Pemerintah Yordania telah menahan sejumlah pejabat tinggi sebagai bagian dari berlanjutnya investigasi isu keamanan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah mantan putra mahkota Pangeran Hamzah bin Hussein, yang saat ini mengklaim telah dijadikan tahanan rumah.
semarak.co-Sementara pejabat tinggi lain yang ditahan otoritas Yordania meliputi Basem Ibrahim Awadallah, orang kepercayaan raja yang menjadi Menteri Keuangan, dan juga Sharif Hassan bin Zaid yang merupakan anggota keluarga kerajaan.
Mengenai Pangeran Hamzah, adik dari Raja Abdullah II, militer Yordania membantah telah menahannya. Namun dalam sebuah video yang diberikan kepada kantor berita BBC, sang pangeran mengaku diminta untuk tidak keluar rumah dan berkomunikasi dengan siapapun.
Sejumlah negara mitra Yordania pun bereaksi dengan memberi dukungan atas langkah penahanan yang dilakukan Amman, ibu kota Yordania. Berikut pernyataan selengkapnya, dilansir dari laman Al Jazeera pada Minggu, 4 April 2021.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price via email menulis, “Kami terus memonitor dan berkoordinasi dengan otoritas Yordania. RajA Abdullah adalah mitra kunci Amerika Serikat, dan kami mendukung beliau sepenuhnya.”
Lalu ada pernyataan dari pengadilan Arab Saudi menyebut, “Kerajaan menekankan dukungan penuh terhadap segala keputusan dan langkah yang diambil Raja Abdullah dan Putra Mahkota Pangeran Al Hussein bin Abdullah II dalam menjaga keamanan dan stabilitas.”
Kemudian dukungan dari Mesir. Menurut keterangan juru bicara kepresidenan Mesir via Facebook melaporkan, Mesir mendukung Raja Abdullah dalam menjaga keamanan dan stabilitas kerajaan terhadap segala upaya yang hendak merusaknya.
Ada lagi laporan kantor berita BNA dari Bahrain. “Yang Mulia Raja Hamad bin Isa Ak Khalifa menekankan dukungan penuh terhadap keputusan dan langkah Yang Mulai Raja Abdullah II Bin Al Hussein dalam menjaga keamanan dan stabilitas,” sebut BNA.
Dewan Kerja Sama Teluk melalui Sekretaris Jenderal Nayef Falah Mubarak al-Hajraf di situs GCC menulis dukungannya, “Menekankan dukungan penuh Dewan Kerja Sama terhadap semua keputusan dan langkah Yang Mulia Raja Abdullah II bin Al Huseein dalam menjaga keamanan dan stabilitas Yordania.
Sementara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kuwait mengekspresikan dukungan terhadap semua langkah yang diambil Raja Abdullah dan Putra Mahkota Pangeran Al Hussein bin Abdullah II dalam menjaga keamanan dan stabilitas kerajaan.
Kemenlu Irak, “Pemerintah Irak mendukung Kerajaan Yordania di bawah kepemimpinan Raja Abdullah II yang telah mengambil segala langkah dalam menjaga keamanan dan stabilitas kerajaan.” (net/smr)
sumber: medcom.id, Minggu (4/4/2021) di internet