Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dan Badan Pusat Statistik (BPS) memperpanjang kerja sama yang telah berlangsung sejak 2015. Kehadiran data dan informasi dapat memperkuat dan memengaruhi pemerintah untuk mengambil keputusan yang tepat khususnya dalam bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.
semarak.co-“Keandalan data juga memungkinkan kita untuk mengevaluasi program-program yang telah berjalan dan terus melakukan perubahan,” ujar Menteri PANRB Tjahjo Kumolo dalam sambutan acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Kementerian PANRB dan Badan Pusat Statistik (BPS) secara virtual, di Jakarta, Selasa (31/8/2021).
Peredaran data dan informasi di masa kini tak hanya diperlukan dalam dunia bisnis. Lebih jauh, lanjut Menteri Tjahjo, kebutuhan data yang akurat juga dibutuhkan dalam tata kelola pemerintahan.
“Adanya data juga dapat membuat pemerintah dapat melihat maupun menganalisis tren yang sedang dibicarakan masyarakat sehingga dapat menghasilkan kebijakan publik yang berkualitas, tepat sasaran, dan solutif,” ujar Menteri PANRB Tjahjo seperti dirilis humas melalui WAGroup JURNALIS PANRB, Selasa (31/8/2021).
Menurutnya, penyebaran teknologi, pembuatan data, pengembangan kebijakan, dan pengukuran kinerja perlu dipandang sebagai satu kesatuan. Hal tersebut diperlukan untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, serta evaluasi kegiatan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.
Gagasan bahwa pemerintah harus mendasarkan setiap keputusan berdasarkan bukti, data dan analisis rasional, dikatakan Tjahjo, bukanlah hal yang baru. “Namun, peluang untuk mengkristalkan masalah dan menyoroti solusi yang efektif akan membawa hal baru sebagai akibat dari perkembangan teknologi dan informasi,” imbuhnya.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, BPS sebagai badan yang menyelenggarakan urusan statistik, memiliki standardisasi pengelolaan data statistik yang diterima baik secara nasional maupun internasional. Untuk itu, Kementerian PANRB dan BPS kembali memperpanjang kerja sama yang telah terjalin sejak tahun 2015 tersebut.
Selama lima tahun terakhir, lanjut Margo, Kementerian PANRB dan BPS telah bersinergi dalam berbagai survei yang dilakukan Kementerian PANRB untuk meningkatkan kualitas program-program pendayagunaan aparatur.
“Perlahan tapi pasti, Kementerian PANRB memasuki level kemandirian dalam penyelenggaraan survei tahun 2020 dengan membangun aplikasi survei online secara mandiri,” pungkas Margo dalam kesempatan sama.
Turut hadir dalam acara penandantanganan tersebut Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji, Deputi bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PANRB Erwan Agus Purwanto, Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Alex Denni.
Lalu Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PANRB Rini Widyantini, Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa, Staf Ahli bidang Politik dan Hukum Muhammad Imanuddin, Staf Ahli bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Jufri Rahman.
Ada juga Staf Khusus Menteri bidang Penanganan Antikorupsi Rakhmad Setyadi, Staf Khusus Menteri bidang Penanganan Radikalisme Yoyon Tony Surya Putra, Staf Khusus bidang Pelayanan Publik dan Umum Saifudin Latief, serta para pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kementerian PANRB.
Di bagian lain, sebulan berlalu sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan nilai dasar atau core values untuk seluruh aparatur sipil negara (ASN) sebagai fondasi dalam percepatan transformasi. Para pemenang Anugerah ASN pada tahun-tahun sebelumnya didorong untuk ikut menggaungkan core values BerAKHLAK.
Para pemenang atau alumni Anugerah ASN tersebut merupakan ASN pilihan yang telah terbukti memberikan kontribusi nyata, baik bagi instansi maupun masyarakat sekitarnya.
Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Alex Denni menyatakan, peran aktif alumni Anugerah ASN yang telah ada sejak tahun 2017 tersebut dapat menggairahkan dan menggerakkan ASN di lingkungannya.
