Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya Indonesia mengambil posisi sebagai produsen gagasan Islam global. Pesan itu ia sampaikan saat menjadi pada Konferensi Internasional di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu (26/11/2025).
Semarak.co – Menag menyoroti meningkatnya perhatian dunia terhadap Indonesia, terutama setelah berbagai pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang perdamaikan di Gaza yang viral dan mendapat tindak lanjut di banyak negara Muslim.
“Indonesia memiliki posisi penting karena Presiden Prabowo menjadi perhatian internasional. Deklarasi beliau ditindaklanjuti hampir di semua negara Muslim. Kita jangan hanya menjadi konsumen atas pemikiran mereka (negara Muslim Timur Tengah), kita harus menjadi produsen,” ujar Menag, dirilis humas melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Rabu (27/11/2025)
Indonesia perlu menyiapkan pedoman konseptual dan muatan akademik untuk memperkuat gagasan Presiden di level global. “Untuk menjadi produsen pemikiran ala Pak Prabowo, kita perlu memberikan pedoman dan muatan untuk menerjemahkan pernyataan beliau di luar negeri agar lebih konsepsional, dan matang,” tegasnya.
Ia menilai keberanian dan ketegasan Presiden Prabowo memberikan peluang besar bagi Indonesia memimpin arus pemikiran Islam global. “Pernyataan beliau di luar negeri membuat kita bangga. Berbeda dengan tokoh-tokoh masa lalu seperti Muammar Khadafi atau Saddam Hussein yang vokal tanpa konsep, Pak Prabowo tegas, konsepsional, dan terukur,” ujarnya.
Menag menambahkan bahwa Kemenag proaktif agar gagasan Presiden tidak justru dipanen oleh negara lain. “Kita ingin menjadi konseptor dan produsen gagasan, sementara negara lain menjadi pengguna. Pak Prabowo tentu tidak mungkin memerinci semuanya, kitalah yang harus mengisi ruang-ruang itu,” jelasnya.
Konferensi Bahas Islam Indonesia Sebagai Solusi Tantangan Global
Konferensi internasional ini mengusung tema “Why Indonesia as a New Center of Muslim Civilization? Reassessing the Role of Indonesian Islam in Shaping the World Future in a Post-War Era.” Salah satu narasumber utama adalah Greg Barton, Profesor Politik Global Islam dari Universitas Deakin, Australia.
Rektor UIN Surabaya Akhmad Muzakki, menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan momen penting untuk mempromosikan Islam Indonesia sebagai solusi bagi tantangan global. “Kita membahas proposal penting untuk mengusung Islam Indonesia sebagai solusi atas problem dunia hari ini,” ujar Muzakki.
Ia menyebut acara International Conference on Indonesian Islam ini dihadiri lebih dari 2.500 peserta, bahkan totalnya diperkirakan mencapai 3.000 orang. Hadir pula 10 perwakilan pemerintahan negara sahabat di Surabaya, 192 pimpinan PTKIS (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta) dari Kopertais Wilayah IV Jatim, serta mahasiswa internasional. (hms/smr)





