Ajak Menag Yaqut Debat, Interpol Buru Jozeph Paul Zhang karena Menista Agama

Joseph Paul Zhang dalam tangkapan layar aplikasi YouTube. foto: jawapos.com

Jozeph Paul Zhang, seorang pria keturunan Tionghoa mendadak viral di media sosial, terutama platform YouTube usai diduga menista agama dan Nabi Muhammad SAW. Pernyataan itu, awalnya disampaikan dalam sebuah forum diskusi via Zoom yang juga ditayangkan di akun YouTube pribadinya.

semarak.co-Jozeph Paul Zhang membuka forum Zoom bertajuk Puasa Lalim Islam dengan menyapa peserta yang ada di beberapa belahan dunia. Setelah menyapa para peserta, Jozeph Paul Zhang lalu memulai Zoom dengan membahas terkait puasa lalim Islam.

Bacaan Lainnya

“Shalom yang ada di Afrika, di Rusia, Amerika, Kanada, ya Amerika sudah masuk. Yang ada di New Zealand, Australia, shalom semua, rahayu. Yang ada di Kamboja. Juga di Thailand, Korea luar biasa ya rombongan para nabi internasional,” ujar Jozeph Paul Zhang seperti dilihat detikcom di akun YouTube Jozeph Paul Zhang, Sabtu (17/4/2021).

Pria beraksen dialog Jawa ini menambahkan, “Tadi yang dari Kamboja mau daftar nomor 29. Saya suruh ambil nomor antrean dulu di Munchen. Boleh ya semua yang mau antre, bisa nomor antrean nabi. Lah wong situ nabi Jones disuruh buka dalam doa malah buka puasa sendirian, melangkahi. Suruh buka dalam doa malah buka puasa dia.”

“Nggak bener ini nabi Jones sekte sesat Tangkitarian. Disuruh buka dalam doa malah buka tangki lu, nggak bener. Ya kita-kita terus berdoa yang ada di NTT ya. Terus kita doakan kalian semua ada di hati kami dan kita selalu push supaya temen-temen untuk bantu temen-temen di NTT. Haleluya, shalom semuanya,” ujar Jozeph Paul Zhang.

Dalam awal pertemuan ditambahkan Paul Zhang, “Tema kita hari ini puasa lalim Islam. Luar biasa, lu yang puasa gua yang laper! Ha-ha-ha…. Gubrak gubrak. Password seperti biasa ya, buka jus jus jus gubrak gubrak gubrak olala bebe. Serius hari ini ya lu yang puasa gua yang laper, nggak bener lu.”

Tak hanya itu, Jozeph Paul Zhang lalu menyinggung soal ibadah puasa teman-teman muslimnya yang ada di Eropa. Menurutnya, teman-temannya itu melaksanakan ibadah puasa hanya di tahun pertama saja karena takut akan Allah.

“Ini saya dikirimi sama temen-temen dari… Yang saya bagikan lalimnya. Jadi kalau kita lihat sekarang di Indo kan pada lagi puasa ya. Kalau di Eropa juga lagi pada… bukan lagi pada puasa, lagi duniawi nggak puasa. Sebab temen-temen muslim di Eropa ini tahun pertama puasa, takut sama Allah,” ucapnya.

Sambil tertawa-tawa kecil ditambahkan Jozeph Paul Zhang, “Tahun kedua puasanya separo, nyoba Allah lihat apa nggak. Tahun 3, bablas nggak yang puasa, Allah nggak lihat. Loh kenapa? Kan Allah Mahatahu. Nggak, Allah lagi dikurung di Ka’bah.”

“Kurang ajar. Emang gitu ya? Tahun pertama mereka masih puasa full. Tahun kedua mereka separo. Tahun ketiga rata-rata udah pada nggak puasa lagi. Tiap hari ngeliat porselen. Tiap hari mereka… Apalagi di sini sejuk. Kalau mau cocok di sini sejuk,” sambungnya lagi.

Pernyataan itu lantas dikomentari beberapa peserta terkait puasa. Hingga kemudian Jozeph Paul Zhang mengaku merasa tidak nyaman dengan adanya bulan puasa dan menyebut suasana menjelang Idul Fitri sebagai sesuatu yang mengerikan.

“Tapi dari dulu saya kalau lagi bulan puasa itu adalah bulan-bulan paling tidak nyaman. Apalagi kalau deket-deket Idul Fitri. ‘Dung… dung… breng… dung… dung… breng… Sarimin pergi ke pasar… dung dung… breng… Allah bubar’. Wah itu tuh udah paling mengerikan. Itu horor banget,” katanya.

Saat inilah Ia lalu tiba-tiba mengungkap telah membuat video sayembara. Ia menantang orang-orang untuk melaporkannya ke polisi karena penistaan agama dengan mengaku sebagai nabi ke-26.