Bahkan di seluruh Indonesia untuk dapat menerapkan nilai dasar BerAKHLAK sehingga dapat Bangga Melayani Bangsa sesuai employer branding ASN. BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
“Kami berharap alumni Anugerah ASN semakin solid dan kami dorong untuk menjadi change agent atau agen perubahan untuk mendukung percepatan transformasi ASN,” ujar Alex dalam Forum Silaturahmi Alumni Anugerah ASN secara virtual, Minggu (29/8/2021).
Dimana akan menjadi penyampai agenda-agenda perubahan kepada teman-teman ASN, lanjut Alex, serta penyampai feedback dari teman-teman ASN kepada Kementerian PANRB sebagai pembuat kebijakan.
Alex menggambarkan bahwa proses transformasi seperti menggelindingkan bola salju. Bola salju dengan mudah digelindingkan, namun jika tidak terjadi percepatan, maka bola salju akan dengan cepat mencair dan harus kembali mulai dari awal untuk menggelindingkannya kembali.
Hal ini juga sama dengan transformasi ASN, harus ada akselerasi sebagai upaya percepatan transformasi. “Dengan semakin cepat terjadinya transformasi ASN dan dilakukan akselerasi,” ujarnya.
Maka akan semakin cepat pula tercipta critical mass, kata dia, dimana sebagian besar ASN akan mulai menerapkan nilai dasar BerAKHLAK. Sehingga akan terjadi perubahan pola pikir, perilaku, dan hasil kerja dari ASN seperti yang diharapkan Presiden.
Dengan demikian, alumni Anugerah ASN dapat terus berperan dan memiliki kontribusi, khususnya bagi sesama ASN yang tersebar di seluruh Indonesia. Dukungan dari alumni Anugerah ASN ini juga diharapkan dapat menggerakkan ASN untuk bertransformasi menjadi ASN yang lebih profesional dan memiliki standar yang berkelas dunia untuk memajukan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Dorongan dari Deputi Alex itu pun disambut dengan baik oleh para alumni Anugerah ASN. Seperti yang disampaikan oleh Arif Wibowo yang merupakan ASN Kementerian Kelautan dan Perikanan dan menyabet Piala Adhigana di kategori PNS Inspiratif Tahun 2020.
Dirinya menyatakan, dengan didaulatnya alumni Anugerah ASN sebagai agen perubahan, maka dapat dengan perlahan memecah permasalahan yang kerap hadir, yakni ego sektoral. Dengan pengamalan BerAKHLAK, sambung Alex, khususnya nilai Kolaboratif, dapat terjalin untuk mengatasi ego sektoral dengan meningkatkan kolaborasi ASN dari seluruh instansi.
Gayung pun bersambut dari Endang Yuli Purwati. Meskipun peraih PNS Inspiratif di gelaran Anugerah ASN 2018 tersebut kini sudah purnabakti sebagai guru di SMA Negeri 4 Bandung, namun status tersebut tidak menghalangi semangatnya untuk terus menginspirasi di lingkungan sekitarnya, terutama bagi para guru.
“Sekalipun purnabakti, tidak ada selesai dalam sebuah karya. Untuk Indonesia, tidak akan pernah selesai, sebelum kita menghadap Sang Khalik,” ujar Endang seperti dirilis humas melalui WAGroup yang sama JURNALIS PANRB, Selasa (31/8/2021).
Semangat untuk memajukan ASN Indonesia juga datang dari Syamsul Adha. Camat Wampu yang mendapatkan PNS Inspiratif di tahun 2018 tersebut sangat menyetujui komitmen yang dibangun oleh Presiden Joko Widodo, yakni ASN BerAKHLAK.
“Saya bersama teman-teman alumni Anugerah ASN disini, juga ingin menjadi virus positif. Bukan virus corona, melainkan virus ASN BerAKHLAK untuk Indonesia,” pungkasnya. (nan/ald/smr)