Pemerintah terus berjibaku untuk mempersiapkan penyelenggaraan haji di masa pandemic Covid-19, meski Arab Saudi belum memberi kepastian terkait kuota haji Indonesia.
semarak.co-Pun dengan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) sebagai pihak yang mengampu dan berkepentingan dalam penyelenggaraan haji khusus tetap optimis dan melakukan berbagai persiapan, terus memberikan masukan tentang persiapan haji tahun ini.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Amphuri Firman M Nur menyampaikan pihaknya mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) yang terus menyiapkan sejumlah skenario pelaksanaan ibadah haji 1442H, meski dari pihak Saudi sendiri belum ada pengumuman resmi.
“Amphuri sebagai organiasi penyelenggara haji dan umrah juga terus melakukan persiapan-persiapan,” ujar Firman dalam pertemuannya dengan Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Khoirizi di sela kegiatan Mudzakarah Haji di Hotel Horison Ultima, Bekasi, Rabu (31/3/2021).
Skenario yang disiapkan Kemenag disusun dengan tetap berbasis penerapan protokol kesehatan. Dengan skenario itu, pihaknya akan mempertimbangkan berbagai hal, terutama soal waktu persiapan yang tersedia. Sebab, kata dia, sampai saat ini pemerintah sendiri belum dapat informasi resmi tentang kuota haji dari Saudi.
“Kami sebagai penyelenggara haji khusus pada dasarnya akan selalu siap menerima berapapun kuota yang akan didapat Indonesia. Dan kami sudah mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi,” imbuh Firman dalam rilis humas Amphuri yang dipantau melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Kamis (1/4/2021).
Terkait upaya vaksinasi, kata Firman, Amphuri terus berkordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam hal ini Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaji) bahwa mulai saat ini pihaknya mengimbau Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) di bawah naungan Amphuri untuk melakukan vaksinasi jamaahnya.
“Kami minta kepada PIHK agar mulai menghimbau jamaahnya untuk mengunjungi tempat-tempat yang sudah ditunjuk oleh Kemenkes untuk mendapatkan vaksin dengan membawa bukti pelunasan haji,” katanya.
Jadi, lanjut dia, ketika Saudi telah mengumumkan kuota yang didapat Indonesia, jamaah sudah melakukan vaksinasi. “Insya Allah target vaksinasi jamaah haji dari pemerintah sendiri akan selesai pada bulan Mei,” ujar Firman
Ikut mendampingi Sekjen Farid Aljawi selaku Ketua Tim Haji Dalam Negeri Amphuri, Wasekjen Syatiri Rahman, Kabid Kesehatan Amphuri dr Endi Astiwara, dan Wakabid Hubungan antar Lembaga Saiful Bahri.
Sebelumnya, kata Firman, berdasarkan informasi dari Puskeshaji, pihaknya disarankan untuk segera melakukan vaksinasi terhadap calon jamaah haji yang masuk dalam porsi keberangkatan haji tahun ini yang merupakan jamaah tertunda keberangkatannya pada musim haji lalu.
Adapun jumlah jamaah haji khusus yang berhak berangkat dari kuota normal haji khusus 17 ribu per tahun sudah terdaftar 14.289 jamaah yang masuk dalam daftar jamaah haji khusus yang terdiri dari 10.930 orang (usian 18-59 tahun) dan 3.336 orang (di atas 60 tahun) mendapat prioritas vaksinasi.
Setidaknya, lanjut Firman, dengan adanya Mudzakarah Haji yang digelar Kemenag mampu menginventarisir daftar masalah haji di masa pandemi dan seperti apa mitigasinya. “Termasuk kami, sebagai pelaku usaha juga ikut berkontribusi dalam mencari solusi,” ujarnya.
Kepala Puskeshaji dr Eka Yusuf Singka membenarkan apa yang disampaikan Amphuri bahwa pihaknya juga menyarankan para jamaah haji khusus bisa mengunjungi tempat-tempat yang ditunjuk Kemenkes untuk vaksin dengan syarat membawa bukti pelunasan haji. Adapun tempat vaksinasi Covid-19 calon haji khusus bisa dilakukan di Puskesmas domisili masing-masing jamaah.
“Bulan Maret ini sudah bisa dimulai dan prioritas untuk usia di atas 60 tahun, dan di bulan April nanti untuk usia di bawah 60 tahun. Sehingga akhir Mei nanti vaksinasi jamaah haji sudah selesai. Kami ucapkan terimakasih kepada AMPHURI yang terus melakukan sosialisasi tentang vaksinasi jamaah haji,” imbuhnya. (smr)