“Gua kasih sayembara. Gua udah bikin video. Saya udah bikin video tantangan. Yang bisa laporin gua ke polisi gua kasih uang yang bisa laporin gua ke polisi penistaan agama, nih gua nih nabi ke-26, Jozeph Paul Zhang. Meluruskan kesesatan ajaran nabi ke-25 dan kecabulannya yang maha cabulullah,” tuturnya.

Jozeph Paul Zhang menantang minimal ada 5 laporan polisi di polres berbeda. Jozeph Paul Zhang akan menghadiahi orang yang melaporkannya Rp1 juta. “Kalau Anda bisa bikin laporan polisi atas nama penistaan agama, gua kasih 1 laporan Rp1 juta,” tantang dia.

“Maksimal lima laporan. Supaya nggak bilang gua ngibul kan jadi kan Rp5 juta. Di wilayah polres yang berbeda. Saya kasih 1 laporan Rp1 juta. Jadi lima laporan Rp5 juta. Sabar ya. Klub nabi ke-16, lu pake kaus lu disambit orang lu, wah ini dia klub penista agama,” tuturnya.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan, menurut informasi Kantor Imigrasi Kelas I Soekarno Hatta berdasarkan Travel document No B6622531, Jozeph Paul Zhang tidak lagi berada di Indonesia. Dia tercatat meninggalkan Indonesia menuju Hong Kong sejak tanggal 11 Januari 2018.

Menurut informasi yang didapat sumber yang pernah menjabat Ketua RT, Jozeph Paul Zhang dikenal sebagai Shindy Paul. Sekitar lima tahun silam dia bersama istrinya pernah tinggal di sebuah rumah di Kota Salatiga, Jawa Tengah dengan status mengontrak. Dia dikenal memiliki usaha komputer.

Jozeph Paul Zhang masih terus jadi buah bibir. Ulahnya yang dianggap menistakan agama membuat banyak pihak geram. Bahkan, atas perbuatannya itu, pria yang mengaku sudah menanggalkan nama Shindy Paul Soerjomoelyono itu pun sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri atas kasus menistakan agama.

Pria yang kini diduga berdiam di Jerman itu pun dilaporkan akan diburu untuk dibawa ke Indonesia. Nah, dari tempat berdiamnya yang tidak diketaui banyak orang itulah, dia masih getol berceramah live melalui Zoom meeting maupun kanal YouTube.

Selasa menjelang tengah malam WIB (20/4/2021), wartawan JawaPos.com yang berada di Berlin, Jerman mewawancarainya secara ekslusif melalui Zoom yang juga disiarkan langsung di kanal YouTube Hagios Europe.

Paul mengaku dia tahu kalau dirinya sedang diburu untuk dibawa kembali ke Indonesia. Namun, dia menganggap dirinya tidak melakukan kesalahan. Menurutnya, dia menyampaikan kebenaran. “Ya, memang saya paham seperti itu risikonya,” ucap dia Paul kepada JawaPos.com, yang dilansir Rabu (21/4/2021).

Namun, dia pun mengatakan, kalau apa yang dia sampaikan seharusnya tidak usah sampai bikin sakit hati. “Siapa yang sakit hati sama saya? Ketua MUI, Menteri Agama, siapa lagi? Kalau memang sakit hati, berarti kadar keimannya masih cetek,” ujarnya.

Dia pun secara khusus menantang Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut untuk berdebat mengenai keagamaan. “Kalau Gus Yaqut, Ketua MUI dan ketua PBNU benar-benar berilmu agama tinggi, maka ucapan saya ini akan dianggap guyonan saja, untuk mentertawakan diri sendiri dan bahkan bisa mendidik umat untuk belajar memahami orang lain,’’ urainya.

Namun demikian, dia tidak mengelak, kalau dirinya saat ini hidup dalam kewaspadaan ekstra. Sebab, perkataannya yang mengatakan bahwa dia adalah Nabi ke-26, dan ucapan lain yang menyinggung Nabi Muhammad SAW menimbulkan masalah baginya.

“Yang bilang mau bunuh saya sudah banyak. Apakah itu terjadi, ya tidak tahu. Tapi kan saya harus waspada. Karena itulah, saya bilang, menutup semua komunikasi dengan keluarga di Indonesia demi keselamatan mereka,” terang dia.

Pria yang menyebut dirinya sebagai pastor itu menuturkan, dia melakukan live secara online itu juga sebagai salah satu upaya untuk mengabarkan bahwa dirinya baik-baik saja. “Saya sudah tidak berkomunikasi dengan keluarga. Tapi, saya yakin mereka tahu. Beritanya begitu gencar di Indonesia,’’ tukasnya. (jpc/dtc/smr)

 

sumber: jawapos.com di WAGroup Jurnalis Kemenag

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *