Anies di Ambang Kemenangan

Sholihin MS. Foto: ist

Oleh Sholihin MS *)

semarak.co-Sepertinya kemenangan calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan sudah tidak bisa dibendung lagi. Di luar kegigihan Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN yang bekerja dengan sangat serius dengan tidak mengenal lelah dalam mengumpulkan form C1.

Bacaan Lainnya

Dan bukti-bukti pelanggaran pasangan calon (paslon) 02 yang diotaki Presiden Jokowi, ada kekuatan besar yang tidak tampak yang selalu memback up capres Anies dan calon wakil presiden (cawapres) Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Imin atau akrab disapa pasangan AMIN.

Apakah ini yang disebut pertolongan gaib, pertolongan Alloh, atau makar Allah? Jika makar Allah sudah bekerja, maka tidak ada kekuatan jin dan manusia yang bisa menghalanginya. Tapi sedikit demi sedikit Alloh bukakan tabir keadaan yang sebenarnya yang membuka peluang kemenangan Anies.

Semula, ketika paslon 02 mendeklarasilan kemenangan di Istora Senayan yang merujuk hasil quick count, dengan perolehan suara 58%, banyak pihak, termasuk para pendukung paslon 01 yang sudah lemas lunglai, patah semangat bahkan hampir putus asa.

Walaupun perhitungan quick count sangat tidak masuk akal dan aneh, tidak sesuai dengan fakta dan realita di lapangan, tapi para surveyor bayaran seolah sangat pede kalau rilis hasilnya bakal dipercaya masyarakat, apalagi selalu ditampilkan di running text (teks berjalan) di seluruh TV Nasional secara terus menerus.

Sehingga masyarakat awam banyak yang mempercayainya seolah-olah itu hasil yang sebenarnya. Apalagi setelah paslon 02 telah merayakan kemenangannya di istora Senayan, menambah kepercayaan masyarakat akan kemenangan paslon 02.

Ditambah lagi, penghitungan suara real count melalui aplikasi Sirekap KPU dan Kawal Pemilu menunjukkan kecenderungan yang sama, yaitu suara paslon 02 tidak pernah bergeser dari angka 58%. Tapi, usut punya usut, tampilan aplikasi Sirekap datanya sudah diisi dan dikunci dengan angka 58% sebelum data-data pemilih masuk dari TPS-TPS masuk.

Ini sebuah kecurangan yang sangat sistematis. Sampai akhirnya Alloh semua kebusukan rezim Jokowi dalam mensetting kecurangan Pilpres 2024. Mula-mula Alloh tampakkan kejanggalan tanggal pengumuman hasil quick count yaitu tertera tanggal 13 Februari 2024, sehari sebelum pencoblosan.

Artinya, hasil quick count bukanlah hasil penghitungan dari TPS-TPS, tapi hasil rekayasa utak-atik data di atas laptop, dengan mematok angka 58% sesuai keinginan pemesan (paslon 02 yang dimotori Jokowi). Jadi hasil quick count adalah cuma hasil tipu-tipu dan rekayasa lembaga survey bayaran.

Paling tidak ada 10 sinyal kemenangan Anies, yang insya Allah bakal terwujud, sekalipun makar dan skenario Jokowi sudah sangat matang dan sempurna, tapi makar Alloh pasti yang akan menang:

Pertama, Penjegalan Anies selalu gagal. Sebenarnya dari awal Anies sudah selalu dijegal dengan berbagai cara, karena Jokowi memang tidak menghendaki Anies maju nyapres. Bukan karena Anies orang jahat, justru karena Anies orang yang baik dan berintegritas maka Jokowi dan para oligarki taipan takut kalau kejahatan mereka untuk mengeruk kekayaan alam Indonesia bakal terhambat.

Penjegalan itu mulai dari framing negatif, dikirim ular cobra, kriminalisasi gelaran formula E oleh KPK, penjegalan partai Demokrat (waktu masih bergabung), sampai pembatalan sepihak tempat-tempat untuk kampanye, dll.Tapi dengan kuasa Allah semua penjegalan itu berhasil Alloh gagalkan.

Kedua, Partai pendukung koalisi perubahan tetap solid dan setia. Walaupun pada akhirnya Partai Demokrat hengkang dari koalisi perubahan, tapi Allah telah gantikan partai yang lebih baik, yaitu PKB. Dengan masuknya PKB, bukan saja syarat presidential threshold terpenuhi, tapi juga dukungan dari kalangan nahdhiyyin makin luas. Semua ini sudah skenario Alloh.

Ketiga, Bergabungnya NU, Muhammadiyah, PA 212, dan para ulama garis lurus. Dengan demikian, seluruh elemen umat Islam sudah bersatu. Syarat datangnya pertolongan Allah jika umat Islam sudah bersatu. Hanya dengan Anies umat Islam bersatu. Semua ini adalah skenario Allah.

