Ada banyak pertanyaan setiap jatuh pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan, utamanya tentang apakah masih tetap sah puasanya jika mandi junub sehabis imsakiyah? Nah, jawabannya adalah boleh dan puasa yang dijalankan, menurut mayoritas ulama tetaplah sah. Selama pada malam harinya sudah membaca niat puasa Ramadhan untuk esok harinya.
semarak.co-Adapun dalil wajib niat puasa pada malam hari, artinya sebagai berikut, “Siapa yang belum berniat di malam hari sebelum shalat Shubuh, maka tidak ada puasa untuknya.” (HR. An Nasai, Ibnu Majah dan Abu Daud).
Adapun dalil puasa tetap sah meski belum mandi Junub, artinya sebagai berikut sebagaimana dilansir msn.com dari tribunpontianak.co.id:
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu, alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.”
Namun yang utama tetap adalah mandi Junub atau mandi wajib dulu sehingga saat waktu sahur berakhir, sudah siap sholat Subuh. Termasuk berjamaah di masjid bagi kaum laki-laki.” Allahualam bi showwab.
Jadi apakah boleh menjalankan puasa Ramadhan 2023 tapi baru mandi junub setelah imsakiyah? Ketua Prodi Ilmu Al Quran dan Tafsir Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Tsalis Muttaqin menjelaskan, berdasarkan mazhab Imam Syafi’i hal tersebut tidaklah batal.
Seperti dilansir laman berita msn.com dari tribunwow.com, Rabu (29/3/2023) karena hubungan suami istri dilakukan malam hari saat tidak melaksanakan puasa. Meski begitu, keduanya wajib mandi besar dan kemudian melaksanakan shalat Subuh. Lantas bagaimana hukum mandi junub setelah imsak?
Mantan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah Ustaz Wahid Ahmadi, menyampaikan terkait hukum menjalankan mandi junub setelah imsak. Ia mengatakan, umat Islam diperbolehkan berpuasa, meski dalam keadaan junub atau kotor setelah keluar mani atau bersetubuh.
Menurutnya, orang yang akan berpuasa, diperbolehkan mandi junub setelah waktu Subuh sehingga puasa orang yang baru mandi junub setelah waktu Subuh itu tetap sah. Orang yang sudah sahur lalu melakukan hubungan badan atau jimak, dia dibolehkan mandi junub setelah waktu Subuh.
Lalu, dia bisa menjalankan sholat Subuh dan meneruskan berpuasa Ramadhan. Hal itu lantas berbeda dengan seseorang melakukan hubungan badan secara sengaja saat masih berpuasa Ramadhan. Kembali Tsalis Muttaqin mengungkapkan, seseorang tersebut harus membayar kafarrah sebagai gantinya.
Yakni bisa dengan cara membebaskan budak perempuan Muslim. Namun, jika tidak ada, hal itu bisa diganti puasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan 60 orang fakir miskin. (net/msn/tbw/smr)