung Batik Bubakan. Wagub Jateng Taj Yasin mengatakan, kunjungan Menparekraf ke Semarang menjadi pendorong bagi terhubungnya magnet destinasi di Jateng dimana terdapat kawasan Borobudur yang masuk dalam 5 destinasi super prioritas dengan daerah-daerah sekitarnya.
“Dengan diresmikannya Creative Hub, kami berharap ini ke depan akan mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di Kota Semarang dan sekitarnya. Serta menghubungkan Borobudur dengan kota-kota yang ada di sekitarnya seperti Semarang dan yang lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya, di agenda pertama kegiatan, Menparekraf melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. Dalam pertemuan di rumah dinas wakil gubernur, keduanya membahas tren terkini pariwisata dan persiapan Jawa Tengah dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Saya senang sekali hari ini diterima oleh Pak Wakil Gubernur, kita berdiskusi banyak tentang pariwisata dan ekonomi kreatif dan tren terkini dari pariwisata yang saya sebut personalize, customized, localised, and smaller in size,” ujar Menparekraf Sandi.
Menparekraf memastikan pihaknya akan berkolaborasi dengan Pemprov Jawa Tengah untuk memastikan kesiapan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun ia menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk dijalankan dengan disiplin.
“Sesuai arahan Presiden bahwa keputusan akhir pembukaan destinasi ada di (pemerintah) daerah, pemerintah kabupaten atau kota masing-masing. Kita hanya memberikan sinyal bahwa selama zonanya mengizinkan (zona hijau) dan protokol kesehatan sangat ketat dan disiplin maka ‘monggo’, aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif, (seperti) event terutama bisa dilakukan,” katanya.
Ia memberi contoh, pihaknya telah terhubung dengan Pemerintah Kota Solo untuk rencana membuka kembali bioskop melalui gerakan Kembali ke Bioskop. “Pemerintah Kota Solo akan memfasilitasi dan dalam waktu beberapa minggu ke depan kita akan inisiasi,” kata Sandi.
Untuk ekonomi kreatif, Menparekraf juga akan memberikan dukungan dan pendampingan bagi pelaku ekonomi kreatif agar dapat memberikan nilai tambah pada produk. Seperti pendampingan dalam penggunaan teknologi, termasuk akses terhadap pasar dan permodalan.
Ia memberi contoh produk kreatif yang dihasilkan para santri dari Ponpes Al-Ma’Wa Kendal. Komunitas ini setiap bulannya mampu membuat 20 pesawat aeromodeling, dengan mesin berbahan bakar minyak dan baterai.
Dengan kisaran harga dari Rp2,5 juta hingga Rp15 juta. “Kami mendukung produk-produk ekonomi kreatif untuk dapat memiliki nilai tambah yang besar dengan penggunaan teknologi,” kata Sandi.
Secara khusus ia ingin mendorong kemudahan sertifikasi halal bagi produk ekonomi kreatif. Ia melihat banyak produk yang berkualitas namun memiliki tantangan mendapatkan sertifikasi halal.
“Bersama kami berkolaborasi untuk mendorong lebih banyak UMKM yang mendapat sertifikasi halal dan ikut teradopsi teknologi, terutama teknologi digital dan ecommerce,” kata Sandi.
Ditambahkannya, “Saya ingin menebar harapan, semangat bahwa pariwisata sudah mulai bangkit. Bantuan dari Kemenparekraf dan Pemprov untuk mulai kita dorong seiring dengan semakin gencarnya vaksinasi dan protokol kesehatan kita harapkan pengusaha banyak yang mulai bangkit dan bisa membuka pasar bagi pelaku ekonomi kreatif di Jawa Tengah.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyambut baik dukungan dan rencana kerja sama antara Pemprov Jawa Tengah dengan Kemenparekraf. “Kita sudah bicara banyak hal, dan Insya Allah kita sepakat dari Pemerintah Provinsi dan Kemenparekraf untuk mendorong UMKM dan industri pariwisata,” kata Taj Yasin. (smr)