Keempat, Amin dapat nomor urut 01. Angka 1 berarti tauhid dan jari telunjuk ketika tahyat. Angka 01 mengandung makna sangat religius: Ahad

Kelima, Stamina Anies yang luar biasa tidak pernah berhenti beraktivitas mengunjungi rakyat dan bersatu dengan rakyat dengan penuh kasih sayang.

Allah berikan kesehatan raga dan jiwa tanpa lelah, demi bisa bersilaturahmi dengan seluruh lapisan masyarakat, sehingga rakyat hanya cinta capres Anies, bukan yang lain. Calon pemimpin menurut kriteria Islam salah satunya adalah yang mencintai rakyat dan dicintai rakyat, bukan yang sekedar pencitraan.

Keenam, Makin terbongkarnya kecurangan rezim Jokowi dan munculnya gerakan anti kecurangan dan politik dinasti. Berbeda dengan tahun 2019 di mana masyarakat diam tidak bereaksi atas kecurangan Pemilu sehingga yang kalah tetap melenggang dengan mudah untuk jadi pemenany.

Tapi di tahun 2024 muncul gerakan rakyat sangat masif menolak pemilu curang dan politik dinasti. Pemerintah, dalam hal ini KPU, BAWASLU dan MK tidak bisa membiat keputusan yang mengavaikan rakyat banyak. Jika dipaksakan, negara tidak pernah merasa aman dari “pemberobtakan” rakyat.

Ketujuh, Jokowi salah perhitungan terhadap perlawanannya dengan Megawati (PDIP). Akibat “pengkhianatan Jokowi terhadap Megawati, telah membimuat Megawati murka dan bisa mendongkel Jokowi dari kursi kepresidenan.

Jika Ganjar jadi mengajukan hak angket yang didukung tiga partai koalisi perubahan, berarti persyaratan hak angket sudah terpenuhi. Jika hak angket digulirkan bukan saja Jokowi yang bakal tergusur, tapi juga paslon 02 bisa didiskualifikasi sehingga paslon 01 yang akan diuntungkan.

Kedelapan, TV CNN dan KOMPAS TV beberapa kali menayangkan real count KPU dengan perolehan paslon 01, 57%. Ini sengaja Allah bongkar borok KPU dan media-media mainstream yang dipastikan telah memanipulasi perolehan paslon 01.

Makanya, penghitungan data pemilih oleh KPU sangat misterius karena sengaja mereka bermain curang: servernya di luar negeri, hasil akhir sudah diplot (dikunci) tidak mau berubah, data suara yang masuk tidak merubah apa pun bagi paslon 02.

Karena KPU sudah mengisi data Sirekap, dan hitungannya menjadi sangat aneh, misal untuk paslon 01 angka 114 berubah jadi angka 1, tapi untuk paslon 02 angka 87 berubah menjadi angka 887, dst. Jadi dengan terbongkarnya permainan penghitungan KPU melalui Sirekap, hasil Sirekap tidak bisa digunakan dan KPU bisa dipidana karena telah melakukan kebohongan publik.

Kesembilan, Bersatunya paslon 01 dan 03 sehingga bisa mengajukan hak angket atau mengalahkan paslon 02 jika pilpres harus 2 putaran. Bergabungnya paslon 01 dan 03 adalah bagian dari skenario Allah untuk bisa mengalahkan arogansi paslon 02 yang di- back up kekuasaan Jokowi. Arogansi dan kesewenang-wenangan Jokowi harus dihentikan, sebelum negara tambah hancur.

Kesepuluh, Walaupun Paslon 02 sudah mendeklarasikan kemenangan (via quick count), tapi hampir semua negara tidak ada yang mengucapkan selamat. Jika Amerika belum mengucapkan selamat, artinya kemenangan paslon 02 tidak diakui.

Seluruh negara Arab, Eropa, Afrika, termasuk Asia selain Singapura dan Malaysia, tidak ada yang mengakui kemenangan paslon 02. Mereka tahu kemenangan paslon 02 karena kecurangan dan tidak sah. Semua itu adalah sinyal-sinyal dari Allah bahwa kemenangan yang sesungguhnya adalah milik paslon 01, Anies-Muhaimin

Semoga KPU sadar akan kenyataan-kenyataan ini sehingga tidak berupaya memanipulasi suara rakyat, yang akhirnya seluruh anggota KPU harus dipidana dan rakyat bakal menyatakan perang jika tetap memenangkan paslon 02 hasil rekayasa

Bandung, 13 Sya’ban 1445

*) Pemerhati Sosial dan Politik

 

sumber: WAGroup ANIES FOR PRESIDEN (postKamis29/2/2024/narmanto)

Pos terkait